64

266 27 1
                                    

Happy Reading
.
.
.
*****

Al bangkit dan berlalu meninggalkan pemakaman itu menuju kesekolahnya. Sesampainya di sana, ia melihat hanya mobil Nantha dan Rey yang sudah ada di sana, ia pun memarkirkan mobilnya tepat disamping kendaraan Rey. Baru saja gadis itu keluar dari mobilnya, seseorang sudah meraih tangannya.

"Lo dari mana sih?" tanya Rey.

"Apaan sih, lebay banget lo."

"Lo tuh bikin orang rumah panik tau gak. Bokap nyokap juga nyariin lo, tiba-tiba ngilang dari rumah dicariin gak ada. Gue sampai ngebut tahu ke sekolah, eh sampai sini lo nya juga gak ada!" katanya.

Al memijat pelipisnya pelan, "Lo aja yang lebay."

"Gue juga panik pas dia bilang lo gak ada dirumah, Al," ujar pemuda lain yang berdiri tak jauh dari Rey.

Mata mereka bertemu, Al meliriknya dengan malas dan kemudian berbalik meninggalkan keduanya. Rey melirik pasangan itu bergantian, ia mundur sedikit mendekatkan diri pada Nantha. "Kalian marahan?"

Nantha mengangkat kedua bahunya sembari sedikit menggeleng, "Kayanya gak ada masalah deh," jawabnya.

Merekapun masuk kedalam gedung sekolah dengan Nantha yang ikut menuju kelas Al dan Rey. Nantha lebih dulu duduk di tempat Rey sebelum pemuda itu sempat meraih kursinya, ia memposisikan tubuhnya menghadap Al yang sama sekali tak menggubris kehadirannya.

"Lo kenapa, be? Sakit?" tanya Nantha sembari meletakkan telapak tangannya di kening Al membuat gadis itu menjauhkan kepalanya.

"Lo habis dari makam lagi?" tanya Rey yang kini duduk dikursi depan bangku Al.

"Iya."

"Kebiasaan ke makam pagi-pagi buta. Paling nggak tuh kasih tau gue kek, biar orang rumah gak pada panik," keluh pemuda itu.

"Lo gak mau jawab pertanyaan gue tapi lo jawab pertanyaan Rey," ujar Nantha.

Al melirik pemuda itu, "Lo ngapain ke sini? Ini bukan kelas lo," katanya.

"Lo kenapa sih?"

"Gue lagi males, kita obrolin nanti aja." Gadis itu menelungkupkan wajahnya kedalam lipatan tangan.

Nantha menghela napas, "Oke, kalo itu mau lo gue pergi dulu."

Nantha pun pergi dari kelas itu setelah mengatakannya, sedangkan Al kembali mendongakkan kepalanya setelah dirasa pemuda itu sudah benar-benar pergi. Ia menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi sembari menghela napas.

"Masalah semalem?"

Al mengangguk, "Gue gak ngerti, dia ngerasa gak ada yang salah? Padahal dari semalem dia gak ngabarin gue."

"Kayanya lo harus tanyain dia langsung deh, dari pada lo menerka-nerka hal yang salah."

***

Nantha duduk dibangkunya, pemuda itu tak habis pikir dengan Al yang tiba-tiba saja menghindarinya. Ia menghela napas dengan bersamaan matanya tertuju pada Jojo yang baru saja memasuki kelas. Jojo berjalan mendekat kebangku Nantha dan duduk dihadapan pemuda itu.

ALONA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang