Bab 3435

4.8K 67 18
                                    

Setengah jam kemudian, iring-iringan mobil itu memasuki Istana Kerajaan.

Keluarga kerajaan di negara-negara kawasan Eropa Utara itu memiliki tiga istana yang berlokasi di pinggiran ibu kota. Di antara tiga istana itu, istana ini adalah yang terbesar sekaligus termewah.

Sebenarnya, keseluruhan istana ini lebih mirip dengan gabungan beberapa benteng kuno dan rumah bangsawan dalam jumlah yang sangat banyak.

Luas keseluruhannya mencapai ratusan hektar. Tempat ini begitu besar sampai-sampai memiliki lapangan golf dan arena pacuan kuda sendiri.

Kabarnya, nilai bangunan dan tanah dari istana ini saja bisa mencapai lebih dari tiga miliar euro.

Tetapi, karena ini merupakan hak kepemilikan yang diwariskan turun temurun dan simbol keluarga, undang-undang negara melarang keluarga kerajaan menjualnya ke masyarakat umum.

Tidak boleh dijual, artinya keluarga kerajaan sebenarnya hanya memiliki hak untuk menggunakannya saja.

Iring-iringan mobil itu melintasi area rerumputan yang luas lalu berhenti di depan sebuah bangunan istana tua yang usianya setidaknya sudah seratus tahun.

Para anggota Pengawal Kerajaan segera maju ke depan dan membuka semua pintu mobil. Charlie pun turun bersama dengan Helena.

Melihat kedatangan Helena, para pengawal kerajaan dengan cepat memberikan salam dengan penuh rasa hormat, "Yang Mulia Putri Helena!"

Helena mengangguk sedikit, dan segera setelahnya, Olivia datang menghampiri lalu berkata kepada Charlie dan Aman Ramovich, "Kamar tamu sudah disiapkan untuk kalian berdua. Aku akan meminta seseorang untuk mengantar kalian ke sana dulu."

Aman Ramovich segera membungkuk dan menjawab dengan penuh hormat, "Terima kasih, Putri Olivia!"

Sebaliknya, Charlie tidak sesopan dia dan hanya mengucapkan sampai nanti dengan tak acuh.

Olivia mau tak mau merasa agak kesal melihat Charlie tidak membungkukkan badan atau sekedar menekuk kaki, dan bahkan tidak repot-repot mengucapkan terima kasih.

Tapi, begitu ia ingat kalau William sudah merencanakan untuk mengakali permainan kartu dan mengincar Charlie, ia tidak marah. Sebaliknya, ia berbicara kepadanya dengan senyum di wajah.

"Tuan Wade, nanti ada acara makan malam bersama di aula perjamuan. Kami sangat mengharapkan kehadiran Tuan Wade."

Charlie tidak tahu rencana licik apa yang berada di otak Olivia, tapi baginya, meski semua orang di istana ini bersatu, mereka bahkan tak akan dapat menyentuhnya. Jadi dia menjawab dengan raut wajah tak acuh, "Oke, saya akan hadir."

Mendengar ini, William yang berdiri di sampingnya berkata sambil tersenyum, "Bagus! Selain keluarga kami dan kerabat keluarga bangsawan Eropa Utara, semua tamu juga akan hadir."

"Ada beberapa kepala keluarga dari empat keluarga paling terpandang di kerajaan Eropa Utara. Jadi, Tuan Wade bisa berkenalan dengan mereka juga."

Charlie tidak menyangka bahwa William akan tersenyum kepadanya. Jadi, jelas baginya bahwa Olivia dan si pengecut ini sudah menumpahkan semua pikiran busuk mereka di mobil tadi.

Ia pun tersenyum dan menjawab, "Sepertinya Tuan William sudah membuat semua pengaturan untuk saya. Jadi, saya akan mengikuti dengan penuh hormat"

William langsung tertawa dan berkata, "Tuan Wade terlalu sopan. Saya pasti membuat Anda menikmati malam ini!"

Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang