Happy reading❣
.
.
.
*****"We done!"
Al berlalu sembari menarik Rey untuk ikut pergi bersamanya. Sedangkan Nantha masih diam terpaku seolah mencerna setiap kata yang terucap dari bibir Al. Al meraih tas, ponsel dan kunci mobil Rey lalu berpamitan dengan keempat temannya yang sebelumnya hanya menjadi penonton.
"Gue balik ya, panas di sini!" kata gadis itu seolah menyindir Nantha.
"Kalo gitu kita juga pergi deh," timpal Kena.
Keenamnya pun pergi tanpa memperdulikan Nantha yang masih diam mengamati kepergian Mantan kekasihnya itu. Ia berlalu ketika benar-benar sadar dan paham apa yang sebelumnya Al katakan. Pemuda itu berlari keluar cafe menyusul Al dan teman-temannya yang sudah hendak memasuki mobil masing-masing.
"Al, tunggu!" Nantha kembali meraih pergelangan tangan Al, yang langsung ia hempaskan.
"Apa lagi sih?"
"Lo mutusin gue? Gak bisa gitu dong, lo gak bisa mutusin gue seenaknya."
"Lo juga kan, lo juga nuduh gue seenaknya!"
"Itu fakta yang gue liat, Al."
"Itu juga fakta yang gue bilang. Kita. Putus!" kata gadis itu dengan penekanan.
"Enggak! Kita harus ngobrol dulu." Nantha kembali mencekal tangan Al kuat hingga membuat gadis itu meringis.
"Lo apa-apaan sih, Nan?!" Jojo melepas paksa cekalan Nantha, membuat Al mengusap tangannya yang memerah, "lo gak liat Al kesakitan?!" Lanjutnya membuat Nantha beralih melihat tangan Al yang sudah memerah.
"Sorry, gue gak maksud nyakitin Al, gue cuma mau ngobrol sama dia, gue gak mau putus kaya gini."
"Lo sehat gak sih, Nan?" Kini giliran Kya yang berbicara, "lo belain cewek gak jelas itu loh didepan kita semua, dan sekarang lo ngerasa yang paling terluka? Gila sih." Gadis itu pun tak habis pikir dengan sikap Nantha.
"Lo diem aja deh, Ky, ini urusan gue sama Al, lo gak perlu ikut campur."
"Urusan Al itu urusan kami juga, dan kalo lo sakitin Al, lo berurusan sama kita berlima!" timpal Ed.
"Lo semua kenapa sih? Gue cuma mau ngobrol sama Al! Dan obrolan gue sama Al gak ada hubungannya sama kalian!"
"Lo yang apa-apaan!" Rey berjalan mendekati Nantha, "lo narik-narik Al, paksa dia, lo bentak dia, lo buat dia sedih! Sekarang lo bertingkah kalo semua yang lo lakuin gak pernah terjadi? Lucu idup lo."
Nantha diam, ia tahu kini pemuda itu marah padanya, "Lo inget kan gue pernah bilang, kalo lo nyakitin atau bikin Al sedih, pergi dan biarin gue yang bawa dia!"
Tentu saja Nantha mengingatnya, pemuda itu bergantian memandang Al dan teman-temannya yang kini menatap marah pada pemuda itu. "Gue cuma mau ngobrol sama Al."
"Al nya gak mau! Lo ngerti bahasa manusia gak sih?" tanya Ed dengan emosi.
"Ya santai aja dong, kenapa lo nyolot?!"
"Lo yang gak bisa di ajak ngomong!"
Melihat Ed dan Nantha yang saling tersulut, Al mendekati keduanya mencoba memisahkan kedua pemuda itu. "Udah deh Ed, mendingan lo anterin Kya balik gih," kata Al yang kini berhadapan dengan Ed.
"Gak bisa Al, gue masih pengen nonjok muka si bangsat ini!" kata Ed sembari menunjuk muka Nantha. Jojo dan Kya pun mencoba menahan Ed yang semakin emosi.
"Apa lo bilang?"
"Udah, udah." Masih menahan Ed agar tak berbuat diluar batasnya.
"Apa? Gak suka?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...