Bab 3392

4.9K 53 2
                                    

Porter kemudian kembali memandang Charlie dan berkata dengan wajah serius, "Tuan Wade, jika Anda membenci saya, dan tidak ingin saya membuang-buang waktu Anda lagi, saya bersedia mati sekarang untuk menebus dosa-dosa saya."

"Jika kematian saya di sini hari ini, bisa membuat hati Anda puas, bisa membuat Anda tidak marah lagi, maka saya tak akan menunggu satu detik pun lagi dan rela mati secepatnya!"

"Saya bersedia mati di dalam hutan rimba, biarkan serangga dan hewan buas memangsa jasad saya, saya hanya memhon kepada Anda, Tuan Wade, untuk berbelas kasihan dan membiarkan orang tua saya dikuburkan kembali dengan damai!"

Charlie mengerutkan keningnya sedikit, lalu memandang Holden dan bertanya, "Tuan Harker, apa Anda tadi ke sini membawa belati?"

Holen menjawab dengan pernuh hormat, "Ya, Tuan Wade. Saya membawanya!"

Setelah itu, ia mengeluarkan sebilah belati pendek dan tajam dari balik pinggangnya dan menyerahkannya kepada Charlie.

Charlie mengambil belati itu lalu melemparkannya ke depan Porter dan berkata dengan tak acuh, "Karena kamu anak yang berbakti, aku berjanji kepadamu. Setelah kamu mati, aku tak akan menghancurkan jenazah orang tuamu atau membuangnya ke hutan"

"Sebaliknya, aku akan membalas kejahatanmu dengan kebaikan dan menguburmu dan kedua orang tuamu bersama-sama, sehingga kamu bisa pergi dengan damai!"

Mendengar kata-kata ini, senyum kelegaan akhirnya tersungging di wajah Porter, dan ia menatap Charlie dengan raut penuh rasa terima kasih. 

Setelah itu, ia membungkukkan badan sekali lagi dan bersujud dengan khidmat di depan Charlie.

Kali ini, ia bersujud sangat lama sebelum mendorong badannya kembali ke atas dan berkata dengan penuh rasa syukur, "Terima kasih, Tuan Wade, untuk kemurahan hati Anda dan membalas kejahatan saya dengan kebaikan."

"Kebaikan Anda ini, Tuan Wade, saya, Porter Waldron, tak bisa membalasnya di dunia ini. Saya berharap di kehidupan selanjutnya saya dilahirkan sebagai sapi dan kuda untuk membalas kebaikan Tuan Wade!"

Selesai berbicara, ia mengulurkan tangan dan menggenggam sebilah belati pendek itu di tangannya.

Saat ia akan mengarahkan ujung belati itu ke jantungnya, dan berniat untuk menghujamkannya dengan sekuat tenaga, sekelompok orang dari Sepuluh Ribu Tentara hampir ambruk dan banyak orang lainnya berteriak, "Tuan! Jangan lakukan!"

Porter memandang orang-orangnya yang sangat setia itu dan berkata sambil tersenyum, "Saudara-saudaraku, akulah yang melibatkan kalian dalam masalah hari ini, jadi mohon maafkan aku!"

"Selain itu, kalian semua harus ingat, setelah kematianku, Sepuluh Ribu Tentara secara otomatis dibubarkan, kalian semua jangan sampai bermusuhan dengan Tuan Wade atau dengan keluarga Wade. "

"Jika kalian masih terlibat dalam industri tentara bayaran, selama kalian hidup, kalian tidak boleh kembali ke Oskia lagi. Mengerti?"

Begitu mendengar kata-kata ini, mereka semua tak lagi sanggup menahan air mata. 

Mereka tahu Porter sudah siap untuk mati, dan perintahnya ini adalah salam perpisahan terakhirnya!

Seseorang di antara mereka tersedak dan berkata, "Tuan... kami bisa menyetujui semua permintaanmu yang lain, tapi kenapa Anda melarang kami kembali ke Oskia lagi? Kalau kami tidak bisa datang ke Oskia, kami tak akan punya kesempatan untuk memberi penghormatan ke makam Anda!"

Porter tersenyum kecil dan berkata, "Saudara-saudaraku, niat baik kalian saja sudah cukup bagiku. Tak masalah kalian bisa datang untuk memberikan penghomatan atau tidak."

"Tuan Wade sudah sangat bermurah hati membiarkanku berkumpul bersama ke dua orang tuaku di dalam kubur, jadi aku akhirnya bisa menghabiskan banyak waktu bersama mereka dan menebus penyesalanku selama dua puluh tahun ini. Kalian tidak perlu datang jauh-jauh mengunjungiku."

Di titik ini, hampir seratus orang anggota Sepuluh Ribu Tentara itu semakin tak mampu membendung air mata.

Para tentara bayaran top ini, yang biasanya membunuh tanpa berkedip, kini terlihat rapuh seperti anak berusia tiga atau lima tahun.

Mereka tahu bahwa momentum Sepuluh Ribu Tentara telah hilang, hasil akhirnya sudah jelas, dan Porter sepenuhnya sudah siap untuk mengakhiri hidupnya. 

Porter bahkan menganggap perintah Charlie untuk membunuh dirinya sendiri sebagai anugerah yang besar, menunjukkan betapa luar biasanya kekalahan yang diderita oleh Sepuluh Ribu Tentara kali ini.

Sekarang, tak seorang pun yang bisa menyelamatkan Porter, karena nyawa mereka semua juga masih berada di tangan Charlie.

Dan, Charlie, sepertinya juga tidak mau membiarkan Porter tetap hidup. 

Porter tersenyum samar dan berkata kepada pengikutnya, "Saudara-saudaraku semua, dunia kita akhirnya akan segera terpisah setelah sekian lama. Selama bertahun-tahun, kalian sudah bekerja keras bersamaku, sekian lama! Hari ini, aku harus pergi dan mengucapkan selamat tinggal kepada kalian!"

Selesai berbicara, Porter mengangkat belati pendek itu dan menghunjamkannya ke jantungnya.

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang