5

6.1K 246 1
                                    

Al dan Jojo sedang berada di salah satu warung langganan mereka yang berada tepat di belakang sekolahnya. Berhubung sekarang masih pagi dan masih termasuk dalam jam pelajaran, jadi warung tersebut masih sepi oleh siswa-siswi. Karna warung itu sudah seperti basecamp untuk anak-anak yang suka membolos, bahkan bukan hanya siswa dari sekolah Al, dari sekolah lain pun kadang juga berada di sana.

"Lo belum sarapan ya Al?" tanya Jojo yang kini memandang Al dengan pandangan heran.

"Bholhomh," jawab Al dengan anggukan dan di iringi kunyahan di mulutnya.

"Jorok lo, telen dulu napa," keluh Jojo sambil sedikit menoyor pelipis Al, yang langsung mendapat tatapan maut dari Al membuat Jojo hanya terkekeh. "Sorry sorry" lanjutnya dengan kekehan, Al memutar bola matanya malas lalu menyudahi acara makannya, mengambil segelas air putih dan meneguknya hingga tandas.

"Gak di lanjutin makannya?"

"Gak mood gue, gara-gara tangan lo itu!" jawab Al dengan tajam.

"Sorry deh, abisan lo makan kaya orang gak makan sebulan gitu," ujar Jojo berpendapat, Al menghela nafas.

"Gue dari kemaren belum makan tau, jadi gue kelaparan."

"Lah? Terus kenapa tadi gak sarapan?"

"Nyokap gue di rumah, gue gak sempet makan, keburu mood gue turun."

"Yaelah, masih aja ngediemin nyokap lo."

"Gak maksud juga, alurnya aja gitu. Gue mah ngikut," ujar Al terdengar pasrah.

"Alurnya emang gitu, tapi lo sendiri yang ngebuat pikiran lo untuk terus diem sama mereka," ujar Jojo mencoba memberi pengertian untuk Al.

Ini yang Al suka jika bercerita dengan Jojo, walau kadang kelemotannya sering muncul, namun Jojo adalah manusia yang tercipta dari kata-kata bijak, yang turun di tengah-tengah mereka. Jika kalian tau Jojo adalah sahabat dari Al SMP, berbeda dengan Kya, Kena, Ed, dan Rey yang mulai bersahabat saat mereka mulai masuk SMA.

Jojo adalah tempat Al untuk mengeluarkan unek-uneknya, Jojo juga sebagai kakak untuk Al, ia bisa menjadi apapun untuk Al. Ia yang lebih tau tentang Al di banding dengan sahabatnya yang lain, tentang masa lalu Al, tentang semuanya.

"Kalian bolos sekolah terus? Gak kena hukum apa dari sekolah?" tanya Mak Ina, penjaga sekaligus pemilik warung tersebut.

"Eh emak, saya gak bolos sekolah Mak, tapi bolos kelas. Lagian saya tadi juga di hukum buat keluar kelas, jadi terserah saya kan mau kemana," jawab Al dengan kekehan. "Dia nih yang ngebolos," lanjutnya sambil menunjuk kearah Jojo, sedangkan yang di tunjuk terlihat kaget dan bingung.

"Lah? Kok jadi gue?" tanya Jojo bingung.

"Ya emang lo kan yang bolos."

"Enak aja lo cumi! Ini juga permintaan lo buat nemenin kan, kenapa jadi gue yang salah coba!" ujarnya kesal, Al terkekeh melihat kekesalan temanya itu.

"Udah-udah. Mendingan kalian cepet kembali ke sekolah, sekarang udah hampir istirahat." Ujar Mak Ina.

"Ahelah mak, nanggung lah. Mending kita tunggu sini aja, ntar juga temen-temen kita kesini kok," timpal Jojo yang di balas anggukan dari Al, mak Ina menghela nafasnya.

"Ya sudah lah," ujar mak Ina pasrah.

*****

Warung yang tadinya sepi kini mulai di penuhi manusia-manusia berseragam putih abu-abu. Warung tersebut memang selalu ramai pada jam-jam seperti ini. Anak murid sekolah lain pun juga banyak yang berada di sana, tentunya tak terlupakan Al dan kelima sahabatnya, yang sejak 15 menit lalu sudah stay berada di sana. Tak jarang gelak tawa mereka menggelegar, memenuhi setiap inci ruangan kecil itu.

ALONA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang