Happy reading ❣️
.
.
.
*****Rey berdiri di ujung sisi balkon sekolahnya, dengan ke dua tangannya di masukkan ke dalam saku celananya, ia memandang bangunan-bangunan pencakar langit di perkotaan itu, dengan hembusan angin yang menerpa tubuhnya dan di bantu dengan terik panas matahari yang menembus kulit.
Entahlah apa yang ada di kepalanya kini, ia rasa kini gadis itu sudah mulai menjauh darinya, apa itu hanya perasaannya? Jika memang gadis itu mulai menjauh darinya, ia tak akan pernah bisa diam saja, ia akan meraih kembali apa yang sebelumnya jadi miliknya.
"Jangan bunuh diri di situ, lo belum tentu bakal mati!" teriak seseorang dari arah belakang tubuhnya. Rey berbalik, dan menemukan si waketos sedang berjalan ke arahnya, yap, waketos itu adalah Rommy, mantan sahabat Al dan Jojo.
"Ngapain lo di sini?" tanya Rey malas.
"Piket," jawabnya singkat dengan berjalan menghampiri Rey, ia sendiri hanya menjawab dengan ber'oh' ria. "Tumben sendiri, geng lo mana? Al juga?"
"Apa peduli lo sih?"
"Jelas peduli, dia sahabat gue."
"Mantan, inget?" ujar Rey, yang tentu saja itu membuat Rommy diam dengan rasa kecewa. "Lo udah tulis nama gue kan, ya udah lah, cabut sana."
"Ngusir gue?"
"Gak ada alasan buat gue gak ngusir lo."
Jangan di tanya kenapa Rey ikut sensi dengan kehadiran Rommy, karna Al sudah menceritakan semua kejadian-kejadian yang berhubungan dengan mereka dulu. Dan di mata Rey, Rommy hanyalah seorang pembunuh.
Rommy paham betul dengan sifat Rey dan teman-teman Al lainnya yang juga membenci dirinya. Tiba-tiba seseorang datang memanggil Rommy dari belakang, yang membuat Rommy dan Rey mengalihkan pandangannya ke belakang. Rey menaikkan sebelah alisnya saat melihat Angel berdiri tak jauh dari mereka. Yap, Angel, murid baru yang berada sekelas dengan Rey.
Rey memandang ke duanya aneh, dan saat Rommy berjalan menghampirinya dan mengajak gadis itu untuk kembali turun, Angel menoleh ke arah Rey dengan mengedipkan sebelah matanya. Ia mengerutkan keningnya seolah bertanya apa yang gadis itu lakukan, apa dia sedang menggodanya? Rey mengabaikan kepergian mereka. Namun, di pikir-pikir bukankah, dia teman Al, dan ia rasa hubungan ke duanya tak begitu baik.
*****
Mereka sedang berkumpul di cafe biasa, di sana juga ada geng Nantha yang sedang bermain di atas mini stage. Mata Al terus tertuju pada Vero yang kini tengah memainkan gitarnya, begitupun Rey yang masih terus memandang Al dengan raut muka kesalnya, sesekali ia melirik ke arah Vero. Tentu saja hal ini membuat was-was ke empat temannya yang lain, ia takut akan ada perpecahan di antara mereka.
"Woi! Ngeliat ke sana mulu deh, gak sadar apa ada yang ngeliatin di sini?" ujar Kya.
Al beralih memandang Kya yang segera ia beri kode untung memandang Rey, lalu Al memandang Rey yang kini sudah memalingkan wajahnya. Al menaikkan sebelah alisnya kembali memandang Kya, gadis itu hanya bisa menghela napasnya pasrah melihat ke dua temannya yang memang di rasanya 'bego' itu. Ed menepuk pundak Kya memberikan semangat agar tetap sabar menghadapi ke dua manusia itu.
"Udah gue bilang, yang satu penakut satunya bego. Klop udah, ga bakal nyatu!" ujar Ed.
"Siapa sih?" tanya Al.
"Kaga ada kok Al," jawab Jojo, Al memandang ke lima temannya bergantian seolah mencari jawaban. "Tuh si Rey ngapain dah? Dari di sekolah diem aja, jaga jarak lagi sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...