Prakata

1.4K 84 3
                                    

Tubuhku mendadak kaku. Kaki pun tak mampu kugerakkan, seolah tertancap dengan kuatnya di lantai yang kupijak. Sosok yang telah kami cari, karena pergi tanpa pamit, berada tidak jauh dari tempatku berdiri dengan kondisi yang berbeda.

Berbagai tanya melintas di benak. Tanya yang aku yakin tak akan ada yang mampu menjawabnya.

Tanganku gemetar dan pandanganku mulai buram oleh titik-titik air yang sudah mengumpul di pelupuk mata. Kucoba menarik napas. Namun, sesak malah menyergapku. Yang mampu kulakukan hanya mengharap apa yang tampak oleh mataku hanyalah ilusi. Ilusi yang ternyata berwujud nyata—Rannu!

Jakarta;  October 27, 2021



Hai ....

Aku datang bawa cerita baru.

Bukan baru juga, sih, tapi baru aku post di sini.

Aku cek ombak dulu ya. Kalau responsnya bagus, aku lanjut.

Oh, ya, di cerita ini berkisah mengenai kakaknya Temi (yang baca Painting In Your Heart pasti tahu siapa Temi).



Pasti Ada Cinta Untukmu (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang