Bab 3363

4.7K 60 7
                                    

Ketika semua orang mendengar kata-kata Charlie, mulut mereka ternganga, dan rahang mereka menggantung lemas dalam keterkejutan.

Banyak orang telah datang ke sini dengan niat baik untuk membantu Charlie menjadi penengah dan memohon pengampunan kepada Porter, tapi Charlie tetap bicara ngawur dan sok di saat seperti ini. Bukankah ia benar-benar mencoba menutup jalan keluarnya sendiri?

Felix merasakan kebencian yang semakin kuat kepada Charlie saat ini, dan ia tak bisa menahan diri untuk merutuk di dalam hati, "Si Charlie Wade ini benar-benar akan mati jika dia berhenti membual ya?! Helen Dunn sudah datang ke sini untuk membantu, tapi kamu masih berlagak dan bersikap sombong di saat seperti ini? Dari omonganmu, kamu akan menghajar Porter Waldron ketika ia datang ke sini nanti, kan? Helen Dunn datang ke sini untuk membantumu memohon belas kasihan, tapi kamu malah meminta dia untuk tidak memohon pengampunan kepadamu demi Porter Waldron?! Kamu benar-benar jago berlagak!"

Jangankan Felix, bahkan Jeremiah juga merasa Charlie sedikit terlalu sok saat ini.

Jeremiah mau tak mau mendesah di dalam hatinya, "Nyonya tertua dari keluarga Schulz secara pribadi datang dan siap memohon belas kasihan atas namamu, jadi kenapa kamu tidak bisa memberikan respons positif untuk itu? Kamu bukan hanya tidak berterima kasih, tapi kamu tetap menyombongkan diri. Bagaimana jika dia tersinggung dan memilih untuk tidak mempedulikan kita dan langsung pergi? Sudah terlambat untuk menangis pada saat itu!"

Hugh juga hampir runtuh emosinya dan ia berbisik kepada ayahnya, Caleb, saat berkata, "Ayah! Orang ini, Charlie Wade, benar-benar master dalam bersikap sok... Ini adalah momen kritis di saat Sepuluh Ribu Tentara segera tiba. Helen Dunn datang ke sini untuk membantu, dan andai ia menjawab 'tidak perlu' saja itu sudah sombong banget, tapi dia malah berbicara seperti itu... Tak ada orang lain di dunia ini yang bisa berpikir bagaimana menjadi sesombong itu. Ia benar-benar Dewa..."

Ada seorang remaja berusia empat belas atau lima belas tahun yang berdiri di belakang Caleb. Ia adalah Finnick, adik kandung Hugh. Pada saat ini, ia begitu terpana sambil berkata, "Ini.. Ini yang sering disebut oleh teman-teman sekelasku sebagai 'Raja Pembual'. Meski akan bikin dia mati, ia harus terus membual! Dia benar-benar menakjubkan!"

Caleb langsung menjitak kepalanya dan memarahinya sambil berkata, "Kamu berpura-pura menjadi orang lain meski kamu bersekolah setiap hari dan kamu bahkan bersekolah di SMA terbaik, tapi ini yang kamu pelajari di sekolah?!"

Finnick memegangi kepalanya dan dia tak berani menjawab.

Pada saat itu, anggota keluarga Wade yang lain juga merasa bahwa Charlie sedikit terlalu lancang. Mereka sama-sama khawatir Helen akan tersinggung dan pergi.

Tapi, ketika Helen mendengar ini, alih-alih tersinggung, ia akhirnya bisa merasa sangat lega. 

Ini karena Helen dan Sophie sama-sama tahu bahwa Charlie sangat kuat. Tapi, mereka tidak tahu apakah Charlie akan mampu mengalahkan Porter dan Sepuluh Ribu Tentara.

Tapi, ketika mereka melihat betapa percaya dirinya Charlie saat ini, mereka yakin bahwa ini bukan karena Charlie bersikap sombong, tapi karena Charlie percaya diri sepenuhnya. 

Charlie bukan sengaja menolak kebaikan atau niat baik Helen, atau pun sengaja membuat Helen merasa tak enak.

Alasan kenapa ia mengatakan kalimat itu adalah karena ia sungguh khawatir bahwa, ketika saatnya tiba, Helen akan benar-benar berbalik dan menjadi penengah demi Porter.

Bagaimana pun juga, Porter adalah satu-satunya garis keturunan yang tersisa dari pengikut lama Sheldon. Leonardo dan istrinya sudah sama-sama meninggal. Jadi, kalau Charlie benar-benar mau menghabisi Porter di sini, siapa yang tahu kalau Helen akan tiba-tiba merasa kasihan kepada Porter dan menjadi penengah demi dia?

Kalau Helen benar-benar memohon pengampunan demi Porter, maka situasinya akan sepenuhnya berubah. Dia awalnya datang untuk membantu Charlie, tapi akhirnya malah membantu musuh Charlie. Bukankah ini akan jadi sangat memalukan?

Karena itu, Charlie merasa dia harus mengatakan hal ini di awal, agar dia tidak menjadi penengah demi siapa pun nantinya.

Ketika Helen mendengar ini, ia langsung mengerti di dalam hati bahwa Charlie sama sekali tidak menganggap Porter sebagai ancaman. Jadi, fakta bahwa dia datang ke sini untuk menjadi penengah dan memohon belas kasihan demi Charlie, berarti bahwa dia benar-benar memandang rendah dirinya.

Jadi, Helen segera berkata, "Maafkan aku, Tuan Wade. Aku tidak memikirkan ini masak-masak."

Charlie segera menjawab, "Bibi Dunn, aku tidak punya maksud apa-apa. Aku hanya berharap Bibi bisa tetap netral nanti."

Helen mengangguk lembut. "Baik, Tuan Wade. Aku akan ingat itu!"

Clayton bergegas maju dan berkata, "Helen! Charlie masih muda dan berangasan, dan ia mungkin tak sudi menundukkan kepala dan menyerah saat ini. Tapi, ketika Porter Waldron datang nanti, kamu harus membantu dan membujuknya demi kami!"

Kata-kata Clayton bisa dibilang mewakili semua anggota keluarga Wade.

Helen hanya tersenyum tipis dan berkata, "Kakak, kamu harus lebih percaya kepada Tuan Wade. Karena ia sudah berkata demikian, maka aku yakin bahwa dia sepenuhnya percaya diri. "

Clayton hanya bisa mendesah dan berkata, "Aduuh! Itu karena dia tidak tahu tentang Sepuluh Ribu Tentara! Kalau tidak, mustahil dia bisa berbicara seperti itu!"

Charlie tidak menjawab apa-apa. Malah, ia hanya menatap tajam ke arah gunung itu.

Pada saat ini, kabut sudah berangsur menghilang dan pemandangan di sekeliling Gunung Wintry perlahan menampakkan diri. 

Harus diakui bahwa tempat ini memang harta karun Feng Shui yang langka. Hampir mustahil untuk mencapai situasi Feng Shui yang menyeluruh seperti ini meski orang mencarinya ke seluruh pelosok negeri. 

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang