Bab 3313

4.4K 46 1
                                    

Tak seorang pun menduga bahwa ia akan duduk di situ dengan tenang dan santai, seolah-olah kursi itu memang dari dulu sudah menjadi miliknya. 

Caleb, yang kehilangan tempat duduknya secara paksa, menjadi sangat marah dan wajahnya merah padam. 

Awalnya ia berpikir bahwa karena Charlie adalah pendatang baru, ia setidaknya akan merasa agak sungkan dan menahan diri. Meski Tuan Besar Wade memintanya untuk duduk di situ, Caleb berpikir bahwa Charlie pasti akan berinisiatif untuk menolak dan mengembalikan tempat duduk itu kepadanya. 

Siapa yang menduga bahwa Charlie akan duduk begitu saja?!

Ini membuat Caleb merutuk penuh amarah di dalam hatinya. 'Sialan! Charlie benar-benar terlalu cuek dan tak menghormati aturan sama sekali! Apa ia sama sekali tak pernah belajar tentang sopan santun dan tata krama?! Ia baru saja kembali ke dalam keluarga dan sudah merebut tempat duduk paman ketiganya. Apa dia berniat menginjak-injak kepalaku agar nanti bisa ke posisi puncak?!'

Anak tertua Jeremiah, Clatyton, juga merasa amat kesal di dalam hati.

Ia awalnya juga berpikir bahwa Charlie akan sedikit menahan diri dan lebih rendah hati ketika kembali ke keluarga Wade. Tapi, ia tak pernah menyangka bahwa Charlie akan sepenuhnya mengabaikan para tetuanya. 

Clayton tidak bisa menahan diri untuk diam-diam mengumpat di dalam hati, 'Di mata orang, ini akan terlihat seperti Charlie menampar wajah Caleb dengan merebut posisinya, tapi kenyataannya, Charlie sedang menunjukkan kekuatannya di depan anakku, Felix!'

'Bagaimanapun juga, Charlie adalah seorang cucu, dan jika diukur berdasarkan apapun, baik itu generasi, senioritas atau urutan senioritas, ia harusnya ditempatkan di belakang dua adikku dan juga putraku, Felix!'

'Tapi sekarang, Ayah benar-benar membiarkannya melangkahi Felix serta adik ketiga dan keempat langsung untuk duduk di sampingnya...'

'Jika Ayah terlalu mengistimewakannya sampai seperti ini, maka ini benar-benar menjadi sinyal bahaya! Jika ia melangkahi Felix di masa depan, jangan-jangan posisi kepala keluarga Wade akhirnya bisa jatuh ke tangannya?!'

Felix juga merasa sangat murka.

DI keluarga mana pun, cucu laki-laki tertua selalu memiliki nilai dan bobot tertinggi. Jadi, di dalam keluarga Wade, semua saudaranya yang lebih muda secara otomatis harusnya berada beberapa level di bawah dirinya karena mereka semua akan bergantung kepada dirinya untuk memperoleh nafkah di masa depan.

 Ini baru bicara adik-adik kandungnya, apalagi anak-anak dari paman dan bibinya. 

Setelah Tuan Besar Wade meninggal nanti, hak kendali keluarga Wade akan langsung diserahkan kepada ayahnya. Paman dan bibinya kemudian akan bergeser menjadi kerabat jauh. 

Ketika saatnya tiba, bukankah mereka semua pada akhirnya juga harus tunduk kepadanya?

Tapi, hari ini, Tuan Besar Wade benar-benar mengangkat Charlie ke posisi setinggi ini. Felix merasa situasinya benar-benar membahayakan.

Anggota keluarga Wade lainnya juga merasa sangat tidak puas dengan tindakan Tuan Besar Wade, tapi saat ini, tak seorang pun berani berbicara di depannya, dan mereka hanya bisa mundur dan menahan rasa kecewanya. 

Setelah semua orang sudah duduk, Stephen mengambil daftar tamu undangan yang ditulis dengan kuas sebelum menyerahkannya kepada Jeremiah dengan kedua tangan terulur dan berkata dengan penuh hormat, "Tuan Besar Wade, ada tujuh ratus sembilan puluh satu anggota keluarga Wade dari seluruh dunia yang akan datang untuk ambil bagian dalam upacara penyembahan leluhur kali ini. Daftar nama lengkapnya ada di daftar undangan ini."

"Bagus!" Jeremiah mengangguk puas dan berkata, "Fakta bahwa ada begitu banyak orang dari kerabat dekat keluarga Wade yang datang untuk mengikuti upacara penyembahan leluhur membuktikan bahwa mereka tidak melupakan akarnya!"

Stephen menyerahkan daftar undangan lain kepada Jeremiah dan menyampaikan, "Tuan Besar Wade, total ada seratus tiga puluh enam perwakilan dari kerabat jauh keluarga Wade yang akan hadir untuk memberikan pernghormatan mereka hari ini. Semuanya adalah kepala keluarga serta putra tertua dan cucu laki-laki tertua. Daftar namanya ada di daftar undangan ini dan urutannya juga menunjukkan urutan kunjungan mereka sebentar lagi."

Jeremiah mengambil daftar itu dan melihatnya sekilas sambil tersenyum dan berkata, "Kali ini, ada lebih banyak putra dan cucu laki-laki tertua dari masing-masing keluarga yang akan berkunjung dibandingkan upacara sebelumnya!"

"Ya." Stephen mengangguk dan berbicara, "Ada beberapa pemuda di daftar ini yang berusia sekitar enam belas sampai dua puluh lima tahun. Waktu upacara penyembahan leluhur sebelumnya, mereka masih anak-anak, jadi waktu itu mereka tidak hadir untuk memberikan penghormatan."

Jeremiah mengangguk, tersenyum dan berkata, "Keluarga Wade kita terus tumbuh dan kerabat dekat kita menyebar ke penjuru negeri dan seluruh dunia. Kita akan mengundang seorang ahli genealogi pada acara penyembahan leluhur besok sehingga kita bisa menambahkan semua informasi tentang generasi muda kita ke dalam genealogi. Para leluhur kita pasti akan merasa sangat senang melihat hal ini!"

Stephen segera menjawab, "Pastinya demikian, Tuan Besar!"


Charlie Wade - The Amazing Son in Law (Indonesia) Bab 3301-3500Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang