Bab 3308

4.4K 44 10
                                    

Yule mengangguk penuh khidmat. "Seperti yang kamu bilang, Charlie menjadi kepala keluarga Wade hanyalah langkah pertama. Tujuan akhirnya adalah membalaskan kematian Curtis dan Ashley dan memimpin keluarga Wade ke puncak dunia! Saat itu, aku, Yule Golding, akan memberikan semua yang dimiliki oleh keluarga Golding untuk memanggul tandu demi Charlie!"

Ketika Stephen mendengar ini, ia segera berlutut dengan satu kaki dan berkata dengan penuh rasa terima kasih, "Chairman Golding, Anda begitu tulus dan setia kepada Tuan Curtis. Mohon terima rasa hormat terdalam saya!"

Yule segera membantunya berdiri dan berkata dengan serius, "Stephen, kamu tidak perlu bersikap terlalu formal denganku. Dari sekarang, kita berdua adalah saudara seperjuangan! Kita harus bekerja bersama dan bekerja sama dari luar dan dalam untuk menyingkirkan semua rintangan agar Charlie bisa mewarisi keluarga Wade!"

Stephen mengangguk dengan kuat. "Saya paham! Saya sudah menunggu datangnya hari ini sejak dua puluh tahun terakhir!"

Yule mengangguk dan tersenyum sambil berkata, "Bagus! Aku merasa lega mendengar kata-katamu!"

Setelah itu, Yule berbicara lagi, "Charlie sudah siap. Kamu harus masuk bersamaku dulu."

"Baik!" Stephen mengikuti Yule masuk ke dalam vila keluarga Golding.

Ketika Stephen melihat Charlie, wajahnya menunjukkan rasa terkejut sambil berkata, "Tuan Muda, hari ini Anda terlihat sangat energik dengan pakaian ini!"

Charlie tersenyum kecil. "Omong-omong, Tuan Thompson, bukankah Anda sebelumnya bilang bahwa kerabat jauh kita akan datang ke rumah sebelum pukul sembilan? Kenapa mendadak diubah menjadi sembilan lewat tiga puluh?"

Stephen menjawab dengan canggung, "Muncul situasi yang tak terduga, jadi Tuan Besar Wade menundanya selama tiga puluh menit."

Setelah itu, Stephen melanjutkan lagi, "Putri Helena tiba-tiba mengalami serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit. Beliau akhirnya selamat dari ancaman kematian setelah melewati banyak kesulitan."

Quinn berseru, "Aah? Helena itu benar-benar mengalami serangan jantung?!"

Stephen mengangguk dan berkata, "Benar. Situasi beliau awalnya sangat membahayakan. Dokter awalnya mengatakan bahwa beliau tidak akan hidup lebih dari beberapa jam, tapi setelah itu beliau malah semakin membaik."

Quinn menatap Charlie dan berkata dengan nada terkejut, "Kak Charlie, kamu betul-betul hebat! Helena pasti menggigit jari tengah tangan kanannya sebelum ia jadi membaik, bukan?"

Charlie tertawa dan berkata, "Kamu tidak perlu mengatakan semua yang kamu ketahui. Kalau tidak, bakal membosankan dan tak ada artinya kalau semuanya harus dijelaskan dengan rinci."

Stephen, yang berdiri di samping, tersenyum dan menambahkan, "Saya tadi juga melihat bahwa memang ada bekas gigitan di jari kanan Putri Helena. Tuan Muda, Anda sangat luar biasa. Anda benar-benar bisa membuat beliau hidup kembali saat di ambang kematian!"

Yule dan Rachel kebingungan. Rachel tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apa yang kalian bicarakan? Kenapa aku sama sekali tidak mengerti?"

Quinn tertawa dan berkata, "Ibu, panjang ceritanya. Aku akan ceritakan nanti setelah aku pulang ke rumah dari mengantarkan Kak Charlie!"

Stephen juga berbicara, "Tuan Muda, sudah pukul sembilan, jadi kita harus segera berangkat."

"Oke." Charlie mengangguk dan berkata kepada Quinn, "Nana, kamu tidak perlu repot-repot mengantarku karena Tuan Thompson sudah di sini."

Quinn langsung menolaknya. "Tidak. Aku tetap mau ikut! Lagi pula, tidak terlalu jauh!"

Yule angkat bicara, "Nana, hari ini adalah acara resepsi keluarga Wade untuk kerabat jauh mereka dari luar negeri, dan mereka tidak menerima tamu atau orang luar. Jadi, kamu tidak boleh ikut dan meramaikan acara."

Quinn merengut dan berkata, "Kalau begitu, aku tidak akan keluar dari mobil saat tiba di sana nanti. Aku hanya akan mengantar Kak Charlie ke kediaman keluarga Wade. Setelah itu, aku akan langsung kembali ke rumah bersama konvoi kita."

Yule tersenyum tak berdaya dan berkata, "Baiklah kalau begitu. Karena kamu mau merepotkan diri sendiri, silakan saja."

"Hehe." Quinn menjulurkan lidah dan segera memeluk lengan Charlie sambil berkata, "Kak Charlie, ayo berangkat!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang