Bab 3312

4.4K 43 1
                                    

Ketika Jeremiah melihat bahwa Charlie sudah bertemu dan berkenalan dengan semuanya, ia melihat jam dan berkata dengan riang, "Ini hal yang luar biasa karena Charlie sudah kembali. Mari masuk ke dalam, duduk, dan berbincang-bincang. Kerabat jauh kita juga sebentar lagi pasti akan datang untuk memberi penghormatan."

Ketika mereka mendengar instruksi Tuan Besar Wade, mereka bersama-sama segera menuju aula utama di kediaman keluarga Wade.  

Helena dari tadi terus mendampingi Felix dan berusaha mencari kesempatan untuk berbicara empat mata dengan Charlie. Tapi, saat ia melihat bahwa itu sepertinya mustahil bagi dirinya dalam situasi saat ini, ia hanya bisa menyerah untuk sementara. 

Di dalam aula utama yang berukuran besar, ada banyak kursi kayu Lexington yang ditata di tengah ruangan menyerupai bentuk kipas sesuai perintah leluhur mereka. 

Tempat duduk Tuan Besar Wade sudah disiapkan di bagian tengah formasi kipas itu dan ada lebih dari sepuluh kursi di sisi kanan dan kiri tempat duduknya. 

Ini adalah tempat duduk bagi keturunan langsung keluarga Wade. 

Selain itu, ada ratusan kursi lipat biasa yang ditata rapi di sekeliling formasi kipas. Ini adalah kursi yang disipakan bagi kerabat jauh mereka.

Jeremiah menarik Charlie ke kursi utama. Setelah itu, ia menunjuk kursi yang tepat berada di samping kanan kursinya sambil berkata kepada Charlie, "Charlie, andai ayahmu masih hidup, maka kursi di sebelah kananku ini adalah tempat duduknya. Karena ia sudah meninggal dan kamu sudah kembali ke keluarga Wade, maka kursi ini tentu saja menjadi milikmu!"

Sikap Jeremiah yang meminta Charlie untuk duduk tepat di samping kanannya mengejutkan semua orang yang ada di situ.

Ini karena berdasarkan aturan, ketika ada kerabat jauh yang berkunjung, Tuan Besar Wade akan duduk di tengah sedang anak tertuanya akan duduk di samping kiri belakang. Anak keduanya akan duduk di sebelah kanan dan selanjutnya anak-anak laki-lakinya yang lain akan duduk di samping kiri dan kanan diikuti oleh cucu-cucu laki-lakinya. 

Setelah itu, anak-anak perempuan dan cucu-cucu perempuannya akan duduk di kursi paling luar.

Sedangkan untuk anak-anak dari putri-putrinya, yang tentu saja tidak memiliki nama belakang Wade, tidak diizinkan untuk ikut serta di dalam upacara. Karena itu, suami dan anak-anak Carmen dan Charlotte tidak datang ke sana. 

Karena Curtis, putra keduanya, sudah meninggal, maka menurut aturan lama, tempat duduk Curtis akan diberikan kepada putra ketiganya, Caleb.

Caleb juga sudah mengambil posisi Curtis pada upacara penyembahan leluhur 12 tahun yang lalu. 

Tetapi, Jeremiah tidak memberikan kesempatan itu kepada Caleb sekarang. 

Clayton merasa bahwa Jeremiah terlalu mengistimewakan Charlie. Jadi, ia tidak bisa menahan diri untuk berbicara, "Ayah, Charlie baru saja kembali. Aku paham kalau Ayah merasa kasihan kepadanya, tapi Ayah tidak bisa mengubah peraturan begitu saja. Karena Curtis sudah tiada, kursi ini harus menjadi milik Caleb. Akan lebih baik bagi Charlie untuk duduk dengan saudara tuanya, Felix!"

Caleb tentu saja menjadi orang yang paling tidak senang di dalam hatinya ketika ia melihat bahwa Charlie akan mengambil tempat duduknya. 

Tapi, ia tidak berani berbicara dan memprotes Jeremiah. Untungnya, kakaknya tampil berbicara mewakili dirinya.

Jeremiah mendengus saat mendengar kata-kata Clayton. Setelah itu, ia berkata dengan tak acuh. "Peraturan dibuat oleh manusia! Aku adalah kepala keluarga Wade, jadi aku yang akan membuat pengaturan semauku!"

Setelah mengatakan itu, Jeremiah melihat Charlie dan berkata dengan tegas, "Charlie, kamu duduk di sini!"

Charlie tentu saja tidak punya pendapat apapun mengenai hal ini.

Ia tidak hanya akan duduk di samping Tuan Besar Wade sekarang, tapi ia juga berniat untuk menggantikan Tuan Besar Wade dan duduk di kursi utama dalam waktu dekat.  

Karena itu, menyinggung paman tertua dan paman ketiganya di hari ini baru menjadi langkah awal. 

Suatu hari nanti, ia akan menyinggung semua anggota keluarga Wade.

Tapi, itu bukan masalah baginya. Seperti kata pepatah, orang yang memakai mahkota juga harus menanggung beban dari mahkota itu.

Jika ia ingin keluarga Wade tunduk kepadanya, ia harus terlebih dahulu menyinggung semua anggota keluarganya.

Setelah itu, ia akan menghancurkan sikap buruk setiap orang sehingga mereka belajar untuk patuh kepadanya. 

Ia kemudian akan membuat mereka belajar merendahkan diri dan tunduk kepadanya!

Ini adalah satu-satunya cara bagi dia untuk menjamin posisinya sebagai kepala keluarga Wade! 

Karena itu, Charlie hanya tersenyum tak acuh dan menjawab tanpa berpikir, "Baik! Kalau begitu, aku akan duduk di sini!"

Begitu selesai berbicara, Charlie langsung duduk di kursi!

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang