Bab 3377

4.9K 54 8
                                    

Hunter merasa malu dan geram ketika mendengar ejekan Charlie.

Ketika ia melihat sorot jenaka dan usil di mata Charlie, rasa takut yang luar biasa kembali merayap memenuhi hati terdalamnya.

Tanpa sadar, ia berkata, "Ini... Ini mustahil! Bahkan seorang ahli bela diri bintang delapan tak akan sanggup meredam jurus 'Harimau Sakti Turun Gunung'-ku dengan begitu mudah! Bagaimana kamu bisa melakukannya?!"

Pertanyaan Hunter sama persis dengan yang ingin ditanyakan oleh semua orang dari Sepuluh Ribu Tentara, termasuk Porter.

Tak satu pun dari mereka menyangka bahwa pukulan berkekuatan penuh dari Hunter ternyata tetap begitu lemah sampai-sampai terlihat begitu menyedihkan di hadapan Charlie.

Pada saat ini, pandangan tentang dunia dan ilmu bela diri yang mereka miliki selama ini telah dijungkir balikkan. Mereka sama sekali tak pernah membayangkan bahwa ada seseorang yang begitu kuat di dunia ini.  

Saat ini, Porter telah sadar sepenuhnya.Ia menyadari bahwa rencana balas dendam yang telah ia persiapkan dengan begitu cermat selama dua puluh tahun terakhir bisa dibilang sudah gagal total bahkan sebelum ia sempat melakukan satu serangan.

Ia bahkan tak dapat mengukur kekuatan Charlie yang sebenarnya saat ia menghadapi jurus 'Harimau Sakti Turun Gunung' milik Hunter. Jadi, sampai di mana kekuatan dan kemampuan Charlie yang sebenarnya?!

Ini sama seperti dalam angkat besi. Ketika seorang atlet melakukan angkatan dengan beban semaksimal yang ia bisa, bahkan orang awam dapat langsung melihat bahwa itu adalah batas kemampuannya hanya dengan melihat kondisi tubuhnya dan ekspresi di wajahnya.

Kalau pesaingnya mampu mengangkat beban melebihi dirinya dan juga menunjukkan bahwa ia sudah berusaha semampunya, dan pesaingnya itu terlihat kepayahan karena sudah hampir mencapai batas kemampuannya, maka ia bisa membuat penilaian kasar atau memperkirakan kekuatan dan kemampuannya yang sebenarnya. 

Tapi, jika pesaingnya hanya menggunakan satu tangan untuk mengangkat beban yang menjadi batas kemampuan dirinya sendiri, tanpa ada perubahan ekspresi di wajahnya, ia tak akan bisa menebak batas kemampuan pesaingnya itu. Mungkin ia masih bisa mengangkat beban dua kali lipatnya dengan satu tangan, atau bisa jadi empat kali lipatnya, delapan kali lipatnya, atau bahkan enam belas kali lipatnya dengan dua tangan.

Tapi, karena yang menjadi standar acuannya sekarang adalah Hunter, yang sepertinya benar-benar tak ada apa-apanya dibanding Charlie, tak seorang pun bisa menebak sampai sejauh mana kekuatan Charlie yang sebenarnya.

Pada saat ini, Charlie mendengus dan berkata tak acuh, "Lemah sekali, tapi kamu berani menyebutnya 'Harimau Sakti Turun Gunung'? Sebaiknya kamu ganti saja jadi 'Kecoak Keluar Lubang'!"

Porter tercengang dan bergidik saat menatap Charlie. Ia hanya merasakan satu hal dalam hatinya saat ini, dan itu adalah bahwa ia sama sekali tak bisa melihat setinggi apa batas kemampuan Charlie.

Bahkan penolong Porter, yang juga merupakan pendiri asli Sepuluh Ribu Tentara, belum mencapai kekuatan sedahsyat ini.

Ini karena penolongnya sudah stagnan di Ranah Cahaya selama hampir tiga puluh tahun tanpa bisa mencapai terobosan. 

Bagi seorang ahli bela diri biasa, mencapai terobosan di ranah kecil merupakan hal yang sulit, apalagi ranah yang besar seperti ini.

Sebagian besar ahli bela diri bahkan sudah membentur tembok untuk dapat membuka meridian Ren dan Du. Tidak banyak ahli bela diri yang dapat menembus meridian ke empat, lima, atau bahkan enam. Ahli bela diri bintang delapan bahkan jauh lebih langka lagi.

Tapi, bahkan jauh lebih sulit bagi seseorang untuk melompat dari bintang delapan untuk menjadi seorang ahli di Ranah Kegelapan. 

Untuk mencapai kekuatan seperti yang baru saja ditunjukkan Charlie, paling tidak, baru bisa kalau orang itu sudah menjadi ahli Ranah Kegelapan yang legendaris. 

Karena itu, Porter menyadari bahwa kemampuan Charlie pasti sudah melintas ke Ranah Kegelapan, dan bahkan jika penolongnya ada di sini, ia juga mungkin bukan tandingan Charlie.

Selain itu, penolong Porter sudah memutuskan untuk berkeliling dunia sejak lima tahun yang lalu demi menemukan terobosan. Porter bahkan tak tahu di mana ia berada sekarang.

Sementara itu, Hunter terus berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi kedua kepalan tangannya tak bergeming sedikit pun. 

Ia menatap Charlie dengan sepasang mata yang dipenuhi kengerian, dan ia bertanya dengan nada gugup dan cemas yang luar biasa, "Kamu... Siapa kamu sebenarnya?!"

Charlie mengangkat matanya dan menjawab dengan nada tak acuh, "Aku sudah bilang, namaku Charlie Wade."

Sambil berbicara, ia tersenyum dan bertanya, "Hunter Lang, bukankah kamu terus berkoar-koar sejak kemarin bahwa kamu akan membunuhku? Kenapa? Apa cuma segini kekuatanmu?"

Hunter bahkan jadi semakin ketakutan saat ini. Ia takut Charlie akan langsung mencabut nyawanya, dan ia pun tanpa sadar mengiba, "Tuan Wade! Semua karena aku tak bisa melihat tingginya langit. Tolong bermurah hati dan ampuni nyawaku kali ini..."

"Mengampunimu?" Charlie kembali mengangkat matanya dan bertanya dengan nada dingin, "Apakah orang-orang yang kamu bunuh di masa lalu juga memintamu untuk mengampuni nyawa mereka? Apa ada yang kamu ampuni?"

Raut wajah Hunter membeku seketika.

Ia sudah membunuh begitu banyak orang selama bertahun-tahun.

Dengan kekuatannya, selama bertarung di luar negeri sekian lama, Hunter hampir tidak pernah bertemu lawan yang setanding dengannya. Jadi, ia selalu bisa menang dengan begitu mudah setiap kali ia pergi bertugas.


Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang