Bab 3394

5K 62 5
                                    

Charlie menangkap perubahan di matanya dan melanjutkan, "Kamu belum memiliki keturunan. Kalau kamu mati, apa yang bisa kamu lakukan meski kamu punya pengikut yang begitu setia seperti mereka?"

"Saat mereka masih hidup, karena kamu sudah banyak membantu mereka, mereka mungkin masih akan datang dan membersihkan kuburanmu dan kedua orang tuamu. Dan, ketika mereka meninggal nanti, anak-anak mereka, meski belum pernah bertemu denganmu, akan datang jauh-jauh ke Oskia untuk membersihkan kuburan keluargamu sebagai penghormatan."

"Kemudian, setelah sekian tahun, kuburan keluargamu tidak akan berbeda nasibnya dengan kuburan masal."

"Jika ada penjualan tanah dan pengembangan, atau bencana alam dan bencana buatan manusia, abu keluargamu akan lenyap."

"Kalau begitu, apa bedanya dengan tulang yang dilempar begitu saja ke tanah?"

Mendengar ini, kepala Porter semakin tertunduk, seluruh badannya gemetar tak terkendali, dan air mata semakin deras mengalir dan jatuh membasahi tanah. 

Dia juga sangat ingin hidup.

Tapi, ia begitu takut Charlie tak akan membiarkannya, atau mengampuni nyawa saudara-saudara seperjuangannya, serta menjaga kehormatan dan kedamaian orang tuanya, sehingga dia hanya bisa memilih mengakhiri hidupnya. 

Tapi, sebuah pemikiran tiba-tiba berkelebat di hatinya, 'Charlie tiba-tiba menghancurkan belati di tanganku. Mungkinkah... mungkinkah ia berniat mengampuni nyawaku?!'

Tapi, secepat itu pula Porter mendesah di dalam hati dan berkata, 'Mungkin aku terlalu jauh berpikir. Aku sudah begitu lancang kepada orang tuanya, bagaimana mungkin ia mengampuniku? Jika aku di posisinya, sudah sejak lama aku mencabut nyawaku..."

Charlie lalu lanjut berbicara, "Porter, kamu pasti tahu bahwa semua orang pasti mati, tapi kamu harus mencoba agar tetap dikenang setelah kamu mati, sebagai bukti kamu pernah ada di dunia ini."

"Para cendekiawan dan martir itu, ribuan tahun setelah kematian mereka, masih tetap diingat oleh banyak orang. Inilah tingkatan makna hidup tertinggi bagi kita dalam menjalani satu kehidupan;"

"Bahkan jika orang biasa tidak bisa menjadi cendekiawan dan martir, mereka setidaknya meninggalkan nama mereka di dalam silsilah keluarga, sehingga anak dan cucu mereka bisa mengingat mereka."

"Sama seperti keluarga Wade-ku. Silsilah keluarga kami sudah diturunkan selama ratusan tahun, dan setiap leluhur namanya ada di dalam silsilah keluarga itu. Ini adalah bukti bahwa mereka pernah hidup. Dan, selama keluarga Wade masih ada, nama mereka tak akan pernah dilupakan!"

Selesai berbicara, Charlie menatap Porter dan berkata dengan tak acuh, "Tapi, jika kamu mati hari ini, nama orang tuamu juga akan terkubur di dalam tanah bersamamu!"

"Mungkin, kamu, sebagai pemimpin Sepuluh Ribu Tentara, masih akan diingat selama beberapa dekade setelah kematianmu. Tapi, siapa yang akan mengingat kedua orang tuamu? Mereka hanya akan dibuang ke aliran sungai sejarah yang panjang, tanpa akan pernah diingat lagi. Bukankah ini sangat menyedihkan? "

Rasa malu di hati Porter sudah tak terukur lagi.

Awalnya, ia sudah siap mati secara suka rela, tapi, ia tiba-tiba merasa bahwa jika ia mati seperti ini, ia bahkan tak akan punya muka untuk bertemu orang tua dan leluhur keluarga Waldron setelah kematiannya!

Kata-kata Charlie, baginya, lebih menyakitkan dari belati yang menghujam jantungnya!

Ini membuatnya merasakan penderitaan yang sepuluh ribu kali lebih menyakitkan daripada kematian!

Awalnya, ia berpikir bahwa kematian akan menjadi semacam kelegaan, penebusan diri.

Tapi, ia sekarang menyadari bahwa kematian bukanlah kelegaan, bukan penebusan diri, melainkan aib bagi keluarga dan leluhurnya!

Ini karena kematiannya berarti akan membuat orang tuanya, serta semua leluhurnya, tenggelam sepenuhnya ditelan aliran sungai sejarah!

Ini juga akan membuat keluarganya, yang sudah melewati ribuan tahun penderitaan, musnah tak berbekas!

Seluruh keluarganya tak akan punya bukti atau makna eksistensi lagi!

Memikirkan hal ini, hatinya perih melebihi sakitnya kematian.

Jadi, ia mengangkat kepalanya dan memandang Charlie, dengan mata yang sudah merah darah dan sembap, menatapnya dengan kesetiaan yang mendalam, lalu memohon dengan lantang dan penuh hormat, "Tuan Wade! Saya bersedia memberikan segalanya!"

"Saya hanya memohon kepada Anda agar bermurah hati dan memberi saya kesempatan untuk berbakti! Saya bersumpah atas nama orang tua dan leluhur keluarga Waldron bahwa saya akan melakukan semampu saya untuk melayani Tuan Wade dalam hidup ini dan tak akan berhenti sampai saya mati!!!"

Charlie tahu bahwa jika ia ingin membunuh Porter, maka ia harus membunuhnya dengan tuntas. Tapi, jika ia memutuskan untuk mengampuni nyawanya, maka ia harus membuatnya hancur dan bangkit setelahnya!

Bagaimanapun juga, orang ini adalah pemimpin Sepuluh Ribu tentara, yang sudah berkecimpung di luar negeri selama dua puluh tahun. Jika dia bisa bertarung dan membuat fondasi sekokoh itu, dia tentu bukan orang biasa.

Jika Charlie hanya mengandalkan kekuatan dan paksaan untuk menaklukkannya, maka harga diri dan sifat tak mau tunduk yang tertanam di tulangnya akan tetap ada, dan setelah bertahun-tahun tertidur, ia pasti akan menampakkan wajah aslinya dan berdiri menentangnya.

Karena itu, cara terbaik adalah menghancurkan keyakinan diri orang ini sampai tak bersisa!

Bukankah kamu merasa kamu kuat? Maka kekuatanku bisa memaksamu untuk menghancurkan meridianmu sendiri tanpa perlawanan!

Bukankah kamu berpikir bahwa tak masalah kalau kamu gagal, bahwa satu kematian bisa menghapuskan seribu duka?

Maka aku akan menunjukkan kepadamu bahwa kematian adalah pilihan paling menyakitkan, paling sia-sia, paling mengecewakan, dan paling pengecut di dunia ini!

Ketika kamu menemui jalan buntu dan tak bisa keluar, semua gengsi dan kepercayaan dirimu akan menguap.

Seperti kata pepatah, seratus tempaan menghasilkan baja! Berulang kali dipalu, dibakar, direndam, dihancurkan dan dibangun ulang, sebelum bisa dibentuk menjadi sebilah pedang nan tajam!

Jadi, Charlie melambaikan tangan kepadanya dan berkata tak acuh, "Baiklah! Aku baru saja mengambil alih semua urusan keluarga Wade. Di masa depan, aku akan sangat membutuhkan tenaga yang bisa diandalkan."

"Karena hatimu sudah memutuskan, aku bisa mengampuni nyawamu, memberimu kesempatan untuk melaksanakan darma baktimu, tapi, kamu dan semua anggota Sepuluh Ribu Tentara harus setia kepadaku! Dalam hidup dan di dunia ini, kalian tidak akan pernah membantah semua perintahku!"

Setelah itu, Charlie menatap Porter dan semua pengikutnya yang berdiri di belakangnya dan bertanya dengan suara lantang, "Apa kalian bersedia?!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang