Bab 3369

4.8K 56 5
                                    

Cadfan sudah berlari sekian lama sampai kakinya serasa mau patah, dan ia tersengal-sengal saat berkata, "Por.. Porter, sepertinya... keluarga Wade... mereka... mereka lebih memilih mati daripada menyerah..."

Porter menjawab dengan jijik, "Kalau begitu, mereka semua bisa mati!"

Setelah mengatakan itu, Porter memimpin rombongan dan bergerak menuju gapura kompleks pemakaman keluarga Wade. Charlie saat ini juga tengah berjalan di bawah gapura itu.

Selain Jeremiah dan Charlotte, bibi bungsu Charlie, anggota keluarga Wade lainnya tidak berani terlalu maju ke depan dan semuanya berusaha sebisanya untuk tetap berada sejauh mungkin di belakang.

Tapi, orang-orang, yang sebelumnya bergegas datang ke Gunung Wintry untuk membantu Charlie, tetap berdiri di sampingnya dan tak ada jejak gentar sedikit pun di wajah para gadis itu. 

Sophie dengan segera mengenali bahwa pria tua yang mengenakan pakaian berkabung di rombongan lawan tidak lain dan tidak bukan adalah kakeknya sendiri, Cadfan. Ia pun langsung berseru dengan nada terkejut, "Kakek, kamu... kamu..."

Cadfan sama sekali tak pernah membayangkan bahwa cucu perempuan tersayangnya akan berada di sini!

Ketika ia menundukkan kepala dan melihat pakaian berkabung yang dikenakannya, ia hanya merasa wajah keriputnya seolah terbakar. Ia tak tahan untuk segera menggali lubang di tanah sehingga ia bisa bersembunyi di dalamnya.

Saat ia merasa malu setengah mati, ia tiba-tiba menyadari keberadaan Helen, yang berdiri di samping Sophie. Ia melihat bahwa Helen juga terlihat terkejut, dan di saat yang sama, ia menatapnya dengan jijik, dan Cadfan pun merasa wajahnya semakin mendidih.

Cadfan sedang berusaha menghindari tatapan Helen ketika ia tiba-tiba melihat sosok lain di kerumunan itu yang membuatnya terkesiap!

Itu adalah Rosalie, cucu perempuannya yang lain, anak haram Sheldon!

Cadfan terkejut setengah mati saat ini sambil berbicara kepada dirinya sendiri, 'Rosalie benar-benar masih hidup...'

'Kenapa ibunya juga ada di sini?!'

'Dan Holden Harker! Bajingan! Kenapa keluarga Harker datang ke sini untuk membantu keluarga Wade?!'

Cadfan merasa begitu murka di dalam hati sekarang, tapi setelah berpikir sejenak, ia kemudian kembali berbicara kepada dirinya sendiri, 'Memangnya kenapa kalau keluarga Harker ada di sini? Mereka sama sekali bukan tandingan Sepuluh Ribu Tentara!'

Saat ini, Jeremiah juga merasa sangat gusar dan murka ketika melihat Cadfan, dan ia tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Oh! Ternyata Saudara Schulz! Anda sudah tua renta, tapi untuk siapa Anda memakai pakaian berkabung itu? Apa orang seusia Anda mempunyai ayah baptis baru?"

Cadfan merasa wajahnya mendidih tak tertahankan lagi dan ia pun mengumpat, "Kamu harusnya mengkhawatirkan dirimu sendiri, Jeremiah Wade! Setelah hari ini, keluarga Wade hanya akan punya satu opsi tersisa – kematian! Kalau kamu tidak bergegas dan memakai pakaian berkabung untuk berlutut dan memohon ampun, pemakaman leluhur keluargamu akan dihancur leburkan!"

Jeremiah menjawab dengan tegas, "Cadfan, kamu bajingan! Satu kakimu sudah berada di liang lahat, tapi kamu malah memakai pakaian berkabung untuk menunjukkan bakti dan penghormatan seorang anak kepada orang lain! Kamu benar-benar tak tahu malu! Aku, Jeremiah Wade, takkan pernah jadi sepertimu. Aku tak akan pernah merendahkan diriku untuk menyanjung orang lain hanya demi keuntungan!"

Cadfan menjadi semakin gusar dan naik pitam, "Kalian semua dengan marga Wade sama saja. Karena kalian semua begitu hebat, kalau begitu kalian harus berdoa untuk nasib kalian sendiri!"

Pada saat ini, Porter melangkah maju dan berhenti sekitar tiga meter di depan Charlie.

Ia melihat ke arah Charlie dan semua orang yang berada di depannya sambil berkata dengan nada dingin, "Aku sudah mengirim orang-orangku untuk menyampaikan pesan kepada semua anggota keluarga Wade kemarin bahwa hari ini kalian harus memakai pakaian berkabung dan berlutut untuk menyambut peti mati ke dua orang tuaku jika kalian ingin hidup. Tak disangka, tak satu pun dari kalian melaksanakan perintah! Sepertinya kalian semua benar-benar tak takut mati!"

Charlie tersenyum tipis dan berkata, "Aku tidak tahu apa yang lainnya takut mati, tapi aku hanya tahu pasti bahwa aku sama sekali tidak takut!"

Sebagian besar anggota keluarga Wade sudah merasa gelisah tak tertahankan. Clayton bahkan berbisik kepada Felix, "Cepat! Pergi dan bawa pakaian berkabungnya diam-diam ke sini!"

Felix mengangguk. Setelah itu, ia mundur ke belakang sambil menundukkan diri, dan ia lalu mengambil dua setel pakaian berkabung dari tumpukan perlengkapan upacara penyembahan leluhur. Setelah itu, ia diam-diam memasukkannya ke dalam lengan bajunya.

Felix sama sekali tak menyangka akan melihat Hugh juga mengambil beberapa setel pakaian berkabung dari kotak kaleng yang berisi dupa sebelum kemudian memasukkannya ke dalam pakaiannya sehingga ia terlihat seperti sedang hamil.

Ke dua saudara sepupu ini saling melirik dan mereka bisa melihat sorot keterkejutan di mata masing-masing. Mereka juga bisa saling menebak niat masing-masing, tapi mereka langsung saling mengabaikan dan memutar kepala sambil kembali bergerak menyelinap ke dalam kerumunan. 


Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang