Bab 3451

4.4K 58 2
                                    

Pada saat ini, William sudah bersiap menyambut 3 miliar euro serta Concorde ke dalam pelukannya.

Semua orang di tempat kejadian, kecuali Charlie, menatap tangan dealer dengan napas tertahan.

Kartu ini akan menentukan ke mana taruhan sebesar miliaran euro itu akan berlabuh.

William dan Olivia merasa bahwa mereka sudah pasti akan menang.

Charlie tidak peduli sama sekali saat ini. Raut wajahnya tidak menampakkan kalau dia bersemangat atau cemas, gelisah atau santai, seolah semuanya tak ada hubungannya sama sekali dengannya.

Dealer saat ini mengambil kartu dan tiba-tiba melempar sambil membalikkannya ke atas meja. 

Pada saat ini, William bahkan belum melihat angka pada kartu itu, tapi seluruh tubuhnya sudah membatu bagai disambar petir.

Karena... dia melihat... kartunya... berwarna merah!

Charlie sudah punya empat as dan supaya William bisa menang, ia harus mendapatkan straight flush.

As sekop sudah di tangan Charlie, jadi jika William ingin menang, kartu kelima harus dan hanya boleh sembilan sekop!

Semua orang yang pernah bermain poker tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk mendapatkan flush biasa, apalagi straight flush.

Namun, William sejak tadi tidak khawatir sama sekali.

Alasannya adalah karena dia tahu bahwa temannya, si dealer, dapat mengeluarkan kartu apa pun yang dia butuhkan.

Jadi, dia sudah menyimpulkan bahwa kartu ini pasti sembilan sekop!

Namun, begitu ia melihat kartunya merah, maka William bahkan tidak perlu melihat berapa angkanya karena sudah bisa dipastikan kartunya kalah!

Selain Charlie dan Helena, yang lainnya adalah tunangan dan teman William.

Jadi, ketika mereka melihat bahwa kartu terakhir yang dibuka berwarna merah, semua orang tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan pekikan terkejut penuh penyesalan!

Olivia merasa hampir terkena serangan jantung!

Dia berpikir bahwa William memperoleh tangkapan besar dan sudah berpikir tentang bagaimana merayakannya nanti. Tapi, dia tak pernah menyangka bahwa situasinya akan berbalik dan dia mengalami kekalahan yang begitu besar!

Tiba-tiba, calon Ratu Eropa Utara ini, merasakan kecemasan yang tiada tara di sekujur tubuhnya, dan hanya bisa menggumam di dalam hati, 'Bagaimana bisa... bagaimana bisa... mengapa bukan 9 sekop... kenapa bukan 9 sekop!!!'

William bahkan lebih bingung. Miliaran euro terbang ke arah yang berlawanan, sehingga seluruh otaknya kosong. Tanpa sadar mulutnya meraung, "Ini... bagaimana ini mungkin? Ini benar-benar mustahil! Kartuku harusnya 9 sekop, bagaimana bisa 6 wajik!!! Siapa yang mengganti kartuku?"

Charlie segera menanggalkan pembawaan cueknya, memandang William dan mencibir dengan nada dingin, "Itu sama sekali tak mungkin? Memangnya kartu ini  ayahmu ya? Kamu meminta 9 sekop, dan ia akan jadi 9 sekop?"

William murka dan menatap temannya si dealer, lalu merutuk, "Ini perbuatanmu! Kamu sengaja mempermainkanku, kan! Keuntungan apa yang dia berikan padamu? Beraninya kamu mempermainkanku seperti ini?"

Charlie berkata dengan suara dingin, "William, tuduhanmu sangat tidak masuk akal, kan?"

"Ini pertama kalinya aku bertemu kalian hari ini, dan aku bahkan tidak mengenal tamu yang menjadi dealer ini. Aku tadi kalah darimu berkali-kali, tapi apa aku pernah menyalahkan dealer?"

William sudah kehilangan pemikiran normalnya. Saat ini dia adalah penjudi yang benar-benar hancur, jadi ia menggemeretakkan giginya dan berkata, "Jangan main-main denganku! Aku sudah sejak lama menyuruhnya membantuku mengakali kartu dan membuatku menang!"

"Tapi dia membuatku kalah di saat yang paling penting! Ini pasti konspirasi busuk! Charlie! Itu pasti perbuatanmu!"

Semua orang lainnya di meja itu tercengang, dan baru pada saat itulah mereka mengerti bahwa William telah bersekongkol dengan si dealer.

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang