Sage Monarch 201+

215: Stealing Spirit Stones

Yang Qi merasa jauh lebih baik sekarang karena keputusannya dibuat.

Tidak ada rencana yang lebih baik dalam situasi saat ini selain menyelinap masuk dan memutuskan rantai pasokan mereka. Dengan cara kejam, dia akan menyapu kayu bakar dari bawah ketel.

Dengan itu, ia bergerak, meninggalkan wilayah fatamorgana yang mengelilingi pulau, dan menuju ke barat.

Jauh, jauh sekali, di sisi lain laut yang tak berbatas, adalah Benua Barat. Yang Qi belum pernah ke sana sebelumnya. Namun, dia bisa merasakan bahwa benua ini sebenarnya tidak terletak di dimensi yang sama dengan Benua Rich-Lush. Alih-alih, itu dihubungkan oleh lorong tipis yang mirip dengan lorong antara Pegunungan Fiendcorpse dan Dimensi Heavencorpse.

Mengikuti persepsinya, ia terbang selama sehari semalam. Dia mengambil waktu, secara bersamaan menggunakan persepsinya untuk mempelajari fluktuasi di permukaan air, dan mengamati jalur kapal perdagangan logam yang mengangkut barang bolak-balik antara dua benua.

Bagaimanapun, meskipun Benua Barat menjual semua jenis barang di Benua Rich-Lush, kebalikannya juga terjadi. Yundale-by-the-Sea bertahan dengan perdagangan laut, dan jauh lebih kaya dari Yanhaven, serta jauh lebih militeristik.

Jika Yang Qi benar-benar ingin Yanhaven makmur, hal terbaik adalah memindahkannya ke pelabuhan yang cocok, dan mulai berdagang core iblis untuk batu roh.

Seharusnya, Benua Barat memiliki banyak batu roh, tetapi hanya sedikit iblis. Sebaliknya, Benua Rich-Lush memiliki banyak daerah berpenduduk jarang di mana iblis tumbuh subur.

Inti iblis jelas langka di Benua Barat, dan mereka memiliki banyak fungsi yang berguna. Mereka dapat digunakan dalam formasi mantra, inset menjadi senjata, dan banyak lagi. Meskipun batu roh sangat berguna untuk kultivasi pribadi, mereka jauh lebih efektif daripada inti iblis ketika ditambahkan ke senjata.
 
Saat Yang Qi melanjutkan, ia melihat semakin sedikit kapal. Dan orang-orang yang mengelola apa yang dilihatnya sangat kuat. Ombaknya semakin ganas, dan para iblis lautan bepergian dalam bungkusan besar. Bahkan, dia memperhatikan sekelompok iblis yang berada di level Lifeseizing, jauh di kedalaman air. Kadang-kadang, iblis seperti itu akan menyerang kapal, dan bahkan memakan orang-orang di atasnya, atau batu roh yang menjadi muatannya.

Di bagian ini, kapal-kapal itu semua sangat besar, dan dijaga oleh para ahli seni energi yang kuat, beberapa di antaranya Legendary.

Akhirnya, Yang Qi melihat apa yang tampak sebagai penghalang besar yang muncul dari laut di kejauhan. Itu tidak lain adalah penghalang antar dimensi.

Ini adalah akhir dari laut, sebuah fakta yang dia juga bisa tahu dari bagaimana Pagoda Kaisar Agung-nya bergetar. Sisi lain dari penghalang adalah di mana Benua Barat ada, meskipun tidak terlihat dengan mata telanjang. Tentu saja, Yang Qi tidak memiliki mata biasa. Dia bisa melihat melalui penghalang, melintasi laut tanpa batas di sisi lain, ke benua besar.

Orang biasa yang datang ke sini akan berpikir bahwa mereka baru saja mencapai akhir dari kenyataan. Bagaimanapun, seseorang tidak dapat melanjutkan melewati titik ini.

Yang Qi awalnya ragu-ragu. Haruskah dia mencoba menerobos penghalang dimensi, dan menuju ke Benua Barat?

Setelah berpikir, dia memutuskan untuk tidak melakukannya. Pagoda Kaisar Agung akan terlalu lemah, dan dia tidak akan menyatu dengan langit dan bumi. Selain itu, Benua Barat memiliki ahli sebanyak langit memiliki awan, dan sekarang bukan saatnya untuk memperingatkan musuh akan keberadaannya.

GEMURUH!

Untungnya, dia tidak perlu menunggu lama. Segera, fluktuasi energi roh bergulir dari penghalang dimensi, dan sebuah celah muncul, dari mana muncul kapal perunggu yang sangat besar.

Desainnya kuno di alam, dan itu terlihat cukup kuat untuk menghancurkan gunung. Gelombang di daerah laut ini begitu besar sehingga mereka akan membalik kapal kecil, tapi kapal perunggu ini berlayar dengan lancar seolah-olah tidak ada gelombang sama sekali.

Di buritan kapal adalah spanduk besar yang dibordir dengan karakter "Blight".