Happy reading❣️
.
.
.
*****Ke empat pemuda itu duduk melingkar di lantai kamar Vero, mereka datang setelah Vero baru saja pulang mengantar Al pulang. Dan hal pertama yang mereka tanyakan adalah
'sejak kapan kalian deket'
'diem-diem lo menghanyutkan ternyata'
'kenapa gak cerita ke kita?'
Yah, semacam itu. Semua berawal dari Al yang memosting foto mereka di Instagram dengan baju yang bisa di bilang sama.
Kini Reno dan Kyo sudah beranjak dari duduknya, mereka memilih untuk memainkan PS milik Vero. Hanya tersisa Vero dan Nantha sekarang ini, masih dengan tatapan tajam yang Nantha tujukan kepada Vero, dan tentu saja itu membuat Vero tak nyaman.
"Kenapa?"
"Sejak kapan lo deket sama Al?" tanya Nantha sarkastis.
"Beberapa bulan lalu."
"Bulan? Kenapa gue gak pernah tau?"
"Karna lo gak pernah tanya. Udah lah, gue mau tidur!" ujar Vero lalu bangkit hendak berjalan menuju kasurnya namun lebih dulu di tahan oleh Nantha, pemuda itu pun ikut berdiri.
Kini posisi mereka saling berhadapan, masih dengan Nantha yang menatap Vero tajam tak suka.
"Bisa gak lo jauhin Al?"
Vero menaikkan sebelah alisnya, "Atas dasar apaan lo nyuruh gue jauhin dia?"
"Gue gak suka liat lo deket sama dia!" ujar Nantha sedikit meninggikan suaranya, membuat ke dua temannya yang sedang bermain pun terkejut.
Vero menyipitkan matanya, "Haha, gue tau. Lo suka sama Al, ya kan?" Nantha menatap Vero semakin tajam.
"Dan dengan seenaknya lo nyuruh orang lain jauhin dia? Egois banget! Lo masih sekedar suka sama Al, dan lo juga bukan siapa-siapa buat dia, jadi gak seharusnya lo larang gue buat deket sama dia!" lanjut Vero.
"Kalau gitu, kita taruhan. Elo atau gue yang bakal lebih dulu dapetin Al."
Vero terkekeh, "Sorry bro, bagi gue Al itu cewek istimewa. Dan dia bukan barang yang seenaknya bisa lo bikin taruhan. Kalo lo emang mau dapetin dia, harusnya lo usaha bukan malah ngerendahin Al dengan jadiin dia bahan taruhan," ujar Vero lalu menepuk pundak Nantha dan berlalu menuju kasurnya dan mulai merebahkan diri.
Menit berikutnya terdengar suara pintu yang tertutup cukup kencang, namun tak di perdulikan oleh pemuda itu. Ia memilih untuk memejamkan matanya dan mulai berlabuh ke dunia mimpi.
Sedangkan ke dua temannya yang lain hanya bisa di buat melongo melihat Vero dan Nantha bertengkar. Tak biasanya mereka bertengkar seperti itu, terlebih ini karna masalah perempuan.*****
Pagi ini Al terbangun dengan keadaan cukup berantakan, ke dua matanya sembab karna semalam ia menangis cukup lama sampai tertidur. Dan, ya tentu saja sekarang ia tak sedang berada di rumah, setelah ia pergi dari rumahnya ia memilih untuk ke rumah Jojo, karna memang mereka masih berada satu komplek. Al memutuskan untuk menginap di rumah sahabatnya itu.
Cklek
Pintu kamar terbuka memperlihatnya Jojo yang sudah siap dengan seragamnya, ia berjalan masuk dengan membawa nampan berisikan roti dan susu.
"Udah bangun lo, gue pikir masih ngebo."
"Baru bangun sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...