Bab 3442

4.4K 56 3
                                    

Aman Ramovich panik dan berkata, "Tuan... Tuan Wade... aku... aku benar-benar tidak bermaksud apa-apa tadi... jangan terlalu diambil hati..."

Charlie mengibaskan tangannya, "Aku tidak mau dengar omong kosongmu! Tampar mulutmu sendiri sampai kedua pipimu bengkak, baru boleh berhenti. Setelah itu, ambil kursi dan duduk jauh-jauh dariku!"

Aman Ramovich sejenak tidak tahu harus berbuat apa. Di saat ini,  Richard buru-buru berkata sambil tersenyum, "Tuan Wade, hal kecil seperti ini, tolong jangan diambil hati. Alangkah baiknya kita menganggap ini selesai agar kita bisa segera memasuki sesi perjamuan... "

Charlie meliriknya dan berkata dengan dingin, "Bagaimana dia bisa menghina wajah keluarga Wade-ku? Anda juga sama, hanya keluarga kerajaan kecil. Apa Anda pikir Anda juga layak bersikap sinis dan angkuh di depan saya? Siapa yang memberi Anda keberanian?"

Richard jadi ikut gelisah sekarang.

Semakin keras respons Charlie, semakin kuat keyakinan dan penilaiannya bahwa Charlie pasti mendapat dukungan dari Sepuluh Ribu Tentara, sehingga dia bersikap begitu berani dan arogan.

Semakin dia meyakini ini, semakin dia takut Charlie akan benar-benar marah. Kalau dia benar-benar meminta bantuan Sepuluh Ribu Tentara untuk berurusan dengannya, keluarga kerajaan Eropa Utara sama sekali bukan tandingan mereka.

Jadi, Richard buru-buru berkata, "Tuan Wade, sikap saya tadi memang salah. Saya minta maaf kepada Anda dan saya juga berharap, sebagai sesama orang dewasa, Anda bermurah hati dan tidak memusuhi saya... "

Olivia tidak menyangka ayahnya akan mengalah kepada Charlie, dan ia pun berkata dengan marah, "Ayah! Kenapa Ayah meminta maaf padanya ?! "

Richard langsung menghardiknya, "Diam!"

Olivia tidak menyangka sikap ayahnya berubah begitu cepat dan hendak bertanya apa yang sebenarnya terjadi saat Aman Ramovich, yang berada di samping Richard, mulai menampar pipinya, kiri dan kanan.

Dia benar-benar takut kepada Charlie, takut Charlie merasa tidak puas dan meminta Sepuluh Ribu Tentara berurusan langsung dengannya.

Olivia membeku, benar-benar tidak mengerti mengapa ayahnya dan Aman Ramovich begitu takut kepada Charlie.

Dan, Aman Ramovich, setelah puluhan kali menampar dirinya sendiri dengan keras dan memastikan kedua pipinya sudah bengkak, baru kemudian bertanya pada Charlie dengan suara pelan, "Tuan... Tuan Wade, apakah Anda sudah cukup puas dengan ini.. "

Charlie menatapnya, lalu mengibaskan tangannya dengan gelagat tak sabar, yang menunjukkan bahwa dia ingin Aman Ramovich segera menjauh darinya.

Aman Ramovich yang merasa sudah diampuni, buru-buru memindahkan kursi ke ujung terjauh dari meja panjang, lalu duduk dengan patuh dan tak bersuara.

Pada saat ini, dia bahkan tidak memiliki secuil pikiran pun untuk membalas dendam di benaknya, tetapi hanya berdoa dalam hati, berharap agar Charlie tidak mencari-cari masalah dengannya lagi.

Adapun Helena, jika dia tidak bisa menikahinya, lupakan saja. Dia tidak bisa menyinggung keluarga Wade demi dia.

Siapa yang mengira bahwa anggota oligarki Eropa yang berkuasa, Aman Ramovich, sekarang di depan orang Cina, dikerdilkan sampai terus-menerus menampar dirinya sendiri untuk mendapatkan pengampunan?

Olivia sangat kebingungan, lalu merendahkan suaranya, dan bertanya kepada tunangannya William, "Apa yang terjadi di sini? Kenapa aku tidak bisa mengerti?"

William menggelengkan kepalanya, terpana, dan berkata, "Aku tidak tahu. Aku juga tidak dapat memahaminya."

Orang tua William, sebagai orang tua yang lebih banyak pengalaman, dengan cepat sampai ke pemikiran yang sama dengan Richard. Jadi ayahnya, George Rothschild, buru-buru berbisik, "William, sekarang ini, kamu jangan banyak bicara dan jangan sampai menyinggung pria bernama Wade itu."

George tahu betul di dalam hatinya bahwa meskipun nama keluarganya adalah Rothschild, dia sangat jauh dari keluarga inti yang sebenarnya. Sedemikian jauh sehingga dia terus berusaha menemukan cara agar bisa mendekat sedikit.

Karena itu, kekuatan yang dapat dimobilisasi oleh keluarganya sendiri jelas tidak ada apa-apanya dibanding keluarga Charlie.

Terlebih lagi, kemungkinan besar keluarga Wade mendapat dukungan dari Sepuluh Ribu Tentara di belakang mereka.

Jadi, jika Anda tidak mampu menyinggung seseorang, jangan berlagak jadi pahlawan juga. Kalau tidak, itu pasti tak akan berakhir dengan baik.

William tidak mengerti mengapa orang tuanya juga takut pada Charlie dan ingin bertanya apa yang sedang terjadi, tetapi ayahnya menegurnya melalui tatapan tajam, jadi dia terpaksa menyerah.

Olivia semakin bingung dan terus berpikir, "Mengapa ayahku dan ayah William sepertinya agak takut kepada Charlie? Ini Eropa Utara, kenapa harus begitu takut padanya? "

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang