Bab 3379

4.9K 63 14
                                    

Siapa yang menyangka bahwa Charlie akan menghancurkan semua meridian Hunter bersamaan dengan dia mematahkan kedua lengannya?

Charlie bisa dengan mudah menghancurkan enam meridian dan meluluh lantakkan semua dasar kultivasi Hunter tanpa suara. Ini benar-benar merupakan perbedaan yang menggentarkan antara seorang manusia dan seekor semut.

Pada saat ini, semua orang dari Sepuluh Ribu Tentara hanya bisa melihat dengan tatapan penuh putus asa.

Di sisi lain, orang-orang yang berada di samping Charlie tak bisa menunggu lagi untuk bersorak kegirangan.

Sedangkan Cadfan, yang mengenakan pakain berkabung, ia merasa badannya lemas saat ini, dan tangan serta kakinya gemetar tak terkendali.

Ia benar-benar tak mengira ada orang dengan kekuatan maha dahsyat di dalam keluarga Wade.

Ia mengandalkan Sepuluh Ribu Tentara dan berpikir mereka akan dengan mudah melumat Charlie. Tak dinyana, Sepuluh Ribu Tentara sama sekali bukan tandingan Charlie!

Ia tiba-tiba memikirkan bagaimana kedua cucu perempuan dan menantu perempuan tertuanya telah datang berlari ke sini demi membantu Charlie, dan ia tiba-tiba teringat sesuatu. 'Mungkinkah... Mungkinkah Charlie Wade ini adalah orang sakti yang selama ini diam-diam mengincarku?"

Cadfan mau tak mau merasa semakin putus asa di dalam hati saat ia memikirkan ini.

Pada saat itu, Charlie memandang Hunter, yang mentalnya sudah hancur, dan ia tersenyum sambil bertanya, "Kenapa? Apa Raja Harimau Berbaju Putih yang hebat sudah menyerah begitu cepat?"

Demi bisa tetap hidup, Hunter sudah kehilangan semua pembawaan dan gengsinya sebagai ahli bela diri. Ia mengambil inisiatif untuk berlutut di tanah dan mengiba dengan menyedihkan sambil berseru, "Tuan Wade, ke dua tangan saya sudah patah dan semua meridian saya sudah hancur total. Saya sekarang sudah jadi orang yang benar-benar tak berguna. Saya mohon kepadamu, untuk bermurah hati dan mengampuni nyawa saya yang hina ini!"

Melihat Hunter, yang sudah runtuh dan hancur sampai-sampai ia berlutut dan mengemis ampunan, membuat Porter merasa begitu hampa saat ini. Semua anggota Sepuluh Ribu Tentara juga bergidik ngeri dan tercengang tak percaya.

Meski Hunter adalah orang yang sangat angkuh, jauh di lubuk hatinya, tetap saja ia tak mau kehilangan selembar nyawanya. Jadi, meski hanya ada setitik harapan tersisa, ia tak mau menyerah.

Ini karena sekarang ia sepenuhnya mengetahui kekuatan Charlie. Jika Charlie memang berniat membunuhnya, itu semudah menjentikkan jarinya.

Haunter menangis kencang. Ke dua tangannya sudah terpuntir berantakan, jadi ia hanya bisa menggunakan kekuatan intinya untuk menopang tubuhnya saat ia bersujud dan membungkukkan kepala, menangis, dan mengiba, "Tuan Wade... Saya salah... Saya seharusnya tidak banyak omong kosong didepan Anda... apa lagi menyinggung orang sehebat Anda..."

"Tapi... tapi, saya benar benar tak mau mati... Saya benar-benar tak mau mati...."

"Tolong, saya mohon kepada Anda. Saya mohon Anda berbelas kasihan dan mengampuni hidup saya yang rendah ini karena saya sudah berakhir dalam keadaan yang begitu menyedihkan seperti ini sekarang..."

Charlie menatapnya dengan sorot mata dingin. Ia menaikkan suaranya sedikit dan bertanya dengan nada tegas, "Kamu berani bertindak seenaknya dan tadi kamu begitu sombong di depan pusara orang tuaku.  Menurutmu aku benar-benar akan mengampuni nyawa busukmu hanya karena kamu berlutut, bersujud, dan mengemis ampunan?"

Hunter melolong, "Saya tahu saya salah... Saya sadar saya salah..."

Charlie menamparnya dengan keras dan berkata dengan nada sedingin es, "Sekarang kamu baru tahu kalau kamu salah? Bukankah kamu begitu keren kemarin saat datang langsung ke kediaman keluarga Wade sambil mengisap cerutu? Bukankah kamu bilang bahwa aku akan jadi orang pertama yang kamu habisi?"

Setelah itu, mata Charlie berganti dengan sorot bengis saat ia berkata masih dengan nada sedingin es, "Oiya, kamu suka mengisap cerutu, kan? Kalau begitu, aku secara pribadi akan membuatkan cerutu agar kamu bisa mengisapnya!"

Sambil berbicara, Charlie memandang Albert dan berseru lantang, "Albert! Pergi dan ambil beberapa kertas jimat yang akan kita gunakan sebagai persembahan untuk upacara! Bawa yang banyak!"

"Siap, Master Wade!" Albert segera mengeluarkan beberapa bendel kertas jimat yang sudah disiapkan untuk dibakar di makam dari tumpukan peralatan upacara yang telah disiapkan oleh anggota keluarga Wade untuk upacara penyembahan leluhur.

Charlie mengambil sebendel tebal dan menggulungnya kuat-kuat menjadi gulungan kertas yang tebalnya sama seperti botol air mineral. Setelah itu, ia menyumpalkan gulungan kertas itu langsung ke mulut Hunter dengan paksa dan berkata kepada Albert, "Albert, ke marilah! Tolong layani Raja Harimau Berbaju Putih ini supaya dia bisa mengisap cerutu yang aku, Charlie Wade, sudah buatkan secara pribadi khusus untuknya!"

Albert tersenyum riang dan segera mengeluarkan pemantik api dan menyalakan ujung gulungan kertas itu. Sambil mencoba menyalakan gulungan kertas itu, ia mencibir dan berkata, "Tuan Raja Harimau, Anda benar-benar beruntung bisa mengisap cerutu yang telah dibuat langsung oleh Master Wade. Aku rasa Anda satu-satunya orang di dunia yang memperoleh kehormatan ini."

Setelah itu, ia melihat bahwa ia kesulitan menyalakan gulungan kertasnya karena terlalu tebal. Jadi, ia menampar wajah Hunter dan berkata, "Bangsat! Kenapa kamu tidak mengisapnya? Kalau kamu tidak mengisapnya, bagaimana aku bisa menyalakannya?!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang