Setelah banyak upaya membujuk Jenderal Xu. Akhirnya Lin SuYin berhasil membuatnya mandi. Dia juga membelikan Jenderal Xu pakaian katun tipis namun layak dari pasar. Setelah membersihkan diri, andai bukan karena Dewa Xuanwu biasanya mengenakan pakaian serba hitam yang mewah. Dia akan berpikir orang ini benar-benar kakak keempatnya. Namun, mengingat dia dan kakak keempatnya memang berbagi jiwa dan penampilan. Secara harfiah, dia tetaplah bisa dikategorikan sebagai kakak keempat.
Menyadari Lin SuYin sedang menatapnya. Jenderal Xu mengusap rambutnya dengan narsis. "Terpesona?"
Lin SuYin. "......"
"Ngomong-ngomong Xiao Yin, dimana kamu menemukan orang itu?" katanya sambil menunjuk Zhang Junqing yang sedang dalam mode kultivasi. "Sangat tampan dan kekuatannya lumayan untuk seorang manusia. Boleh kamu berikan untukku?"
Wajah Lin SuYin tenggelam ke dasar laut ketika dia melihat Jenderal Xu berusaha menyentuh wajah kekasihnya dengan ekspresi cabul. Dia tidak bisa tidak melayangkan tendangan pada orang itu hingga membuatnya berteriak kencang.
"Apa yang kamu lakukan? Tidak sopan menendang kakakmu begitu!" seru Jenderal Xu menyentuh pantatnya. Tendangan itu sangat keras, seolah mematahkan tulang rusuknya menjadi dua. "Phoenix tua mengirimmu ke akademi terbaik tapi kamu tidak belajar apapun tentang tata krama!"
"Masa bodoh dengan tata krama!" teriak Lin SuYin. "Jika kamu berani menyentuh suamiku satu inci saja, aku akan menendang lehermu."
Leher Jenderal Xu mengecil seketika. "Kamu... sangat berubah. Aku pikir hanya penampilanmu yang berubah tapi juga sikapmu. Kamu semakin mirip dengan Bai Hu." Mungkin dalam artian Jenderal Xu adalah keahliannya dalam mengomel. "Ah jadi dia kekasihmu. Siapa namanya... Tuan muda dari Klan Vermilion yang agung. Kamu selalu tinggal di hutan sejak kecil tapi siapa sangka begitu keluar kamu akan menjadi penggoda handal. Ajari aku caranya, aku juga ingin mendapatkan pria tampan!"
Sudut bibir Lin SuYin berkedut. "Pertama belajarlah untuk mandi dengan rajin. Kamu jorok seperti babi!"
Jenderal Xu. "........"
"Kembali ke topik utama. Apa yang menghisap energi kehidupan orang-orang itu?" tanya Lin SuYin.
Melihat pembicaraan kembali ke pembahasan awal. Jenderal Xu juga tidak bermain-main. Dia berkata, "Sebelumnya di Kuil Ular, aku memiliki tungku khusus dengan aliran energi yin dan yang pekat di dalamnya. Tungku itu merupakan sebuah pendeteksi energi alam. Jika energi alam cenderung mengandung energi yin maka air dalam tungku itu akan berwarna hitam, sebaliknya apabila mengandung energi yang. Air di tungku itu akan transparan. Akan tetapi semenjak Jenderal An menghilang, air di tungku itu perlahan berubah warna jingga menuju merah."
"Apa maksudnya dengan itu?" Lin SuYin tidak mengerti.
"Itu artinya energi yin di negeri ini sangat pekat hingga mungkin membuka gerbang neraka."
Lin SuYin terkejut. "Apa itu artinya mereka benar-benar akan menarik binatang iblis mahakuasa?"
"Ya. Itu artinya rencana musuh berjalan lancar." Kata Jenderal Xu. "Namun bukan itu saja masalah yang akan kita alami. Binatang mahakuasa itu hanya bisa ditarik ke dunia ini ketika gerbang neraka terbuka sepenuhnya. Ada tiga tanda pembukaan gerbang neraka. Pembukaan pertama akan muncul gelombang binatang iblis tingkat rendah, ratusan bahkan ribuan binatang iblis dan hantu akan muncul menerobos ke dunia ini. Meskipun masih tingkat rendah, kita tidak bisa meremehkan mereka. Binatang iblis tingkat rendah sangat haus dengan energi kehidupan, mereka akan mengisap energi orang-orang desa sampai mati!"
Tubuh Lin SuYin dingin. "Orang-orang desa, maksudmu gerbang itu ada di tempat ini?"
Jenderal Xu mendorong kening Lin SuYin dengan telunjuknya, tertawa. "Bodoh! Tentu saja hutan itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...