Bab 3416

5.3K 78 46
                                    

Charlie mengangguk dengan raut wajah datar.

Pada saat ini, ia tidak benar-benar berniat untuk memperlakukan Carmen dengan baik, tapi hanya untuk menunjukkan jurang yang lebar antara dia dengan yang lain.

Seperti kata pepatah, siapa yang patuh kepadaku akan makmur, siapa yang menentangku akan hancur.

Satu bahagia, satunya sengsara. Inilah kesenjangan terbesar yang ingin diperlihatkan Charlie.

Ini juga mengandung pesan yang jelas kepada anggota keluarga Wade lainnya.

Di masa depan, semua anggota keluarga Wade harus mendengar kata-katanya dan mematuhinya.

Charlie juga ingin memastikan bahwa keluarga Wade tidak akan lagi menghadapi situasi serupa ke depannya, jadi dia harus menunjukkan kekuatannya dan menggenggam erat keluarga Wade dalam kendalinya!

Jadi, hari ini, konsep ini akan sepenuhnya tertanam di dalam hati mereka!

Setelah semuanya beres, Charlie berkata kepada Jeremiah, "Kakek, semua urusan sudah hampir selesai. Sudah waktunya untuk memulai upacara penyembahan leluhur!"

Jeremiah mengangguk dengan tegas, "Baiklah!"

Upacara penyembahan leluhur keluarga Wade awalnya direncanakan berlangsung dengan sangat agung dan meriah.

Empat bentuk ritualnya, yaitu musik, lagu, tari dan ritual upacara, tidak kalah dengan Ritual Kuil Konfusius.

Selain itu, berbagai persembahan yang sudah dipersiapkan juga sangat beraneka ragam.

Agar upacara terlaksana dengan baik, keluarga Wade sebelumnya selalu menyewa seorang sutradara profesional dan tim koreografi yang dilengkapi dengan kostum, atribut, aktor, dan tata suara kelas atas.

Tapi, hari ini, tak satu pun dari mereka datang meski kesepakatan sudah terjalin sejak lama.

Mereka semua tahu bahwa keluarga Wade akan mengalami bencana hari ini, jadi mereka semua ingin menghindarinya.

Jangankan para aktor dan aktris bayaran ini, bahkan lebih dari tujuh ratus kerabat dekat dan jauh keluarga Wade telah melarikan diri, kecuali James Wade seorang.

Karena itu, dalam upacara pemujaan leluhur kali ini, mau tak mau ada banyak proses yang dihilangkan.

Musik, lagu, tari, dan ritual semuanya dihapus dan tinggal ritual persembahan yang dilakukan oleh keluarga Wade sendiri.

Jeremiah memegang naskah persembahan yang ditulisnya sendiri selama berhari-hari, sambil meneteskan air mata dan mendesah, "Naskah persembahan ini, yang berisikan tentang kemakmuran, persatuan, dan terulangnya kejayaan keluarga Wade, adalah laporan yang aku persiapkan untuk para leluhur keluarga Wade..."

Setelah itu, Jeremiah menghela nafas panjang dan melanjutkan, "Tapi, siapa yang menyangka bahwa lebih dari tujuh ratus anggota kerabat keluarga Wade tidak hadir di sini!"

"Bahkan, semua anak dan cucu lelakiku memakai pakaian berkabung untuk orang lain! Aku... aku benar-benar malu di hadapan para leluhur dan aku tak punya muka untuk membacakan naskah persembahan ini..."

"Selain itu, ritual penyembahan leluhur yang sudah dipersiapkan hampir semuanya tidak bisa dilaksanakan. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada para leluhur..."

Jeremiah terdiam beberapa saat, dilamun gulungan emosi yang datang tiba-tiba dan membuatnya kesulitan untuk lanjut berbicara.

Ia adalah sosok dengan rasa kekeluargaan yang mendalam. Setidaknya jauh lebih kuat dibandingkan mereka yang sedang bersujud di depan kuburan leluhur keluarga Wade.

Ketika ia memikirkan upacara yang hanya diadakan sekali dalam dua belas tahun kali ini menjadi begitu kacau dan menyedihkan, beban di hatinya terasa semakin berat.

Saat dia memikirkan lebih dari seratus leluhur keluarga Wade yang disemayamkan di sini, suasana hatinya menjadi semakin pilu.

Ia sudah lama hidup di dunia ini dan memasuki usia senja, jadi ia semakin menghargai hidup dan menghormati para leluhurnya yang telah lama berpulang.

Bahkan seseorang yang masih berusia muda, yang tak kenal takut dan tak punya keyakinan agama, saat mereka akan mati, mau tak mau ia akan memikirkan kedua orang tuanya dan leluhurnya, apakah ia akan bertemu mereka di alam setelah kematiannya, dan, jika ia bertemu dengan mereka, bagaimana ia akan menghadapi mereka.

Anggota keluarga Wade melihat si orang tua itu tercekat berkali-kali, dan hampir semua orang itu menundukkan kepala mereka karena malu.

Di saat ini, Charlie mengambil naskah persembahan yang telah ditulisnya dan merobeknya berkeping-berkeping, lalu berbicara dengan raut wajah tegas, "Kakek, karena naskah persembahan sudah tidak layak, sebaiknya kita buang saja. Kakek tak perlu terlalu menyalahkan diri sendiri."

Setelah itu, ia berkata, "Seperti kata pepatah, ribuan kesulitan membentuk sebuah negara. Ini juga berlaku bagi keluarga! Upacara penyembahan leluhur kali ini sedikit menyedihkan dan apa adanya, tapi ini juga membuat kita bisa melihat wajah yang sebenarnya dari orang-orang yang kita sebut sebagai kerabat!"

"Ke depannya, keluarga Wade tidak akan lagi percaya pada garis keturunan, tapi hanya pada tindakan nyata! Semua anggota keluarga langsung dan keluarga cabang, harus menunjukkan tindakan nyata jika mereka ingin mendapatkan manfaat dari keluarga Wade di masa depan!"

"Jika ada yang masih ingin mendapatkan bagian dari kekayaan tapi tak mau berbagi kesulitan, maka maaf, aku akan membuatnya membayar harga untuk sikapnya ini!"

Setelah itu, Charlie melihat ke arah Stephen dan bertanya, "Tuan Thompson, apakah semua anggota kerabat dekat dan jauh yang sudah kabur tadi malam tetap belum bisa dihubungi?"

Stephen menjawab dengan canggung, "Tuan Muda, semua ponsel mereka masih dimatikan atau tidak ada layanan. Sesuai perkiraan kita bahwa sebelum dunia luar memperoleh kabar yang pasti tentang insiden hari ini, mereka tak akan menyalakan ponselnya kembali."

Charlie mengernyit dan berkata, "Kalau begitu, ketika nanti Sepuluh Ribu Tentara merilis berita ke dunia luar, yang mengabarkan bahwa keluarga Wade bertekuk lutut, mereka bahkan akan semakin menjaga jarak dengan keluarga Wade, bukan?"

"Saya rasa demikian." Stephen lalu berkata dengan penuh hormat, "Tuan Muda, sebenarnya Anda tidak perlu terlalu memikirkan kerabat dekat dan kerabat jauh itu. Sebagian besar dari mereka tidak punya kontribusi nyata kepada keluarga Wade."

"Sebaliknya, merekalah yang memperoleh manfaat dari keluarga Wade. Orang-orang ini seperti negara-negara kecil yang berlomba-lomba menyembah negara besar saat negara itu sedang makmur dan berjaya."

"Mereka terlihat sangat patuh, tapi semuanya hanya ingin makan dan minum di istana kita lalu pulang dengan membawa sia makanannya. Keluarga Wade malah akan diuntungkan kalau kita menjaga jarak dengan mereka."

Jeremiah juga angkat bicara di saat ini, "Stephen benar. Banyak di antara kerabat kita itu yang selama ini mengandalkan sumber daya keluarga Wade untuk menopang mereka. Kalau kita memberikan sebuah kerja sama bisnis kepada pihak luar, mungkin biayanya hanya seratus juta. Tapi, jika diberikan kepada kerabat keluarga Wade, biayanya mungkin jadi seratus dua puluh juta. Dengan kerabat keluarga yang semacam ini, memang lebih baik bagi kita untuk menjaga jarak di masa depan nanti."

Charlie menjawab dengan nada dingin, "Menjaga jarak memang sudah pasti. Tapi kita tak akan membiarkan mereka pergi tanpa membayar kerugian."

Setelah itu, ia melihat ke arah Porter dan berkata, "Porter, minta orang-orangmu untuk menyebarkan berita lagi! Katakan bahwa Sepuluh Ribu Tentara telah memperoleh daftar silsilah keluarga lengkap untuk upacara penyembahan leluhur keluarga Wade."

"Semua anggota keluarga dan kerabat keluarga Wade yang tidak hadir hari ini harus berkumpul di kaki Gunung Wintry paling lambat jam delapan pagi besok. Siapa pun yang berani tidak datang, akan menanggung akibatnya!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang