61

303 28 2
                                    

Happy Reading❣
.
.
.
*****

Tak berapa lama Al menunggu, seorang pemuda sudah menghampirinya dengan penampilan jauh lebih baik dari sebelumnya. Sangat terlihat jelas di wajah Nantha ia masih menahan malu karena kejadian beberapa menit lalu. Seketika suasana pun terasa sangat canggung, sesekali Al atau Nantha hanya berdekhem bergantian.

"Kita mau kemana?" tanya pemuda itu.

"Jalan-jalan lah, mau kemana lagi?"

Mereka melangkah pergi dari hotel tersebut, tujuan pertama mereka adalah sebuah cafe yang tak jauh dari hotel itu lalu dilanjutkan kesebuah toko pakaian kemudian ke toko oleh-oleh. Tentu saja tak lupa mereka juga berfoto-foto bersama, walaupun sebenarnya Al adalah gadis yang tak terlalu suka berfoto karna ia lebih suka memfoto pemandangan yang ada di sekitarnya, dari pada dirinya sendiri.

Kini mereka sudah berada di kamar hotel Al, karena tadi Al membeli cukup banyak barang jadi tidak mungkin Nantha membiarkan gadis itu membawa semuanya sendiri ke kamarnya. Al merebahkan tubuhnya, dan melirik jam yang sudah pukul 3 sore sedangkan Nantha merebahkan diri di sofa. Tak lama kemudian, suara bel berbunyi, Al berdecak kesal tetapi tetap beranjak untuk membukakan pintu.

Terlihat di sana Micky asisten Surya yang sebelumnya menjemput mereka, laki-laki itu memberikan pesan dari Surya untuk Al agar segera bersiap-siap karena ia harus menghadiri sebuah acara. Tentu saja hal itu tak bisa diterima Al dengan mudah, karena tujuannya ke negara itu adalah menjelaskan beberapa hal bukan malah untuk menghadiri sebuah acara perusahaan.

Al menutup pintu kamar itu kasar membuat Nantha terkejut, "Kenapa sih?"

Gadis itu menghempaskan tubuhnya duduk di samping Nantha, "Hari ini bokap nyuruh kita buat ngehadirin acara perusahaan, males banget deh!"

"Tunggu, kita? Gue ngapain ikut?"

Al yang sebelumnya menyandarkan punggungnya kini menegakkan kembali punggung itu, "Lo gak mau? Yaudah, balik sono ngapain lo ikutin gue kesini?"

Nantha meringis mendengar tuturan gadis itu, "Bercanda doang astaga, baperan banget, lagi pms ya?"

"Berisik deh, kaluar sana balik kehabitat lo!"

"Baru juga mau makan jajan nih, udah diusir aja," kata Nantha sembari meraih sebungkus makanan ringan.

Al menatap pemuda itu tajam, yang berhasil membuat Nantha sedikit ngeri, "Keluar gak lo," kata Al dengan santai yang justru semakin membuat Nantha ngeri apalagi melihat wajah gadis itu yang mendatar.

"Iye-iye gue keluar. Ah ellah, gini banget urusan sama cewek." Pemuda itu bangkit dari duduknya

"Gue tabok lo ya."

"Jangan dong, iya gue keluar, buset dah. Tapi gue bawa ini ya," katanya sembari mengangkat sebungkus makanan ringan yang sebelumnya ia ambil.

"Iye, bawa sono." Pintu tertutup, Al menghela napasnya, tapi baru saja ia ingin merebahkan tubuhnya suara ketukan pintu kembali mengusiknya. Gadis itu kembali bangkit dan membukakan pintu tersebut dengan malas, terlihat seorang Nantha dengan cengiran di wajahnya, "Apalagi sih nyet?"

"Gue cuma mau tanya, nanti kita berangkat jam berapa sih?"

"Jam 7 malem."

Nantha mengecek arlojinya, "Masih lama, main game dulu ah," monolognya, tanpa ia inginkan sebuah pukulan meluncur tepat ke kepalannya.

"Gada main-main game, ya. Lo tuh kalo main game suka lupa waktu, yang ada pas udah mau berangkat lo malah belum ngapa-ngapain!" kata gadis itu tegas.

ALONA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang