Selamat pagi, siang, sore dan malam semuanya.
Hai, aku Alona.
Di cerita ini aku 'katanya' jadi tokoh utama, tapi sialnya si Author kampret ini malah ngebuat aku MATI.
Huh. Ya sudahlah. Aku mati pun gak ada yang peduli, hiks.
Aku disini disuruh untuk menyampaikan terimakasih. (Padahal gue udah mati gini, masih aja disuruh-suruh)
Baiklah. Yang pertama, terimakasih untuk Author yang sudah menciptakan karya absurd ini.
(Author bi lek : makanya gue bikin lo mati, karena ini absurd.)
Kedua. Tentu saja untuk para readers yang dengan setia menantikan cerita ini karena authornya yang males-malesan buat update. Aku disini mewakili Author bego ALONA memohon maaf sebesar-besarnya.
(Author : heh! Itu mulut gak bisa lebih sopan dikit ya?!)
Ketiga. Untuk para karakter lainnya, terimakasih karena sudah bekerja sama dalam kehidupan absurd ini. Terimakasih karena mau disuruh-suruh sama Author tidak jelas ini.
(Author : Gue sih sabar banget, Al. Untung lo udah MATI.)
(Reynald : Gue sih sabar banget Al.)
(Anantha : Woi! Author gblk! BALIKIN ALONA GAK?!!)
(Author : Ntha, lo mau gue matiin juga?)
Enakin aja ngobrolnya, perasaan ini lapak gue.
(Author : Lo berdua cabut atau gak ada lapak lagi buat kalian nanti!)
(Anantha : galak lo!)
(Author : Oke Al, lanjut.)
Ekhem, ekhem.
Oke, jadi sampai mana kita tadi?
Oh ya, terimakasih juga karena kalian sudah membuang waktu untuk membaca cerita ini. Itu adalah hal yang berharga untuk kami.
Intinya, I LOVE YOU GUYS!
Jangan kecewa, karena pasti ada hal lain yang akan ngebuat kalian lebih kecewa lagi, eh, Bahagia maksudnya.
Oke kalau gitu, Aku pamit undur diri.
Thanks for All guys.❤️🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...
