Happyless (3)

3 2 0
                                    

Petugas itu mengantarkan Wilson ke depan mesin pembuat nomor antrian. Setelah Wilson mendapat nomor antriannya, petugas memberikan sebuah brosur. "Silahkan dibaca sambil menunggu ya. Lalu, di ivpbagian belakang terdapat test yang harus diisi untuk mengetahui kehidupan seperti apa yang ingin Anda jalani. Semoga sukses," ucap petugas itu sebelum kembali ketempat awalnya.

Wilson sedikit cemas saat melihat kursi antrian hampir semuanya terisi penuh dan nomor antriannya sangat jauh dari nomor yang sedang dipanggil saat ini. Tapi ternyata, hanya butuh waktu selama membaca brosur dan mengisi test, nomor antrian Wilson dipanggil. Rupanya, para petugas bekerja sangat cepat.

Setelah menyerahkan hasil test, sambil berbincang ringan tapi singkat petugas wanita bermata hazel itu meminta Wilson mengisi formulir pendaftaran. "Anda tidak perlu khawatir saat mengisi formulir ini. Karena ini hanya formulir pendaftaran yang bisa dibatalkan kapan saja." Wanita itu menjelaskan dengan sopan. "Saya jadwalkan trial Anda tiga hari lagi, jika Anda ingin membatalkan program Anda boleh tidak datang."

Wilson hampir tidak berkedip saat wanita itu mengatupkan kedua tangan di depan dada. "Sudah selesai?" tanya Wilson bingung.
Wanita mengangguk. "Ya, sudah selesai." Cepat sekali, pikir Wilson. Pantas saja antriannya tidak terlalu lama.

***

Menanti dengan rasa penasaran, hari trial pun tiba. Dari lantai 17, Wilson memandang gedung-gedung pencakar langit juga kendaraan yang yang terus mengalami pembaharuan. Wilson ingat perkataan Ayahnya bahwa dulu, kendaraan bertenaga surya masih mahal harganya. Sekarang sebagian besar orang menggunakan kendaraan bertenaga surya. Justru kalau melihat kendaraan dengan bahan bakar fosil di jalanan, orang-orang akan menatap dengan sinis. Kecuali jika memajangnya di pameran kendaraan antik.

"Selamat siang, Pak Wilson. Anda sudah membaca proposal yang kami berikan? Apakah ada yang ingin ditanyakan?" tanya seorang berjubah putih.

Wilson sedikit terkejut karena pria di hadapannya memiliki rambut ikal yang sangat berantakan seperti tidak pernah di sisir. Tapi demi kesopanan, Wilson menjaga ekspresinya. "Ah, ya. Saya tidak mengerti tentang proses trial yang akan saya jalani. Apa yang dimaksud dengan transfer ingatan?"

Pria tua berjas hitam itu tersenyum lebar. Terlalu lebar hingga terlihat sedikit mengerikan. "Kami mengambil ingatan diri Anda di kehidupan berikutnya. Kemudian, kami menampilkan ingatan itu dalam mimpi Anda."

"Apakah ada efek samping?"

Pria itu menggeleng. "Tidak ada. Kecuali, Anda menganggap tidur sebagai efek samping."

Seseorang wanita memasuki ruangan dan terlihat sangat terkejut saat melihat pria di hadapan Wilson. "Mr. Quark? Anda tidak boleh masuk ke sini."  Wanita itu menekan tombol merah di meja dan seorang petugas keamanan datang. Petugas itu membimbing pria itu berjalan keluar. "Jangan biarkan Mr. Quark masuk lagi ke ruangan trial peserta," ujar wanita itu lagi. Seorang petugas keamanan membungkuk sebagai jawaban. Wilson sempat melihat Mr. Quark mengedipkan sebelah mata padanya.

Mengalir Dalam Riak - Antologi Cerpen dan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang