Happy reading ❣️
.
.
.
*****Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa berhambur keluar dari kelas mereka masing-masing. Begitupun di kelas XI IPA-2, gadis yang duduk di paling pojok itu bergegas memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, begitupun ke dua temannya.
"Balik sekolah mau kemana nih?" tanya Ed.
"Ke rumah gue yuk, gue baru beli game baru," jawab Rey yang langsung di tanggapi dengan semangat oleh Ed.
"Gue ngikut yang lain aja deh," balas Al.
Saat mereka semua hendak bangkit dari duduknya, seorang gadis berperawakan cantik menghampiri meja Rey dan Ed. Dengan senyum gadis itu memandang Rey dengan tatapan yang menurut Al menjijikkan. Al memandang gadis itu tajam, ia sangat tak menyukai wanita itu, tatapannya! Senyumnya! Semua yang ada padanya, ia muak melihat kelicikannya.
"Emh, Rey ya?"
Rey menatap gadis itu aneh, "Ya, kenapa, ngel?
"Bisa minta bantuan bentar enggak?" tanyanya dengan nada sedikit manja. Al memutar bola matanya malas, sedangkan Rey dan Ed hanya saling tatap.
"Bantuan apa ya?"
"Eh, ini. Kan aku mau ke perpus, tapi lupa jalannya, kamu bisa anterin aku gak?"
Apa ini? Apa ular itu mencoba menggoda sahabatnya? Al memandangnya semakin tajam, sesekali tatapan gadis itu bertemu dengan Al.
"Duh, gimana ya. Bukan gue gak mau, tapi gue mau makan bareng temen-temen gue, jadi sorry banget nih, gue gak bisa anterin lo," ujar Rey menolak.
"Sama gue aja gak apa-apa kok, ngel," sahut Ed. Belum sempat gadis itu menjawab, namun Al lebih dulu menyahut ucapan Ed.
"Gak! Lo ada jatah traktir kita semua, gak usah alesan buat kabur ya!" ujar Al membuat Ed meringis.
"Ya ellah, Al." Al memandang Ed sebentar lalu kembali menatap gadis itu tajam, ada raut kesal di wajah gadis itu dan sebuah senyuman sinis di bibir Al.
"Ya udah kalo gitu, aku minta bantuan yang lain aja. Maaf ya ganggu kalian," ujar gadis itu manis yang malah membuat Al seakan ingin muntah.
Setelah Angel keluar dari kelas, ke tiga remaja itu pun ikut keluar menuju kantin. Mereka banyak tertawa karna ocehan Ed yang receh dan lebih ke tidak jelas. Saat dalam perjalanan, mereka berpapasan dengan Rommy yang tidak sengaja menabrak bahu Al yang membuat ke tiga remaja itu berhenti.
"Eh, sorry." Al menatap sinis pemuda itu. Apa lagi sekarang, tadi si ular tak tau diri itu sekarang kacungnya, ah, sungguh tuhan tak pernah membiarkan ku lepas dari manusia-manusia tak berguna ini.
Al menoleh ke arah Ed dan Rey, "Kalian duluan aja, nanti gue nyusul," ujarnya yang di balas anggukan oleh ke duanya.
Setelah ke duanya pergi, Al kembali menatap Rommy tak suka. Tentu saja itu membuat pemuda itu bingung.
"Tolong kasih tau si ular pacar lo itu, jangan sekali-kali dia berani deketin gue atau pun temen-temen gue! Udah eneg gue liat dia ada di sekitar gue! Jangan sampai gue lebih dulu nindak dia sendiri, karna gue gak akan pernah bisa sabar ngadepin ular kaya dia!!" ujar Al.
"Maksud lo, siapa sih Al? Gue gak paham."
"Gak usah sok goblog! Lo tau persis siapa yang gue omongin!" ujar Al dan berlalu pergi meninggalkan Rommy sendiri.
*****
Sore menjelang, Al masih berada di rumah Jojo sejak pulang sekolah. Ya salah satu alasannya adalah karna ia harus mentraktir pemuda itu. Setelah acara makan-makan selesai, mereka memutuskan untuk menonton film horor. Dan di beberapa scene-nya membuat Al menjerit takut dan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...