Bab 3422

4.7K 55 8
                                    

Keraguan menyergap hati Yule sejenak, lalu ia berkata, "Ini... Aku rasa ini bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Charlie adalah laki-laki yang luar biasa, jadi wajar saja ada banyak gadis yang mengejarnya."

"Tapi, ia masih tetap rendah hati. Jika kejadian hari ini bocor ke dunia luar, bahwa dia mewarisi posisi kepala keluarga Wade dan menaklukkan Sepuluh Ribu Tentara, semua keluarga terpandang di negeri ini akan berbondong-bondong datang dan berusaha menikahkan putri mereka dengan dia. Ini hal yang biasa dilakukan oleh para keluarga terpandang itu. Kamu pasti juga sudah tahu tentang hal ini."

"Ya, memang benar." Rachel menghela nafas dan memandang ke arah Helena yang sedang duduk sendirian di sudut sambil mengamati Charlie tanpa suara. Ia lalu mendesah, "Kali ini Charlie akan pergi ke Eropa Utara. Jika ia berhasil membantu Helena menjadi Ratu Kerajaan Eropa Utara... aku khawatir gadis itu juga akan jatuh hati kepadanya..."

Yule mengangguk dan berbiacara sambil tersenyum, "Kamu jangan khawatir. Charlie adalah anak yang berbakti. Tak peduli ada berapa banyak wanita yang menyukainya, Nana adalah menantu yang dipilih langsung oleh Kak Curtis dan Ashley semasa mereka hidup."

"Meski Charlie saat ini sudah memiliki istri yang sah di mata hukum, itu karena ia berada di luar keluarga Wade selama dua puluh tahun ini. Sekarang, lintasan hidupnya sudah mulai bergerak lebih dekat dengan keluarga Wade, karena itu, dalam hal perasaan pribadi, ia pasti akan kembali ke jalan yang sudah diatur oleh Kak Curtis dan Ashley."

Rachel merasa sedikit lebih yakin, mengangguk dan berkata, "Aku berharap semuanya akan jadi seperti kata-katamu. Aku tak sanggup memikirkan Nana menunggu lebih dari dua puluh tahun tanpa hasil."

......

DI saat yang sama, Sophie dan ibunya, Helen, serta Rosalie dan Yashita, sedang duduk bersama dengan anggota keluarga Harker yang lain. Suasana di meja itu agak sedikit canggung.

Bagaimanapun juga, Yashita adalah orang ketiga dalam pernikahan Helen dan diam-diam melahirkan anak Sheldon. Jadi, ketika ia bertemu dengan Helen lagi, rasa bersalah memenuhi hati Yashita.

Ia terus berusaha mencari kesempatan untuk meminta maaf kepadanya, tapi selalu menelan kembali kata-katanya.

Rasa bersalah membuatnya tak tahu bagaimana harus berbicara.

Di sisi lain, kedua kakak beradik, Sophie dan Rosalie, sedang asyik berbincang dan tertawa.

Kedua kakak beradik ini tidak hanya memiliki setengah darah yang sama, tapi keduanya juga baru-baru ini memiliki pengalaman hidup yang serupa. Mereka sama-sama dikhianati oleh keluarga Schulz dan berkali-kali ditolong oleh Charlie. Jadi, mereka punya banyak kesamaan topik obrolan.

Sophie memandang ke arah Charlie, yang sedang berbincang-bincang dengan keluarga Moore dan Ito, dan tak bisa menahan diri untuk mendesah, "Rosalie, penyelamatku memiliki kemampuan yang begitu hebat. Aku yakin, dalam waktu dekat, kamu tidak akan perlu menyembunyikan identitasmu lagi."

Rosalie menjulurkan lidahnya dan berkata, "Aku tidak peduli. Aku akan tetap bersembunyi jika Tuan Wade memintaku, dan aku tak akan bersembunyi kalau ia inginnya begitu. Aku tak punya keinginan apa-apa selain mengikutinya."

Rosalie menundukkan kepalanya sedikit, dan berbicara dengan nada sedih, "Tapi, kekuatanku tidak seberapa. Dari hampir seratusan anggota Sepuluh Ribu Tentara, sebagian besar dari mereka bahkan lebih kuat dariku. Aku khawatir di masa depan nanti Tuan Wade tidak akan membutuhkanku."

Sophie menggelengkan kepalanya dan berkata dengan wajah serius, "Jangan khawatir. Aku tidak yakin penyelamatku akan secara terbuka memperlakukan Sepuluh Ribu Tentara sebagai orang-orangnya, melainkan lebih sebagai senjata rahasia untuk melakukan hal-hal yang kurang terpuji. Tapi, kamu berbeda dengan Sepuluh Ribu Tentara di matanya. Ia pasti memiliki rencana yang lebih baik untukmu."

Rosalie bertanya dengan nada terkejut, "Kakak, benarkah yang kamu katakan?"

Sophie mengangguk kuat-kuat dan menjawab dengan nada serius, "Aku yakin begitu, delapan puluh sampai sembilan puluh persen pasti benar!"

Rosalie segera tersenyum bahagia dan berkata, "Baguslah kalau begitu! Aku tidak menginginkan apa-apa selain menjadi pelayan yang berada di sampingnya seumur hidup."

Helen, yang tidak banyak berbicara karena suasana canggung yang menyelimuti meja itu, kali ini juga angkat bicara, "Rosalie, kamu harus lebih percaya diri. Tuan Wade pasti memiliki ekspektasi yang tinggi kepadamu. Tentu saja bukan sekedar menjadi pelayan pribadi yang mengikuti Tuan Wade kemana-mana. Suatu hari nanti, mungkin kamu bisa mencapai level kemampuan seperti Porter Waldron."

Rosalie mengatupkan bibirnya. Meski hatinya tidak berani berharap, ia tak bisa menahan diri untuk menantikan saat itu tiba.

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang