Bab 3336

4.6K 46 12
                                    

Nanako mengatupkan bibirnya dan tiba-tiba tangisnya pecah saat dia tercekat dan berkata, "Otosan...  Charlie-kun, dia.. dia dalam bahaya..."

"Apa?!" Yahiko berseru, "Tuan Wade dalam bahaya? Seseorang dengan kekuatan dewa dan tak tertandingi seperti dirinya harusnya tidak mungkin berada dalam bahaya apapun, kan?"

Nanako tak lagi mampu mengendalikan air matanya saat ia terisak dan berkata, "Kali ini, Charlie-kun... didatangi oleh Sepuluh Ribu Tentara, organisasi tentara bayaran paling top di dunia... Kabarnya, keluarga Wade memiliki hutang darah kepada pemimpin Sepuluh Ribu Tentara. Pihak lawan bahkan sudah mendatangi kediaman keluarga Wade untuk menuntut balas..."

"Sepuluh Ribu Tentara?!" Yahiko tiba-tiba merasa agak saat pening saat ia berseru, "Bagaimana bisa keluarga Wade menyinggung Sepuluh Ribu Tentara?!"

Nanako menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku juga tidak tahu cerita lengkapnya. Aku hanya tahu bahwa Sepuluh Ribu Tentara sudah mendatangi kediaman keluarga Wade. Mereka meninggalkan lebih dari seratus peti mati di sana dan mereka bilang akan menghabisi semua anggota keluarga Wade..."

Yahiko bertanya kepadanya, "Alasan kenapa kamu tiba-tiba mengumpulkan semua ninja dari empat keluarga utama adalah karena kamu ingin mereka pergi ke Eastcliff dan membantu Tuan Wade?"

"Benar!" Nanako mengangguk dengan tegas dan berkata, "Charlie-kun adalah penyelamatku dan aku tidak bisa hanya duduk diam dan tidak melakukan apa-apa saat ia dalam kesulitan!"

Wajah Yahiko menunjukkan ekspresi rumit saat ia berkata, "Tapi... para ninja dari empat keluarga ninja utama bahkan juga bukan tandingan Sepuluh Ribu Tentara..."

Setelah itu, Yahiko kembali berbicara, "Aku hanya tahu sedikit tentang situasi Sepuluh Ribu Tentara. Mereka memiliki puluhan ribu tentara bayaran elit dan lebih dari seratus ahli bela diri kelas atas. Berdasarkan kekuatan mereka, selain tiga keluarga paling top di dunia, tidak ada keluarga pebisnis lainnya yang bisa menyinggung mereka, termasuk kita."

Setelah itu, Yahiko berhenti sejenak lalu melanjutkan, "Beberapa tahun yang lalu, Yamaguchi Group berkonflik dengan Sepuluh Ribu Tentara di Timur Tengah karena beberapa bisnis ilegal. Saat itu, ratusan anggota Yamaguchi Group tewas dibantai oleh satu tim taktis beranggotakan kurang dari dua puluh orang yang dikirimkan oleh Sepuluh Ribu Tentara. Sejak itu, semua anggota Yamaguchi Group akan balik kanan dan pergi begitu mereka mendengar nama 'Sepuluh Ribu Tentara'."

Nanako berseru, "Otosan, aku tidak bisa terlalu memikirkan hal ini. Apapun yang terjadi, aku harus berusaha sebisaku untuk membantu Charlie-kun. Aku akan melakukan yang terbaik, dan aku tak akan gentar melakukannya meski aku harus mati di Oskia!"

Ketika Yahiko melihat raut ketegasan di wajah Nanako, ia terdiam untuk beberapa lama. Setelah itu, ia menghela nafas panjang dan berkata, "Kalau begitu, pergilah! Karena kamu sudah memutuskan, aku tidak akan berkata apa-apa lagi. Tapi, ada dua hal yang harus aku perintahkan kepadamu."

Ketika Nanako mendengar ini, hatinya menjadi senang, dan ia segera menjawab, "Otosan, silakan sampaikan!"

Yahiko berbicara dengan nada yang sangat serius, "Yang pertama adalah, banyak di antara para petarung ini sebenarnya bukan pemberani, tapi seperti yang sering dikatakan oleh orang-orang bahwa mereka yang tak tahu apa-apa pasti jadi tak kenal takut. Jadi, kamu harus ingat bahwa sebelum kamu benar-benar berhadapan dengan Sepuluh Ribu Tentara, kamu tidak boleh memberi tahu kepada siapapun dari empat keluarga ninja utama mengenai identitas musuh yang akan mereka hadapi kali ini. Kalau tidak, aku yakin tak seorang pun dari mereka akan berani naik ke pesawat."

Nanako menggigit bibirnya dan mengangguk dengan kuat, "Otosan, aku paham!"

Yahiko mengangguk, dan kemudian menatap putrinya dengan raut enggan saat ia berkata dengan penuh cinta dan kasih sayang, "Yang kedua, kamu harus tetap hidup apapun yang terjadi! Aku sudah kehilangan kedua kakiku dan jika aku harus kehilangan dirimu juga, maka hidupku sudah tidak akan ada artinya lagi."

Nanako menangis dan wajahnya dipenuhi air mata. Ia segera berlutut di lantai dan menggenggam tangan Yahiko sambil tercekat dan berkata, "Jangan khawatir, Otosan. Aku akan berusaha sebisaku!"

Yahiko juga tak lagi mampu mengendalikan emosinya dan dua baris air mata mengalir turun di pipinya.

Setelah itu, Yahiko menatap Nanako dan berkata dengan penuh emosi, "Lupakan saja, Nanako! Aku akan pergi ke Eastcliff bersamamu!"

Nanako sangat terkejut dan bertanya, "Otosan, kamu mau pergi juga?"

Yahiko mengangguk dan berkata dengan nada serius, "Tuan Wade sudah begitu baik kepada keluarga Ito, dan sekarang ia menghadapi masalah yang sangat besar, jadi aku harus pergi dan membantu juga!"

Sebenarnya, ada kalimat lain yang tidak diucapkan Yahiko. Ia menatap Nanako dan berbisik di dalam hatinya, 'Nanako, kamu adalah putiku satu-satunya. Jika perjalanan ke Eastcliff kali ini adalah perjalanan menuju maut, maka aku yang harus mati menggantikanmu!'

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang