45

2K 94 24
                                    

Happy reading❣️
.
.
.
******

Di kantin sekolah pada jam istirahat, ke enam remaja itu berkumpul di satu meja, tatapan mereka tajam menyelidik ke salah satu pemuda yang beberapa hari lalu menghilang tanpa kabar. Tentu saja mereka merasa sangat kesal padanya, pasalnya ia menghilang tanpa meninggalkan pesan dan muncul tanpa memberitahu.

Tak jauh beda dengan Al yang sama memberikan tatapan dingin tajam menusuk, "Jadi?"

"Emm, maaf gue gak ngasih tau kalian, gue gak mau ngerepotin."

"Basi tau gak lo!" potong Al.

Rey menghela napasnya, "Nyokap gue masuk rumah sakit, penyakitnya makin parah."

Seketika wajah mengintimidasi dari ke lima temannya yang lain kimi berubah dengan raut terkejut dan disusul wajah khawatir.

"Terus kondisi mama Lia gimana sekarang?" tanya Ed.

"Udah baikan, mangkannya gue sekolah sekarang."

"Ck, masalah kaya gini lo gak kasih tau kita! Lo pikir kita siapa sih, Rey?!" kata Al masih dengan kekesalannya.

"Maaf Al, gue cuma gak mau semakin ngebebanin kalian. Apa lagi lo," ujar pemuda itu.

Al menghela napasnya lalu menepuk pelan pundak Rey, "Apapun keadaan lo, jangan pernah sungkan cerita ke kita. Sebisa mungkin kita bakal bantu dan selalu ada buat lo."

"Ya udah kan, masalahnya udah jelas. Jadi nanti pulang sekolah kita jenguk mama Lia," kata Jojo yang di setujui oleh ke limanya.

Ke enam remaja itu pun kembali menyantap makanan mereka tentu saja dengan diiringi tawa. Pemandangan itu pun tak luput dari penglihatan Vero, pemuda itu tersenyum singkat saat melihat gadisnya bisa kembali tertawa lepas setelah beberapa hari lalu terlihat uring-uringan, namun di balik rasa bersyukurnya masih ada saja rasa mengganjal saat melihat Rey menatap Al dengan tatapan yang lebih dari sekedar sahabat.

Karna tak mau semakin membuat moodnya menurun, pemuda itu pun mengalihkan pandangannya ke tempat lain, dan tepat di sana duduk seorang gadis tengah memandang ke arah geng Al dengan tatapan tajam. Vero mengerutkan keningnya, gadis itu yang beberapa hari lalu menghampirinya dan sok akrab dengannya.

Kenapa dia ngeliat gengnya Al sampai kaya gitu? Aneh banget.

"Inget, bang Ver, lo baru aja jadian jangan ngeliatin cewek lain dong," kata Reno

"Kalo cewek lo sampe tau, terus dia sakit hati dan malah cari bahu lain, rasain lo!" sahut Kyo, semakin memanas-manasi.

Vero berdecak. "Apaan dah! Siapa juga yang ngeliatin cewek lain," ujar Vero tak terima mendengar ucapan kedua temannya.

Berbeda dengan Kyo dan Reno, kini Nantha justru ikut menatap gadis yang sebelumnya dilihat oleh Vero. Ia tahu gadis itu, gadis pindahan yang ada di kelas Al dan juga gadis yang disukai salah satu temannya. Mungkin tanpa ia sadari pula, pemikirannya sama dengan Vero, gadis itu memang aneh menurutnya karna beberapa kali ia melihat gadis itu menatap Al dengan tatapan yang tajam.

*****

Sebuah ruangan yang tidak terlalu besar kini terasa cukup penuh, karna diisi oleh enam remaja yang membuat ruangan itu seketika ramai. Siapa lagi jika bukan Al dan teman-temannya, kini mereka sedang berada di ruang rawat inap Lia, mama dari Rey. Seperti biasanya saat mereka berkumpul, ruangan yang harusnya sepi kini justru berubah sangat ramai akibat kedatangan mereka.

"Mam, Rey 4 hari gak masuk sekolah tau. Tanpa keterangan lagi," kata Kena mengadu kepada Lia.

"Dia memang susah dibilangin. Padahal mama sudah bilang untuk tetap sekolah, tapi memang dasarnya saja dia kepala batu," sahut Lia.

ALONA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang