55

980 61 8
                                    

Happy Reading❣
.
.
.
*****

"Hallo?"

"..."

"Apa, serius lo? Oke kita ke sana sekarang!"

*****

Vero dan Al sampai di sebuah Rumah Sakit, Vero yang keluar lebih dulu segera membantu Al untuk keluar dan menuntunnya berjalan menuju ruangan yang di tuju, sesampainya di sana sudah ada Rey, Jojo dan Ed.

"Jadi gimana?" tanya Vero to the point

Ketiga pemuda yang sebelumnya sedang mengobrol kini beralih memandang kehadiran Vero dan Al, "Apanya yang gimana? Kita lagi di mana sih, Ver?" tanya Al yang sedari tadi bingung hendak dibawa ke mana.

"Ini di rumah sakit, Al," jawab Jojo, Al mengerutkan keningnya.

"Rumah sakit? Ngapain? Kok ada lo juga?"

"Kita ada kabar buruk sekaligus kabar baik buat lo, Al," sahut Ed.

"Apaan?"

"Sheira, dia kena kanker. Dokter bilang, umurnya gak bakal panjang," kata Ed. Sheira adalah salah satu anggota dari club motornya bersama teman-temannya, walaupun sebenarnya mereka tak begitu akrab. Namun, tetap saja ia juga terkejut dan tak percaya bahwa gadis penuh tawa itu memendam sakitnya sendiri.

"Kabar baiknya, dia bersedia donorin matanya buat lo," timpal Rey. Kedua kalinya gadis itu terkejut, Sheira mau mendonorkan matanya untuknya.

Ia hanya tahu sedikit tentang gadis itu, dan yang dia tahu adalah gadis itu tak sepenuhnya menyukai Al sebagai leader di club itu. Namun, tanpa ia duga sekarang gadis itu justru sekarang mau mendonorkan matanya untuknya.

"Lo serius?" tanya Al.

"Ngapain kita bohong sama lo, Al," jawab Jojo.

"Kalo gitu, anterin gue keruangan Shei sekarang. Gue mau ngomong sama dia."

Tanpa jawaban, tetapi ia yakin bahwa teman-temannya telah menuntunnya menuju ruang rawat Sheira. Al tahu jika dirinya sudah ada di dalam ruangan saat suara pintu terdengar, Rey masih menuntun Al mendekati ranjang Sheira sedangkan di atas ranjang itu seorang gadis tengah tersenyum tanpa sepengetahuan Al.

"Hai, leaders. Apa kabar?" tanya Sheira santai seolah tak akan terjadi apa-apa.

"Seperti yang lo lihat, seharusnya gue yang tanya pertanyaan itu ke lo, Shei. Gimana kabar lo?"

"Gue baik, cuma sedikit sakit."

"Lo beneran mau donorin mata lo buat gue?" tanya Al tanpa basa-basi lagi.

Sheira sedikit tertawa, "Of course, why not?"

"Lo yakin?"

"Sure. Gue serius 1000%, lagi pula gue tau waktu gue gak lama jadi biarin gue berbuat baik sebelum akhirnya gue bener-bener pergi dari sini," ujar Sheira, "lagian gue rasa club kita lebih butuh lo dibanding gue. Kehilangan satu anggota gak bakal ngerubah isi di dalamnya, Al, tapi kalo leaders yang ilang, itu bisa ngerusak semuanya," lanjutnya.

ALONA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang