Bab 3391

4.9K 63 2
                                    

Meski mereka sangat ketakutan melihat kekuatan Charlie, pada saat ini, semua anggota Sepuluh Ribu Tentara tidak sanggup lagi melihat keadaan Porter yang begitu menyedihkan dan putus asa.

Bagaimana pun juga, hampir semuanya telah banyak berhutang budi kepada Porter, dan mereka tidak bisa hanya duduk diam tanpa melakukan apa-apa.

Terlebih lagi, jika Charlie tidak mau bermurah hati, bukan hanya Porter yang tak akan punya peluang untuk menghindari kematian, tapi kemungkinan mereka untuk bisa tetap hidup juga akan sangat kecil. 

Karena itu, satu demi satu, mereka semua berlutut di tanah, berharap bisa berbuat lebih untuk Porter, dan bersama-sama memohon ampunan Charlie. 

Saat melihat ada begitu banyak ahli bela diri dari Sepuluh Ribu Tentara yang semuanya berlutut di tanah dan bersujud kepada Charlie, hati Jeremiah berdetak kencang penuh semangat.

Di matanya, ia melihat harapan untuk kebangkitan keluarga Wade, dan pertumbuhan ini bukan hanya di level domestik, tapi bahkan bisa membuat keluarga Wade menjadi keluarga nomor satu di seluruh dunia.

Sebaliknya, Cadfan, yang  masih berdiri sendirian, merasakan kepanikan yang teramat sangat di dalam hatinya. 

Semua anggota Sepuluh Ribu Tentara sudah berlutut, dan saat ini, di pihak lawan, hanya tinggal dia seorang yang masih berdiri. 

Ia tidak tahu apa harus terus berdiri atau segera berlutut bersama-sama dengan orang-orang dari Sepuluh Ribu Tentara.

Berdiri sendirian saat yang lain berlutut tentu saja tak pantas rasanya.

Tapi, jika dia harus berlutut di depan Charlie, ini... sepertinya lebih tak pantas lagi baginya. 

Bagaimana pun juga, dia adalah kepala keluarga Schulz. Tadi dia sudah merasa sangat malu karena memakai pakaian berkabung. Sekarang, kalau dia harus berlutut di depan Charlie, bukankah itu akan lebih memalukan lagi?

Saat ia masih terus berdiri kebingungan, salah seorang anggota Sepuluh Ribu Tentara yang berada di sampingnya langsung menariknya ke bawah. 

Cadfan terjatuh dengan kepala lebih dulu membentur tanah, dan baru saja berusaha untuk bangkit ketika ia ditampar oleh orang di sampingnya itu, yang mengumpatnya dengan setengah berbisik, "Tua bangka sialan! Kami semua berlutut untuk memohon ampunan bagi pimpinan Sepuluh Ribu Tentara. Kenapa kamu tidak berlutut juga? Ayo, cepat berlutut!"

Tamparan ini langsung membuat wajah Cadfan bengkak dan terasa perih tak tertahankan.

Meski ia merasa sangat murka di dalam hati, ia tentu saja tak berani menunjukkannya.

Lagi pula, dalam situasi seperti sekarang ini, ia tak punya hak apa pun untuk berbicara, jadi ia hanya bisa diam menerima saat orang lain menamparnya. 

Pada saat ini, semua anggota Sepuluh Ribu Tentara sedang menatap Charlie sambil berlinang air mata, dengan wajah penuh harap, menunggu jawaban Charlie. 

Charlie melihat keadaan Porter yang menyedihkan dan berkata tak acuh, "Ada begitu banyak orang memohon ampunan untukmu. Aku bisa melihat bahwa mereka sangat tulus mengikutimu."

"Tapi, kamu membawa mereka ke Gunung Wintry untuk mati hanya karena kepentingan pribadimu yang egois. Apa kamu, sebagai pimpinan Sepuluh Ribu Tentara, tidak merasa malu?"

Porter tercekat pilu dan berkata, "Malu... Saya merasa sangat malu sekarang. Tidak hanya kepada saudara-saudara saya dari Sepuluh Ribu Tentara dan kedua orang tua saya, tapi juga kepada Anda, Tuan Wade, dan orang tua Anda..."

Setelah itu, ia melihat Sheldon dan Helen, kembali tercekat, "Paman, Bibi, aku membiarkan kalian memohon belas kasihan demi aku. Aku juga merasa sangat malu kepada kalian..."

Sheldon hanya bisa menghela nafas panjang dan tidak menjawab.

Pada saat ini, ia tidak tahu harus berkata apa kepada Porter. 

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang