32

2.1K 100 2
                                    

Happy reading❣️
.
.
.
*****

Mobil Vero berhenti di sebuah pekarangan bangunan yang tak begitu besar dengan halaman yang cukup luas dan beberapa permainan anak-anak di sana. Al menaikkan sebelah alisnya bingung saat pemuda itu menghentikan mobilnya di sana, tanpa menghiraukan kebingungan gadis itu Vero turn dari mobilnya dan beralih membukakan pintu untuk Al.

Saat ia turun, matanya tertuju pada papan bertuliskan 'PANTI ASUHAN KASIHSAYANG'. Vero menarik pergelangan tangan Al membawanya masuk ke bangunan itu, masih ada kebingungan di kepala Al, namun gadis itu memilih untuk tetap diam, karna ia melihat ekspresi senang dari raut muka Vero.

Mereka di sambut oleh beberapa anak kecil yang berteriak memanggil nama Vero senang, anak-anak itu berlari menghampiri mereka yang masih di ambang pintu, dan berhambur ke pelukan Vero. Al yang melihat itu sedikit terkejut melihat keakraban mereka semua, lebih lagi saat melihat anak-anak itu tersenyum senang dengan kehadiran Vero.

"Kak Eyo, kenapa udah lama gak main ke cini?" tanya seorang gadis kecil dengan logat cadelnya. Vero berjongkok untuk menyejajarkan tubuhnya dengan gadis itu.

"Maaf ya, kakak sibuk sekolah. Tapi kan hari ini kakak dateng, mau main sama kalian," jawab Vero dengan mengelus lembut kepala gadis itu. Al mengukir senyumnya melihat adegan itu.

Salah satu dari mereka memandang bingung ke arah Al yang kini berada di belakang Vero. Tentu saja Al yang mengetahui itu tersenyum manis, lalu seorang anak itu menepuk pundak Vero yang membuat pemuda itu menoleh ke arahnya.

"Kenapa sayang?"

Seorang bocah laki-laki itu menunjuk ke arah Al, "Itu siapa kak?"

Vero menoleh kebelakang lalu tersenyum, "Dia temen kakak. Namanya kak Al, di sapa dong kakak Al-nya."

"Hai kak Al."

"Halo kak Al."

"Kakak Al tantik ya."

"Hai kakak cantik." Mereka menyapa Al dengan gembira, Al pun membalasnya dengan senyum yang mengembang.

"Kakak Al pacalnya kak Eyo ya?" tanya gadis kecil yang sebelumnya. Mendengar pertanyaan itu membuat Al membulatkan matanya terkejut. Sedangkan Veri hanya terkekeh mendengar ocehan gadis kecil itu.

Vero mencubit lembut hidung gadis kecil itu, "Aduh, kamu tuh ya. Masih kecil, tau apa sih tentang pacar," ujar Vero dengan kekehan. "Ya udah, kakak masuk dulu ya. Kalian main aja, kakak tadi juga bawa kue, ambil aja di mobil ya."

Vero mengajak Al untuk mengikutinya masuk, sedangkan anak-anak itu kini bersorak berlarian keluar rumah. Di sana ada seorang wanita paruh baya, mungkin sepantaran dengan bi Isum. Vero merangkul dan mencium tangan wanita itu penuh sayang, begitupun wanita itu yang terlihat sangat menyayangi Vero, hal itu membuat Al sedikit iri di buatnya.
Kini pandangan wanita itu tertuju kepada Al, dengan paham Vero memperkenalkan Al kepada wanita itu.

"Selamat siang bu," ujar Al sesopan mungkin lalu menyalami wanita itu lalu tersenyum.

"Wah, baru pertama kali Vero membawa teman perempuannya ke sini, biasanya hanya teman-teman band nya saja." Al tersenyum, bingung hendak menjawab apa. "Nak Al ini pacarnya Vero, ya?" Al terkejut.

ALONA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang