Bab 3381

5.1K 70 27
                                    

Raut wajah Porter seketika tampak syok ketika mendengar kata-kata Charlie.

Ia pun langsung mengatupkan giginya dan berkata dengan nada dingin, "Charlie Wade! Siapa yang membuatmu jadi begitu lancang?! Kamu benar-benar berani menghina arwah orang tuaku di langit?!"

Charlie mendengus dan menjawab, "Aku benar-benar tak menyangka bahwa pimpinan Sepuluh Ribu Tentara yang termahsyur itu ternyata tak lebih dari seorang bajingan munafik dengan standar ganda!"

Setelah itu, Charlie berkata, "Kamulah yang berkoar-koar dan mengancam untuk menghancurkan abu dan tulang orang tuaku. Kamu sudah menghina arwah orang tuaku di langit, tapi kamu tidak mau orang lain melakukan hal yang sama kepadamu? Kenapa? Mungkinkah karena kamu lebih kuat dariku? Ataukah karena kamu merasa posisimu sekarang lebih baik dari diriku?"

Nurani Porter tiba-tiba merasa bersalah, dan ia tak mampu menjawab perkataan Charlie.

Ia tahu dengan baik bahwa dialah yang pertama kali membawa-bawa masalah menghancurkan tulang dan abu.

Tapi, waktu itu, dia sama sekali tak menduga bahwa akan ada seorang ahli bela diri top di keluarga Wade.

Ia benar-benar merasa bahwa dia berada di atas angin, yang memungkinkannya untuk melumat habis keluarga Wade.

Sekarang, dalam situasi ini, bisa dibilang bahwa Porter telah menembak kakinya sendiri. Dia tanpa sengaja telah membuat situasi jadi lebih buruk untuk dirinya.

Ketika Charlie melihat bahwa Porter terdiam dan tak mampu menjawab untuk beberapa lama, ia mendengus dan menendang Hunter, yang sedang berlutut di tanah, sambil berkata dengan tak acuh, "Ayo, kamu yang jadi hakim untuk masalah ini. Jika aku menghancurkan tulang dan abu orang tuanya, tidakkah menurutmu tuanmu hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri?"

Hunter tentu saja mana berani untuk tidak mematuhi Charlie. Di saat yang sama, ia juga merasa bahwa nasibnya hari ini dan keadaannya sekarang semua karena Porter. Jadi, Hunter sama sekali tidak perlu berpikir dua kali dan dengan mantap menjawab, "Memang salah dia! Jika dia tidak bersikeras memprovokasi dan menyebabkan semua ini, nasibku tak akan jadi seperti ini..."

Charlie memandang Porter dan bertanya, "Kamu dengar itu? Bahkan pengikutmu mengatakan kamulah yang harus disalahkan untuk masalah ini!"

Raut wajah Porter jadi gelap saat ia mengatupkan giginya dan berkata, "Charlie Wade, kalau kamu berani menghina orang tuaku lagi, aku akan bertarung sampai mati denganmu hari ini! Meski kamu memang kuat dan hebat, aku juga bukan lawan yang mudah bagimu!"

Charlie hanya mendengus jijik dan berkata, "Polter Waldron, kamu tidak memenuhi syarat untuk bertarung denganku sampai mati! Jangan salahkan aku karena tak memberimu kesempatan. Aku akan melepaskan kalian semua jika kamu meninggalkan peti mati orang tuamu di sini. Kalau tidak, kalian semua akan mati di sini hari ini!

Porter hanya merasakan darahnya naik ke ubun-ubun karena amarah, dan ia berseru, "Aku lebih baik mati daripada dipermalukan seperti ini! Aku tak akan membiarkan kamu merendahkan orang tuaku meski aku harus berkorban nyawa!"

Charlie mengangguk dan berkata tak acuh, "Kalau begitu, aku bisa menunggu sampai kamu mati dulu sebelum lanjut menghina orang tuamu. Bagaimanapun juga, hasilnya akan tetap sama. Aku memang seorang pendendam yang selalu menyimpan kesumat, dan aku akan memperlakukan orang seperti bagaimana mereka memperlakukanku, atau aku bahkan akan membalasnya dua kali lipat! Kalau suasana hatiku sedang jelek, setelah aku membunuhmu, aku juga akan menghancurkan tulang dan abumu sekalian bersama-sama kedua orang tuamu!"

Begitu Charlie selesai berbicara, seorang pria kulit putih dengan rambut pirang di samping Porter angkat bicara dengan dialek Oskia yang sangat fasih, "Tuan! Aku sudah cukup lama menahan diri melihat tingkahnya! Kenapa kita tidak maju bersama-sama dan menghabisinya dulu?! Apapun yang terjadi, kita harus bertarung dengannya sampai mati!"

Yang sedang berbicara ini adalah si Raja Singa Berambut Emas, salah satu dari Empat Raja Perang dari Sepuluh Ribu Tentara.

Begitu ia selesai bicara, banyak di antara para jenderal dari Sepuluh Ribu Tentara yang selama ini telah menahan amarah, segera berseru tanda setuju. 

Mereka telah memperoleh banyak pertolongan dari Porter dan sebagian dari mereka malah adalah murid-muridnya. Mereka tentu saja tidak bisa terima melihat Charlie mempermalukan Porter seperti ini.

Wajah Charlie masih tetap menunjukkan raut tak acuh. Ia hanya menendang tanah dengan santai menggunakan ujung kakinya, dan sebuah batu kerikil yang diselimuti oleh Reiki yang sangat kuat seketika terbang dengan kecepatan yang luar biasa!

Segera setelahnya, kerikil itu membuat lubang berdarah di kening Raja Singa Berambut Emas sebelum terus terbang sampai tembus ke belakang!

Si Raja Singa Berambut Emas, yang merupakan salah satu dari Empat Raja Perang dari Sepuluh Ribu Tentara, mati di tempat seketika!

Tak seorang pun menyangka bahwa Charlie akan menyerang dengan begitu tiba-tiba dan begitu mematikan!

Tak seorang pun membayangkan hal ini sama sekali!

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang