Bab 3390

5.2K 61 14
                                    

Raut wajah Charlie masih sedingin es, saat ia membuka mulutnya dan bertanya, "Porter, kamu masih belum paham situasinya? Mengapa kamu meminta ampunan dariku? Mengapa aku harus mengampunimu?"

Melihat bahwa Charlie tidak tergerak sedikitpun, hati Porter benar-benar hancur lebur. Dia tiba-tiba menoleh, menatap peti mati orang tuanya dan melolong, "Ayah ... Ibu ... putramu tidak berbakti ... Maafkan aku... Kalian telah pergi sekian lama, tapi masih direpotkan oleh anakmu ini... aku minta maaf ... aku benar-benar minta maaf..."

Pada saat ini, mata Helen sudah terasa begitu perih. Dia benar-benar tak sanggup melihat semua ini lagi. Ia pun bergegas maju, menatap Charlie, dan memohon, "Charlie, karena Porter sudah mengetahui dan mengakui kesalahannya, tolong maafkan dia kali ini saja..."

Ketika Porter melihat Helen, dia langsung mengenalinya, dan dia tercengang, "Bibi.. Bibi Helen... kenapa kamu di sini...?"

Helen menatapnya dengan penuh simpati, dan menghela nafas, "Charlie pernah menyelamatkanku dan Sophie sebelumnya. Saat kami mendengar bahwa kamu akan pergi ke Gunung Wintry, kami khawatir Charlie akan berada dalam bahaya, jadi kami bergegas ke sini semalam."

"Awalnya aku datang ke sini dengan niat untuk memohon kepadamu agar bermurah hati memberi ampunan, tapi tak disangka-sangka, semuanya akan berubah jadi seperti ini..."

Air mata Porter sudah tak terbendung lagi sekarang, dan ia berbicara dengan pilu, "Maafkan aku, Bibi Helen... karena telah merepotkanmu... aku tidak meminta Tuan Wade untuk melepaskanku, aku hanya memintanya untuk mengasihani kedua orang tuaku."

"Dosa yang menggunung ini memang sepenuhnya salahku, yang tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Aku dengan sombong mengancam untuk menggali kuburan orang tuanya dan menghancurkan tulang dan abu mereka."

Setelah itu, Porter menundukkan kepalanya, tersedak sampai gemetar, lalu berkata, "Aku juga tahu aku memang pantas diperlakukan seperti ini oleh Tuan Wade... Ini sepenuhnya salahku..."

"Tapi ... tapi aku benar-benar malu pada orang tuaku..."

"Sekian tahun... sekian tahun aku tidak pulang untuk bersujud di depan mereka dan membakar dupa..."

"Begitu kembali, aku malah mengganggu arwah mereka, memindahkan peti mati mereka, dan sekarang menyeret tulang dan abu mereka ke dalam jurang bahkan setelah mereka mati..."

"Aku... Aku benar-benar tidak bisa memaafkan diriku sendiri... Bahkan jika aku mati, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri..."

Sheldon menangis, berbalik dan berlutut di depan Charlie, memohon, "Tuan Wade, Porter telah membayar harga atas kesombongannya, tolong bermurah hati dan maafkan dia kali ini!"

Sophie, yang juga sudah tidak tahan melihat semua ini, angkat bicara, "Ayah! Ibu! Masalah hari ini adalah dendam pribadi antara Penyelamatku dan Porter! Dan Porter lah yang telah memprovokasinya lebih dulu, jadi jangan mencoba membuat Penyelamatku merasa bersalah!"

Sophie selalu bisa melihat dengan jelas dan tegas mana yang benar dan salah.

Benar ya benar!

Salah ya salah!

Kalau kamu melakukan perbuatan yang salah, maka kamu harus menanggung semua akibatnya!

Kamu ingin bersujud dan mengemis ampunan setelah kalah, kenapa lawan harus mengampunimu hanya karena kamu bersujud?

Helen terlihat semakin kebingungan ketika Sophie mengatakan itu. Dia menghela nafas dan berkata,

"Sophie, memang benar Porter salah, tetapi dia telah membayar harga untuk kesalahannya..."

Sophie mengangguk dan berkata dengan wajah serius, "Memang benar bahwa harga telah dibayar, tetapi apakah harga yang dibayarkan sudah mencukupi atau tidak, semuanya bukan Ayah dan Ibu yang menentukan. Semuanya terserah Penyelamatku!"

Porter tercekat penuh putus asa saat ini, "Paman Sheldon dan Bibi Helen, tolong jangan memohon untukku. Aku yang melakukan semua ini kepada diriku sendiri. Aku tak bisa menyalahkan orang lain..."

Charlie, yang belum berbicara sepatah kata pun, melihat bahwa Porter sudah benar-benar putus asa. Kemudian, dia tiba-tiba berbicara dengan tak acuh, "Porter, mau membunuhmu dan orang-orangmu, atau mengina orang tuamu atau tidak, semua terserah padaku!"

"Aku bisa menolakmu dengan tegas dan kejam, atau aku bisa melepaskanmu begitu saja. Tapi, kenapa aku harus melakukan itu?"

Porter masih berlutut di tanah saat ini. Kepalanya sudah penuh luka dan berdarah, dan pakaian berkabung yang dikenakannya sudah basah kuyup oleh darah. Tapi, ia masih mencoba menahan rasa sakit dan berkata, "Jika Tuan Wade mau berbelas kasihan kepada saya dan kedua orangtua saya, maka saya, Porter Waldron, bersumpah kepada langit dan arwah kedua orang tua saya di surga! Saya akan mengikuti Tuan Wade dalam hidup ini dan menjadi sapi dan kuda untuknya!

"Saya akan mematuhi Tuan Wade seumur hidup saya! Bahkan jika Tuan Wade meminta saya untuk terjun dari Gunung Wintry, saya tak akan ragu!"

Semua anggota Sepuluh Ribu Tentara yang dari tadi ketakutan setengah mati, demi melihat keadaan Porter yang begitu menyedihkan sekarang ini, hati mereka terasa remuk redam.

Salah satu dari mereka tiba-tiba berlutut di tanah, bersujud ke arah Charlie, mengangkat kepalanya, dengan wajah berlinangan air mata, dan berteriak, "Saya memohon kepada Tuan Wade agar mengasihani orang tua tuan kami. Saya, Billy Singh, bersedia menjadi sapi dan kuda untuk tuan Wade dalam hidup ini demi membalas kebaikan hati Tuan Wade!"

Segera setelahnya, seorang lainnya berlutut dan bersujud, kemudian berseru, "Saya juga bersedia!"

"Saya juga bersedia"

"Saya juga bersedia!"

Bahkan, seorang prajurit wanita dari Sepuluh Ribu Tentara, juga berlutut, bersujud dan berteriak dengan suara tercekat, "Saya juga bersedia!"

Dari yang awalnya hanya beberapa orang, saat ini hampir semua anggota Sepuluh Ribu Tentara sudah berlutut, dan suara sujud yang lantang dan bergemuruh pun menggema ke seluruh sudut Gunung Wintry!

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang