Bab 3327

4.4K 45 16
                                    

Jeremiah tahu bahwa satu-satunya peluang yang ia miliki untuk menyelamatkan keluarga Wade saat ini adalah Charlie.

Selain Charlie, tak ada kemungkinan salah satu dari semua orang yang ada di sana akan mampu menjadi penyelamat dan membalikkan keadaan untuk mereka. 

Tapi, Jeremiah tidak tahu apakah Charlie memiliki kemampuan untuk menghadapi Sepuluh Ribu Tentara atau tidak.

Selain itu, Charlie belum pernah menyatakan sikapnya dari awal sampai detik ini. 

Karena itu, Jeremiah ingin tahu bagaimana Charlie menyikapi keadaan sekarang.

Di saat ini, Charlie mendesah pelan sambil menjawab, "Kakek ingin tahu pendapatku tentang apa yang harus kita lakukan?"

Sambil berbicara, Charlie mengangkat wajahnya dan menatap tak acuh kepada Hunter, yang terlihat begitu sombong. Ia menggemeretakkan giginya sambil menggumam, "Aku pikir sebaiknya aku langsung saja mencabik kepala anjiing sialan itu!"

Tapi, majikan anjing itu tidak ada di sini dan jika Charlie menghabisi Hunter sekarang, sama saja dengan ia memberi tahu Porter siapa musuhnya yang sebenarnya. 

Jadi, Charlie kemudian berbicara kepada Hunter, "Ini adalah masalah yang begitu besar bagi kami, jadi kamu sebaiknya memberi kami waktu untuk mendiskusikan dan mempertimbangkan masalah ini masak-masak."

Setelah itu, Charlie tersenyum tipis dan berkata lagi, "Karena ini perkara besar, aku jadi ingin tahu kenapa tuanmu tidak datang ke sini sendiri? Karena setiap kejahatan ada pelakunya dan setiap hutang ada debiturnya, tuanmu harusnya datang dan berbicara dengan kami tentang masalah ini secara pribadi. Dengan begitu, kami juga bisa berkomunikasi dan bernegosiasi dengannya secara langsung. Agak kurang pas kalau dia tidak datang, kan?"

Hunter menjawab dengan nada dingin, "Kamu sama sekali tidak cukup layak untuk tuan kami datang dan berbicara langsung!"

Charlie tidak marah. Sebaliknya, ia mengangguk dan berkata, "Karena kami tidak cukup layak untuk tuanmu datang dan menemui kami secara pribadi, aku ingin tahu apakah kami bisa diberi kesempatan untuk datang dan menemui tuanmu secara langsung?"

Hunter mengisap cerutunya dan menghembuskan lingkaran asap tebal sambil melambaikan tangan dengan kesal ke arah Charlie, "Anak muda, berhenti bicara omong kosong denganku. Seseorang yang tidak penting seperti dirimu tidak punya arti sama sekali di mata tuanku. Apa menurutmu kamu cukup pantas untuk datang dan menemui tuan kami?"

Ujung bibir Charlie sedikit berkedut. Ia kembali merasakan hasrat tak tertahankan bergemuruh di dalam hatinya untuk menampar Hunter sampai mati, tapi ketika ia memikirkan bahwa Porter belum menampakkan batang hidungnya saat ini, ia sekali lagi menahan dorongan ini.

Jadi, Charlie kembali angkat bicara, "Kalau begitu, beri kami satu malam untuk berpikir. Kami akan memberikan jawabannya kepadamu besok. Bagaimana?"

Hunter terus mengisap cerutunya. Ia mengangkat bahunya dengan tak acuh sambil berkata dengan nada sarkastis, "Bukan hal yang mustahil jika kalian ingin menunda dan bertengkar sendiri sampai mati."

Sambil berkata, ia mencibir dan menambahkan, "Tuan kami memang mengatakan bahwa dia akan memberi waktu paling lama satu malam bagi keluarga Wade untuk mempertimbangkan masalah ini!"

"Ia akan membawa peti mati kedua orangtuanya ke Gunung Wintry pukul delapan pagi besok."

"Jika kalian bersikap realistis dan bersedia menerima persyaratan tuan kami, kalian harus pergi dan menggali peti mati leluhur kalian malam ini. Tinggalkan peti mati Curtis dan istrinya. Setelah itu, aku ingin semua orang memakai pakaian berkabung dan menunggu kedatangan tuan kami sambil berlutut sebelum pukul delapan pagi besok!"

Setelah berkata demikian, nada suara Hunter dipenuhi niat membunuh saat ia berkata dengan dingin, "Jika kalian belum menggali peti mati leluhur kalian sebelum pukul delapan besok, dan jika kalian semua tidak berlutut di kaki Gunung Wintry sambil mengenakan pakaian berkabung, jangan salahkan kalau Sepuluh Ribu Tentara menghabisi seluruh anggota keluarga Wade!"

Charlie mengangguk dan menjawab tetap dengan nada tak acuh, "Kalau begitu, tolong kembali dan beritahu tuanmu bahwa kita akan bertemu di Gunung Wintry pada pukul delapan pagi besok!"

Hunter menatap Charlie dan mendengus sambil berkata, "Anak muda, kamu sepertinya memiliki karakter yang cukup kuat. Aku akan mengingatmu. Kalau kamu tidak memakai pakaian berkabung dan berlutut di kaki Gunung Wintry besok, aku akan mencabut nyawamu lebih dulu!"

Charlie juga tersenyum dan mengangguk sambil menjawab, "Oke. Kalau begitu, kita sepakat!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang