Bab 3382

5K 66 23
                                    

Si Raja Singa Berambut Emas, yang juga merupakan seorang ahli bela diri bintang enam seperti Hunter, mati karena sebuah batu kerikil yang ditendang oleh lawan terbang menembus otaknya!

Ini membuat semua orang dari Sepuluh Ribu Tentara yang sebelumnya ingin menyerbu dan bertarung sampai mati melawan Charlie tanpa sadar mundur beberapa langkah ke belakang.

Di saat yang sama, hasrat yang sebelumnya begitu menggebu-gebu untuk bertarung melawan Charlie juga ikut mati seketika karena tindakan Charlie!

Semua orang ini merinding ketakutan sekarang. Mereka paham bahwa karena Charlie sanggup membunuh si Raja Singa Berambut Emas hanya dengan satu gerakan, maka ia tentu saja bisa membunuh siapa pun di antara mereka menggunakan cara yang sama!

Porter juga tercengang setengah mati!

Saat ini, ia akhirnya menyadari jurang perbedaan antara Charlie dan dirinya.

Porter tahu bahwa kalau Charlie mengambil tindakan, bahkan ia sendiri mungkin tak akan sanggup bertahan hidup dalam satu serangan!

Pada saat itu, Charlie yang baru saja membunuh seseorang, memandang Hunter dengan tatapan frustrasi sambil mendesah penuh emosi dan berkata, "Aduuuh! Aku terlalu impulsif. Aku baru saja bilang bahwa kamu akan menjadi orang pertama yang aku bunuh. Tapi, aku tak menyangka tadi aku lepas kontrol sebentar dan membiarkan seseorang mencuri posisi pertama darimu. Kamu tidak marah, kan?"

Hunter sudah benar-benar pucat pasi sekarang dan hanya bisa menjawab, "Tidak, tidak... Sama sekali tidak..."

Charlie mengangguk. Setelah itu, ia memutar tubuh untuk menghadap ke arah sekelompok anggota Sepuluh Ribu Tentara, yang menampakkan raut ketakutan di wajah mereka, dan kemudian berkata dengan tak acuh, "Siapa pun yang tidak takut mati silakan maju ke depan. Aku sudah siap untuk melakukan pembantaian di depan kuburan ke dua orang tuaku hari ini, jadi aku bahkan tak akan mengedipkan sebelah mata meski aku harus menghabisi kalian semua!"

Hasrat membunuh di dalam suara Charlie menyebabkan sekelompok orang dari Sepuluh Ribu Tentara ini tanpa sadar merasa sangat panik dan cemas.

Pada saat ini, Charlie menggerakkan ujung kakinya sedikit di tanah, dan sebuah batu kerikil terbang terangkat ke atas. Charlie kemudian menggenggamnya di tangan. Setelahnya, sambil bermain-main dengan kerikil itu, ia menatap tajam ke arah hampir seratus orang dari Sepuluh Ribu Tentara itu dan berkata dengan nada tak acuh, "Hari ini, ini adalah dendam pribadiku dengan Porter Waldron, dan sama sekali tak ada hubungannya dengan kalian. Jadi, kalian semua harus mundur ke belakang sekarang. Siapa pun yang tak mau mundur akan mati!"

Orang-orang ini panik seketika. Mereka saling bertukar pandang, dan untuk beberapa lama, tak bisa memutuskan apakah mereka harus tetap berdiri di tempat atau mundur ke belakang.

Bagaimana pun juga, jika mereka memutuskan untuk mundur ke belakang, itu juga menandakan bahwa mereka menarik garis yang jelas dengan Porter dan sepenuhnya berpaling dari dirinya.

Banyak di antara orang-orang ini yang memiliki hubungan mendalam dengan Porter dan karenanya, mereka merasa tak sanggup untuk melakukannya.

Oleh sebab itu, meski beberapa orang dengan segera melangkah mundur, hampir setengahnya memilih untuk tetap berdiri di tempatnya.

Orang-orang yang tak mau mundur ini berpikir bahwa mereka masih bisa bertaruh.

Charlie hanya punya satu kerikil di tangannya dan ada puluhan orang yang masih berdiri di tempat. Apa mungkin dia bisa membunuh semua orang hanya dengan satu kerikil?

Charlie tersenyum tipis ketika ia melihat ini.

Dalam hal ini, ia sama sekali tidak merasa terkejut.

Jadi, ia memandang ke arah seorang pria Afrika yang berada di antara sekelompok orang ini, dan bertanya, "Aku dengar ada seseorang berjuluk si Raja Harimau Kumbang Berwajah Hitam di dalam Sepuluh Ribu Tentara. Kalau tebakanku benar, itu kamu, kan?"

Pria itu jadi agak panik, dan tanpa sadar menjawab, "Benar... Itu aku..."

Charlie mengangguk dan berkata tak acuh, "Di antara Empat Raja Perang, hanya tinggal kamu seorang yang masih berdiri, dan kamu memilih untuk tetap berdiri di tempat. Sepertinya kamu ingin menjadi musuhku juga ya?"

Si Raja Harimau Kumbang Berwajah Hitam langsung panik dan ketika ia ingat bagaimana Charlie langsung melubangi otak si Raja Singa Berambut Emas dengan menggunakan kerikil tadi, ia tanpa sadar mundur beberapa langkah ke belakang dan melambaikan tangannya berkali-kali sambil berkata, "Tuan Wade, Anda salah paham... Saya tidak mau bermusuhan dengan Anda. Saya... Saya akan mundur ke belakang sekarang..."

Charlie menggelengkan kepalanya dan berkata tak acuh, "Sudah terlambat!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang