Selamat pagi, siang, sore dan malam untuk pembaca setia.
Gue Anantha.
Disini mau mengucapkan banyak-banyak terimakasih karena kalian masih mau baca cerita ini, meskipun selalu digantung oleh author kami yang sedikit gila ini.(Tha, ini masih pembukaan, jangan bikin gue nyesel ngebuka lapak buat lo, ya! -with angel smile-)
Just kidding.
Walaupun gue gak setuju dengan ending menyakitkan ini, tapi apalah dayaku hanya tokoh wattpad biasa. (Hiks. Srott!)
Meski gue hanya khayalan, sejujurnya gue pengen banget ketemu kalian.
(Gak usah narsis ya lo!)
Author bisa diem dulu gak? Gue lagi ngomong sama readers. Jangan ganggu tali kasih kita dong.
(-evil smile-🔪🔪🔪)
Siapapun tolong panggilin polisi, author kami berubah jadi psychopath.
(Rey : Lo bisa buruan gak? Lama bener, malah ngomongin gak jelas!)
Lo kenapa jadi ikut muncul disini? Minggir.
Oke, kita lanjutkan.
Sekali lagi, gue mengucapkan terimakasih atas dukungan kalian selama ini terhadap cerita ini, dan tolong bantu gue bikin petisi untuk bangkitin Alona lagi. (Hwaaa. Hiks.)
Gue gak bisa ditinggalin gitu aja. Emang dasar author gak punya hati!
(Oke, done! Untuk readers, mohon pengertiannya Anantha sedang terguncang, jadi sedikit ngelantur.)
Gue gak ngelantur! Author yang jahat, kenapa matiin Al gitu aja? Gue kan gak bisa hidup tanpa dia!
Hiks hiks.... Sroottt!
Baiklah, sekian dari gue.
Jaga kesehatan readers, dan jangan lupa pesan gue. Bantu bangkitin Alona. Oke.LOVE YOU ALL💝
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...