Bab 3362

4.7K 47 3
                                    

Semua orang di dalam rombongan mengikutinya dan berteriak serempak, "Kita akan menghadapi dan membunuh siapapun yang berani menghalangi langkah kita!"

Porter kemudian langsung berteriak lantang, "Semuanya, ayo berangkat!"

Setelah itu, Porter membanting anglo di tangannya ke tanah dengan keras dan debu berwarna hitam dan abu-abu pun berterbangan ke mana-mana.

Segera setelahnya, delapan Jenderal Perang bintang lima, yang memakai pakaian berkabung, memanggul ke dua peti mati itu. 

Selain itu, ada lebih dari seratus ahli bela diri dari Sepuluh Ribu Tentara dengan raut khidmat di wajah berbaris dengan rapi menuju Gunung Wintry diringi bunyi terompet Suona!

*** 
Sementara itu, di Gunung Wintry.

Para anggota keluarga Wade terus menerus melihat jarum di jam tangan masing-masing.

Hanya ada waktu kurang dari satu jam buat mereka.

Clayton menjadi semakin gellisah dan matanya diam-diam terus mencuri pandang ke arah tumpukan perlengkapan upacara penyembahan leluhur yang terletak tak jauh dari posisinya.

Pakaian berkabung yang Clayton minta anaknya untuk menyelinap ke luar dan belikan untuknya semalam sudah disembunyikan di antara tumpukan perlengkapan upacara itu. Jika situasinya menjadi kacau nanti, ia tinggal bergegas ke sana, mengeluarkan pakaian berkabung itu, dan mengenakannya.

Pada saat ini, pengikut lama Curtis yang berada di kaki Gunung Wintry mengirimkan pesan lagi yang berbunyi, "Nyonya tertua dan nona muda tertua dari keluarga Schulz ada di sini. Mereka meminta izin untuk naik ke atas menemui tuan muda!"

Anggota keluarga Wade mau tidak mau merasa sedikit terkejut.

Mereka tak bisa memahami kenapa Helen dan Sophie mau datang ke sana.

Charlie juga tak menyangka ibu dan anak ini akan datang, jadi ia berkata, "Biarkan mereka naik."

Ketika orang-orang yang berada di kaki gunung menerima perintah ini, mereka dengan segera membiarkan mereka naik. 

Tak lama kemudian, mobil yang dikendarai Sophie bersama ibunya sudah hampir tiba di puncak gunung.

Setelah mobil berhenti, Sophie bergegas turun dari mobil dan mendatangi Charlie, lalu berkata dengan penuh hormat, "Penyelamatku!"

Charlie bertanya dengan nada terkejut, "Kenapa kamu ke sini?"

Sophie menjawab, "Aku dengar Anda menemui bahaya jadi aku bergegas kemari bersama Ibu untuk membantu Anda."

Pada saat ini, Helen juga sampai di depan Charlie dan berkata penuh hormat, "Tuan Wade, aku dulu banyak berinteraksi dengan Leonardo Waldron,  istrinya, dan juga Porter Waldron. Ketika ia tiba di sini nanti, aku pasti bisa menyampaikan beberapa patah kata kepadanya. Aku berharap itu akan bisa membantumu."

Kata-kata Helen membuat banyak orang dari keluarga Wade merasa sangat lega.

Ini karena mereka semua tahu dengan baik bahwa dulu Leonardo bisa merangkak naik sedikit demi sedikit karena ia mengandalkan bantuan Sheldon.

Karena itu, keluarga Waldron selalu sangat menghormati Sheldon.

Selain itu, Helen dan Sheldon belum resmi bercerai. Jadi, dia masih nyonya pertama keluarga Schulz.

Jika Helen maju untuk memohon atas nama keluarga Wade ketika Porter datang nanti, Porter tentunya juga akan menunjukkan rasa hormat kepada Helen.

Jeremiah juga mau tak mau mendesah di dalam hati sambil berbicara, "Helen, terima kasih sudah repot-repot dan datang jauh-jauh ke sini demi keluarga Wade!"

Helen menjawab dengan nada serius, "Paman Wade, Tuan Wade adalah orang yang menyelamatkan nyawaku dan putriku, Sophie. Jadi, sudah sewajarnya kami melakukan yang kami bisa untuk membantunya di saat seperti ini."

Ketika anggota keluarga Wade yang lain mendengar tentang hal ini, mereka merasa sedikit keheranan. Mereka tak menyangka kalau Charlie juga pernah menyelamatkan nyawa Helen dan Sophie. 

Tapi, kalau dipikir dengan cermat, Helen dan Sophie pernah mengalami kecelakaan di Aurous Hill beberapa waktu yang lalu.

 Lagi pula, Charlie selama ini mengembangkan diri di Aurous Hill, jadi bisa dibilang Aurous Hill adalah wilayah kekuasaannya. Karena itu, sebenarnya masuk akal kalau ia juga pernah menyelamatkan ibu dan anak tersebut di Aurous Hill.

Saat anggota keluarga Wade baru saja merasakan kelegaan di hati mereka, Charlie menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tak berdaya dan tersenyum sambil berkata kepada Helen, "Bibi Dunn, aku menghargai kebaikanmu, tapi ketika Porter Waldron datang nanti, aku tidak ingin Bibi menengahi dan memohon atas namaku. Aku akan sangat berterima kasih kepada Bibi asalkan Bibi tidak berbalik dan memohon pengampunan kepadaku demi dia!"





Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang