Bab 3434

4.4K 49 10
                                    

Di dalam mobil, Charlie terus memejamkan matanya sedang Helena, yang hatinya diliputi kecemasan, beberapa kali mencoba mengajaknya bicara. Tapi, begitu ia ingat di depan ada sopir dan seorang wanita pelayan istana, ia hanya bisa menahan diri untuk sementara.

Pada saat ini, Olivia dan William sedang duduk di dalam mobil mereka, mengapit sebuah mesin pemutar audio khusus, yang hanya memperdengarkan suara orang bernafas.

William mau tak mau mengerutkan keningnya sekarang, "Kenapa mereka berdua tidak berbicara sama sekali? Apa mereka tahu mobilnya disadap?"

Olivia menggeleng, "Aku juga tidak mengerti."

William membuka mulutnya kembali dan bertanya kepadanya, "Olivia, apa kamu sudah memikirkan bagaimana menangani laki-laki itu?"

Olivia menjawab dengan santai, "Memangnya dia bisa apa? Ketika Aman membawa Helena pergi, kita juga biarkan dia kembali ke Oskia."

"Tidak bisa." William menjawab dengan wajah membatu, "Kita tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja!"

Olivia terperanjat dan bertanya, "Kamu tidak berencana memukulinya, kan? Keluarga Wade memang jauh di Oskia sana, tapi kalau kita sampai membunuh seseorang dari keluarga mereka, kita pasti akan dapat masalah!"

"Tidak." William mengibaskan tangannya dan berkata, "Aku tak sebodoh itu untuk membunuhnya. Aku hanya ingin memberinya pelajaran, agar dia kehilangan pesawat Concorde itu!"

"Concorde?" Mau tak mau mata Olivia jadi berbinar-binar.

Di kalangan masyarakat yang benar-benar kelas atas, hanya ada dua jenis barang mewah paling top, pesawat jet pribadi dan kapal layar pribadi.

Bicara tentang jet pribadi saja, sepertinya pesawat A380 yang sudah dimodifikasi milik keluarga kerajaan Saudi merupakan yang terbesar dan termewah. Tapi, kalau bicara tentang kemewahan yang langka, pesawat jet yang benar-benar melambangkan status tertinggi, maka hanya ada satu nama, pesawat Concorde.

Alasannya karena keberadaannya yang terlalu langka.

Dari yang awalnya ada sekitar dua puluhan pesawat yang dirakit, saat ini hanya tersisa kurang dari sepuluh buah. Ini benar-benar pesawat pribadi yang tak lagi tersedia di pasaran.

Selain itu, ini adalah satu-satunya pesawat pribadi yang bisa terbang dengan kecepatan supersonik.

Siapapun yang memiliki pesawat ini, bisa melesat dengan jauh lebih elegan meninggalkan pesawat A380 milik keluarga kerajaan Arab Saudi!

Olivia dan William sama-sama orang sombong yang sangat mempedulikan penampilan. Jadi, mereka tentu saja memiliki barang mewah yang tak terhitung jumlahnya. Tapi, tak satu pun dari mereka yang berani bermimpi memiliki pesawat Concorde.

Karena itu, ketika William mengemukakan gagasan ini, Olivia langsung tertarik tanpa berpikir lagi.

Jadi, ia segera bertanya, "Sayang, apa rencanamu?"

William mendengus, "Setelah perjamuan malam ini, aku akan menggelar permainan kartu untuk bersenang-senang dengan beberapa tamu yang datang dari jauh sekaligus memperoleh sejumlah uang saku dari mereka,"

"Ketika saatnya tiba, aku akan mengajak Charlie untuk datang dan ikut bermain beberapa putaran. Asalkan dia mau bermain, pelan-pelan aku akan membuatnya terperosok."

Olivia bertanya dengan nada sedikit ragu, "Kamu yakin bisa menang?"

William menjawab dengan penuh percaya diri, "Jangan khawatir. Aku sudah menempatkan seseorang di antara para tamu. Dia sudah bekerja selama bertahun-tahun di Las Vegas sebagai dealer di permainan kartu. Asalkan dia yang jadi dealernya, aku bisa memperoleh kartu apapun yang aku butuhkan untuk membuat si Charlie itu kehilangan segalanya!"

Olivia bertanya dengan nada tak percaya, "Kenapa kamu menempatkan orang itu di istana?"

William mengangkat bahunya dan menjawab tak acuh, "Apa kamu tidak tahu hobi orang-orang kaya ini? Mereka hanya doyan wanita cantik dan berjudi."

"Mereka datang ke istana untuk menghadiri acara pernikahan, tentu saja tidak berani menimbulkan kekacauan dengan main perempuan. Jadi, judi dadakan pasti membuat mereka sangat tertarik!"

Setelah itu, William mengangkat alisnya dan melanjutkan, "Di saat seperti itu, asalkan ada yang memulai permainan, semua orang dengan senang hati akan bermain beberapa putaran dan meski kalah beberapa juta euro, bagi orang-orang seperti mereka itu tak ada artinya."

"Satu orang kalah beberapa juta euro, sepuluh orang sudah bisa puluhan atau bahkan ratusan juta euro. Asalkan operasinya dilaksanakan dengan sangat rapi, mudah sekali untuk memenangkan puluhan atau ratusan juta euro."

Olivia mengetuk dagunya dan berkata sambil tersenyum, "Aku tak menyangka kamu ternyata sebadung itu! Uang teman dan kerabat pun kamu sikat!!"

William menjawab dengan malu-malu, "Ada kesempatan memperoleh uang saku, dan itu bukan kehilangan yang besar buat mereka, jadi kenapa tidak, kan?"

Olivia bersenandung dan tertawa, "Kamu harus membaginya denganku! Aku mau setengah dari hasil kemenanganmu!"

William tergagap dengan samar, lalu tersenyum dan berkata, "Haha, Olivia, aku punya firasat bahwa kita akan hidup dengan sangat, sangat harmonis setelah menikah nanti!"

Olivia mengangkat alisnya dan menambahkan, "Kalau kamu benar-benar bisa memenangkan Concorde itu dari tangan Charlie, setengah hak dari pesawat itu juga akan jadi milikku!"

"Tentu saja!" William merengkuh leher Olivia, dan mengecup kening lalu mencium bibirnya dengan ganas. Beberapa saat kemudian, ia mengangkat kepalanya dan berbicara dengan kelembutan yang tiada tara, "Ratu Olivia tersayang, semua yang ku punya adalah milikmu!"

Olivia mengangguk dengan raut wajah puas dan tersenyum, "Sepertinya kamu sudah mulai beradaptasi dengan peran sebagai 'Pangeran WIlliam'."

William tertawa, "Tentu saja! Aku sudah tak sabar menjadi suamimu besok dan menjadi Pangeran besok lusa!"

"Ayahku berjanji bahwa setelah kamu mewarisi takhta dan aku dinobatkan sebagai pangeran, ia akan memberi kita kapal layar mewah di Kopenhagen dan vila di Beverly Hills!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang