Happy reading ❣️
.
.
.
*****Keesokan paginya Al dan Vero berangkat sekolah bersama dengan mobil Vero, sebenarnya Al tak berniat untuk sekolah sampai beberapa hari ke depan namun Vero melarang keras dirinya untuk membolos. Tentu saja Al merasa kesal sekarang ini, seperti inikah rasanya memiliki seorang pacar? Huh, dia tak pernah membayangkan akan jadi seperti ini. Al jadi tak habis pikir dengan orang-orang yang memiliki pacar lebih dari satu, apa mereka tidak tertekan dengan sifat pacar-pacar mereka itu.
Sesampainya di tempat parkir, Al segera turun tanpa menunggu Vero untuk membukakan pintu untuknya. Tentu saja Vero segera menyusul gadis itu, alih-alih merasa bersalah pemuda itu justru semakin menggoda Al dengan merangkul bahunya atau menggandeng tangannya. Al yang tak suka menjadi pusat perhatian pun mulai kesal karna kini seluruh pasang mata siswa yang ada di sekitar mereka hanya terfokus melihat dirinya dan Vero.
Dengan kesal, Al menggenggam erat tangan Vero saat jari-jari mereka masih bertautan yang membuat Vero memekik sakit dan segera melepaskan genggamannya kepada tangan Al. Tentu saja Al merasa senang karna berhasil membuat pemuda itu melepaskan genggamannya, dan secepat kilat ia berlari meninggalkan Vero yang masih sibuk dengan jari-jarinya yang sakit.
Al sedikit tertawa saat mendengar Vero memanggil namanya, tentu saja ia tetap berlari menuju kelasnya tanpa menoleh ke belakang. Saat gadis itu hendak berbelok masuk ke kelasnya, seseorang memanggilnya dan berhasil membuatnya berhenti lalu berbalik ke belakang. Di lihatnya ke empat sahabatnya tengah berjalan ke arahnya.
"Kemana aja lo?" tanya Jojo saat sudah berada di dekatnya.
"Kita nungguin lo tau semalem, bilangnya kumpul di basecamp di tungguin gak nongol-nongol! Mana chat cuma di read doang lagi! Tau kalo gak jadi gitu kan gue mending di rumah nemenin nyokap," ujar Kena panjang lebar, yang membuat Al memutar bola matanya.
"Bawel deh lo," sahut Kya membuat muka Kena semakin di tekuk.
"Lo kemana Al semalem? Kok gak jadi ke basecamp?" tanya Ed.
"Di rumah oma gue," jawab Al santai.
"Oma lo yang meninggal setahun lalu itu? Tumben."
"Pengen kesana aja, maaf deh gak bilang kalian dulu."
"Ya udah lah, cuma gitu doang kan, jangan marah-marahan," ujar Jojo menjadi penengah.
"Oiya Al, lo tadi bareng sama Vero ya?" tanga Kya yang di balas anggukan dari Al.
"Iye-iye yang udah taken, sekarang jadi dianter jemput nih sekolah," sahut Kena.
"Dia maksa, gue juga sebenernya males," ujar gadis itu, lalu seolah mencari keberadaan seseorang diantara teman-temannya itu. "Si Rey mana? Tumben gak bareng lo Ed?"
"Ah itu, gue juga gak tau. Gak ngasih kabar dari semalem, malah kita pikir semalem dia sama lo."
"Lah?"
"Ya udah lah, kita tunggu aja. Palingan dia telat."
Bel istirahat berbunyi, dan kini ke empat pemuda itu sudah duduk di salah satu bangku kantin dengan beberapa makanan yang sudah ada di atas meja mereka. Kini hubungan diantara mereka mulai kembali lebih menghangat, meskipun terkadang Nantha dan Vero masih terlihat sama-sama dingin, namun Nantha mencoba mengikhlaskan semuanya karna Vero yang ternyata lebih dulu berhasil menjatuhkan hati Al.
"Bang Ver, lo gak makan sama cewe lo?" tanya Kyo.
Vero menggeleng, "Kagak, ntar banyak yang ngeliatin."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...