Hello World, sebuah perusahaan yang dipimpin oleh lima ilmuwan besar melakukan riset dan mencari cara untuk melakukan perjalanan ke masa depan. Memang, kebijakan pemerintah pada 2029 yang memberikan keleluasaan dalam pemanfaatan riset dan teknologi membuat banyak ilmuwan mencapai kesuksesan. Begitu pun lima ilmuwan yang memimpin Hello World.
Pada 2050, Hello World berhasil melakukan perjalanan waktu maksimal seratus tahun dari hari melakukan perjalanan waktu. Setelah mengeluarkan anggaran yang cukup besar, temuan ini membuat mereka optimis bisa menghasilkan uang dengan membuka wisata lintas waktu. Namun, kenyataan yang ada sungguh jauh berbeda. Manusia yang sebagian besar adalah makhluk religius, merasa time travel hanyalah membuang-buang uang.
"Dibanding membuang uang untuk melihat bagaimana keadaan di masa depan, lebih baik sebisa mungkin membangun hidup di masa kini agar di masa depan kehidupan menjadi lebih baik." Politikus mengatakan pendapatnya.
"Kita harus percaya bahwa apa yang menjadi takdir Tuhan pastilah yang terbaik." Fatwa seorang pemuka agama.
Setelah dua kali melakukan perjalanan waktu pun, petinggi negara dan para ilmuwan lain juga merasa, manfaat yang didapat dari melakukan perjalanan waktu tidak sebanding dengan harga yang harus dikeluarkan, karena dalam seratus tahun belum ada perubahaan besar dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
"Tidak perlu melakukan perjalanan waktu, dari data yang dimiliki saat ini sudah bisa membuat perkiraan yang akurat. Melakukan perjalanan waktu hanya seratus tahun ke depan benar-benar hal yang sia-sia." ucap Ketua Badan Statistik Negara.
Alih-alih mendapat pujian, semua orang dari beragam daerah dan agama berkumpul di depan perusahaan dan melakukan demonstrasi besar-besaran. Hal ini membuat perusahaan ini mengalami kerugian yang sangat besar karena ternyata hasil riset mereka tidak menghasilkan uang yang cukup untuk balik modal, malah pengeluaran terus membengkak selama program. Perusahaan itu pun akhirnya bangkrut dan tutup. Satu dari lima ilmuwan itu dikabarkan menjadi gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengalir Dalam Riak - Antologi Cerpen dan Puisi
General FictionHidup sangat terkait pada takdir. Seringkali orang-orang meminta kita untuk mengikuti aliran takdir yang ada. Berawal dari buangan di selokan Aku mengikuti kelokan sungai dan benturan bebatuan Aku yakin Laut lepas dan bebas itu Di sanalah aku berakh...