Bab 3400

5.6K 69 11
                                    

Beberapa prajurit Sepuluh Ribu Tentara segera menjawab dengan penuh hormat, "Bawahan Anda siap laksanakan perintah!"

Ketika Tuan Besar Schulz mendengar ini, mau tak ia jadi gemetar dan berkata, "Aku tak mau pergi ke Suriah! Aku tidak mau!"

Charlie kembali berkata dengan nada tak sabar, "Sumpal mulutnya dulu, lalu ikat dia di pilar giok di pagoda! Besok, kirim dia ke Suriah bersama Sheldon!"

Ketika Sheldon mendengar ini, ia ketakutan setengah mati dan segera berkata, "Ayah! Ayah tak bisa pergi ke Suriah. Itu negara miskin yang dipenuhi pegunungan, dan setiap hari di sana ada perang terus menerus. Di sana sepuluh ribu kali lebih menyiksa daripada penjara!"

Bagi Sheldon, ia tentu saja sama sekali tak ingin kembali ke sana.

Tapi, ia juga tahu di dalam hatinya bahwa kalau ia memohon kepada Charlie, ia tak akan bisa mengubah pikirannya.

Satu-satunya cara menyelamatkannya dari nasib kembali ke Suriah adalah segera membiarkan putrinya, Sophie, menjadi kepala keluarga Schulz, karena Charlie pernah bilang bahwa jika Sophie sudah menjadi kepala keluarga, barulah Sheldon bisa pulang ke Oskia.

Ketika ia tadi mendengar bahwa Charlie meminta si orang tua itu untuk turun tahta, kemungkinan pertama dan satu-satunya yang terlintas di otaknya adalah Charlie menginginkan putrinya, Sophie, untuk duduk di posisi kepala keluarga Schulz.

Tapi, di saat ia merasa bahwa waktu kepulangannya akhirnya akan tiba, ia tak menyangka si orang tua itu berani menentang keinginan Charlie.

Cadfan juga merasa sangat kacau sekarang.

Ia awalnya berpikir bahwa, karena ia adalah kepala keluarga yang paling terpandang, kata-kata Charlie tak ada artinya dan tidak bisa memaksanya pergi ke luar negeri. Atau, jika berita ini tersebar, keluarga Wade pasti akan jadi sasaran kemarahan banyak orang.

Tapi, Charlie bukan orang bodoh. Tentu saja dia sendiri tak bisa secara terang-terangan menculik Cadfan, jadi ia membiarkan Sepuluh Ribu Tentara yang mengambil tindakan.

Ini adalah organisasi tentara bayaran yang bahkan berani ambil bagian dalam perang saudara di berbagai negara, apalagi hanya masalah Cadfan.

Jadi, pada saat ini, Tuan Besar Schulz sudah merasa sangat panik di dalam hati.

Sheldon khawatir Cadfan akan membuat Charlie kesal dan mereka berdua akan berakhir di Suriah, jadi ia berteriak kencang, "Ayah! Jangan berpikir bahwa Charlie sedang bercanda denganmu! Aku sudah dikirim ke Suriah olehnya sekian lama"

"Lihat aku sekarang, aku begitu kurus! Ia tidak hanya menculikku saja, tapi Steven juga ia sekap di sebuah peternakan anjing selama berbulan-bulan, dan sama sekali tak ada peluang untuk dilepaskan!"

"Kalau Ayah tidak menyerah, Charlie pasti akan mengirim Ayah ke Suriah. Dengan kondisi fisik Ayah sekarang, mungkin Ayah hanya bisa bertahan hidup selama satu setengah tahun saja!"

Hati Cadfan semakin gemetar mendengar hal ini.

Barulah ia mengerti situasinya. Charlie sanggup menaklukkan Sepuluh Ribu Tentara dan bahkan berani menculik kedua putranya, jadi ia tak mungkin hanya sedang menakut-nakutinya.

Jika ia benar-benar dikirim ke Suriah, meski ia punya kemampuan yang hebat, ia tak akan bisa melarikan diri. Ia juga pernah mendengar tentang kehebatan Hamid, bahkan Sepuluh Ribu Tentara tak bisa menyerangnya. Jika ia benar-benar dikirim ke sana, dengan kemampuan tempur keluarga Schulz, mustahil ia bisa diselamatkan.

Kalau begitu, satu-satunya hal yang menunggunya di sana hanyalah kematian!

Pada saat ini, beberapa prajurit dari Sepuluh Ribu Tentara sudah mencekal tangannya, dan salah satu dari mereka mengeluarkan handuk, dan langsung mencoba menjejalkannya ke dalam mulutnya.

Saat ini, wajah Tuan Besar Schulz sudah pucat pasi ketakutan, matanya membelalak dan ia pun berkata dengan penuh putus asa, "Jangan ikat aku! Aku ambil pilihan pertama! Aku pilih yang pertama!"

Setelah itu, ia menatap Charlie dan tercekat, "Tuan Wade, aku bersedia menyerahkan posisi kepala keluarga kepada Sophie, jadi tolong beri aku kesempatan! Aku akan tanda tangani semua dokumennya dan segera pindah ke Maladewa!"

"Soal Maladewa..." Charlie sberkata dengan nada dingin, "Aku sudah memberi banyak waktu untuk kamu memilih, tapi kamu tidak mau. Sekarang, persyaratannya sudah berubah! Maladewa sudah bukan pilihan lagi, jadi lupakan saja. Ada sebuah negara di Afrika bernama Madagaskar. Apa kamu tahu?!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang