Al melangkah santai memasuki kantin, ia mengitarkan pandangan matanya mencoba mencari keberadaan sahabat-sahabatnya yang sebelumnya memilih pergi ke kantin lebih dulu. Pandanganya terhenti pada meja pojok kantin, yang sudah terdapat 5 sahabatnya yang sedang bergurau. Tanpa basa-basi Al melangkahkan kakinya menuju meja tersebut.
Namun,saat kakinya masih melangkah tanpa ia duga ada seseorang yang menabrak dirinya, dan berhasil menumpahkan minuman yang orang itu bawa tepat di seragam sekolahnya. Al yang menyadari seragamnya basah membulatkan matanya terkejut, lalu segera menatap tajam si pelaku. Tak jauh berbeda dengan Al, pemuda itu pun ikut terkejut.
"Sorry sorry, gue gak sengaja."
Al menatap orang itu kesal, "Punya mata gak sih lo!!" bentaknya kesal.
Seketika pandangan seluruh pengunjung kantin tertuju pada mereka berdua. Tak terkecuali sahabatnya yang sedari tadi asik berbincang, kini menatap mereka bingung.
"Nih, mata. Lo gak liat?" ujar pemuda itu sambil menunjuk ke dua matanya, membuat Al semakin geram, ia mengepal kuat tangannya.
"Kalo punya mata, mustinya dipake!! Ini kantin bukan lapangan yang bisa buat lo lari-larian!!"
"Ya santai aja kali, nyolot banget lo."
"Lo lari-larian, nabrak gue, trus numpahin minuman ke seragam gue.! Dan lo masih bilang kalo gue nyolot banget? Jelas lahh!!" kesalnya.
Entah kenapa dengan hari ini, moodnya sudah hancur sejak pagi tadi, dan sekarang harus ditambah dengan hal seperti ini? Menyebalkan.
"Ya udah ok, gue minta maaf. Udah kan, gak usah teriak-teriak gue juga denger kali," ujar pemuda itu santai.
"Enak banget lo bilang maaf, gue gak mau tau, lo cuciin baju gue," ujar Al membuat pemuda itu seketika membulatkan matanya.
"Ogah lah. Alay banget lo, gitu doang juga," tolak pemuda itu mentah-mentah.
Bersaamaan dengan itu Kena dan Kya datang menengahi perdebatan mereka.Mereka berdiri disisi kanan kiri Al, "Lo jangan permaluin diri lo sendiri napa, nyet," bisik Kya yang langsung dibalas tatapan menusuk dari Al.
"Malu Al, di tonton anak-anak. Balik lah, kuy," timpal Kena yang kini hanya di balas Al memutar bola matanya malas.
"Ngerusak suasana lo berdua," ujar Al, lalu beralih menatap pemuda itu. "Gue lepasin lo sekarang, tapi jangan harap lo bisa hidup tenang setelah ini," ujar Al tegas dengan menunjuk tepat ke arah muka pemuda itu.
Di bagian kantin yang lain, sekelompok anak laki-laki juga memandang perdebatan absturd Al tersebut.
"Barbar banget tuh cewe," gumamnya.
Al melangkahkan kakinya pergi menuju tempat di mana teman-temannya berkumpul, di ikuti Kena dan Kya di belakangnya. Ia pun segera duduk di kursi kosong yang ada di antara Rey dan Jojo. Dengan wajah kesalnya tanpa permisi ia menyerobot minum yang di pegang Ed, dan meminumnya hingga tandas.
Ed yang sadar pun, berteriak pada Al, "Woii.. Itu minuman gue!" ujar Ed keras.
"Berisik deh! Tinggal pesen lagi aja, ribut banget lo," balas Al santai. Ed menghela nafas dan memilih untuk mengalah dengan Al.
"Buat atraksi apa lagi lo tadi?" tanya Rey sambil terus menikmati Pop Mie yang sebelumnya ia pesan.
"Bukan apa-apa. Kesel aja gue."
"Kenapa sampe ribut gitu?" tanya Jojo.
"Tau nih, bikin malu aja," ujar Kya.
Al menatap Kya sekejap, lalu beralih memandang sesuatu yang lain dengan punggungnya yang ia sandarkan kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONA (SELESAI)
Teen FictionKesakitan terhebat bukan karna broken heart, melainkan broken home. Luka terhebat adalah saat keluargamu tak kan pernah kembali utuh. Kesedihan terhebat adalah saat rumah yang seharusnya menjadi tempatmu pulang justru terasa asing. Kepedihan terheba...