13

3.5K 158 0
                                    

Happy reading

*****

Di sebuah rumah, sekelompok remaja berkumpul dengan kecemasan mereka masing-masing, dengan seorang diantara mereka yang tengah tergeletak tak sadarkan diri di atas ranjang.

Rumah itu sepi seperti biasanya, hanya ada satu pembantu dan satu tukang kebun di sana. Orang tuanya? Jangan tanyakan, pasti kalian tau apa yang terjadi.

Khawatir? Jelas, itu yang mereka semua kini rasakan. Setelah Al melihat Kena yang tergeletak pingsan di koridor sekolahnya tadi, ia segera menghubungi teman-temannya. Dan sesegera mungkin untuk membawa Kena pulang ke rumahnya.

Al kini duduk di pinggir ranjang Kena dengan Kya di sisi ranjang yang lain, Rey dan Ed duduk di sofa yang terletak tak jauh dari ranjang tersebut, sedangkan Jojo sibuk mondar-mandir di depan Rey dan Ed, jujur saja itu membuat ke duanya pusing.

"Jo, berhenti kek. Pusing pala gue liat lo mondar-mandir gitu," ujar Rey sambil memijat pelipisnya, yang di balas decakan oleh Jojo.

"Lo mondar-mandir gitu juga ga bakal bikin Kena bangun. Mending lo duduk, terus berdoa," timpal Ed.

"Gue khawatir bego," balas Jojo dengan nada kesal.

"Ya gak usah mondar-mandir kek orang bego gitu juga kali."

"Ck. Bisa diem gak lo semua! temennya lagi sakit, malah debat gak jelas!" bentak Al, membuat ke tiga laki-laki itu terdiam.

"Nyalonin Capres aja lo semua!" tambah Kya tajam.

Mendengar omelan dari ke dua gadis itu membuat Jojo memutuskan untuk duduk di samping Ed. Mereka menghela nafas, tidak biasanya Kena pingsan seperti ini.

"Ada yang tau, Kena ada masalah apa?" tanya Al dengan datar.

"Dia gak cerita apa-apa ke gue," jawab Jojo.

"Iya."

"Kita pikir malah lo tau masalah Kena, karna emang biasanya kan dia cerita sama lo," ujar Rey, Al menggeleng.

"Dia gak cerita apapun sama gue."

Menit berikutnya, Al merasakan sebuah pergerakan yang di lakukan Kena, membuat Al kembali mengalihkan pandangannya ke arah Kena.

"Kayaknya Kena udah sadar deh," ujar Al, membuat ke tiga pemuda yang duduk di sofa itu beranjak bangkit dan berjalan menuju ranjang Kena.
Kena mengerjabkan matanya berkali-kali, mencoba memfokuskan pandangannya yang kabur.

"Lo udah sadar?" tanya Ed.

"Hmm," jawabnya dengan berusaha memposisikan tubuhnya untuk duduk, yang di bantu oleh Al.

"Minum dulu," ujar Kya dengan menyodorkan segelas air putih, Kena menerima dan meminumnya.

"Lo kenapa bisa pingsan sih Ken?"

*****

Sore ini, setelah pamit dari kediaman Kena dan meninggalkan teman-temannya. Ia mengendarai mobilnya menuju ke suatu tempat yang mungkin menjadi tempatnya berkeluh kesah selama hampir 2 tahun ini.
Gadis itu keluar dari mobilnya dan tidak lupa membawa sebuket bunga, ia berjalan dengan perasaan yang masih terasa sakit saat mengingat semua masalalunya.

Al berjongkok di samping pusara bertuliskan ALAN SATRIO MAHATMA. Gadis itu tersenyum ringan menatap pusara itu, membersihkannya lalu meletakkan buket bunga itu di atasnya. Al menghela nafasnya berat.

"Hai Lan," sapa Al
"Huh.. Gue dateng lagi nih, kangen gak? Enggak ya? Kok gue kangen ya?" lanjutnya dengan kekehan.

"Gue tau di manapun lo sekarang, pasti tuhan ngasih tempat yang indah buat lo. Dan gue yakin, lo tetep bisa denger gue disini, ya kan."

ALONA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang