[27] Sebuah Keindahan

6.8K 1.1K 96
                                    

Di kereta dalam perjalanan menuju kediaman Zhang. Liu Ye duduk di seberang tuannya, membuka bungkusan kain sutra dari Kaisar. Di dalam kain sutra itu ada kotak indah dari kayu mahoni, ketika Liu Ye membuka kunci kotak, sinar keemasan memantul di permukaan lensa matanya. Dia tampak kagum, "Kaisar benar-benar memberi lima ratus ribu koin emas."

Zhang Junqing menatap ke luar jendela, pada kegelapan terowongan bawah tanah kerajaan, "Ada banyak orang di sana, andai tidak, Kaisar mungkin tidak akan memberiku wajah."

Liu Ye mengerjap, dia tampak bingung, "Apa Kaisar benar-benar membenci Anda? Dari yang aku lihat, dia tampak baik-baik saja."

Kereta keluar dari pintu terowongan, sinar bulan yang lembut menerpa sisi wajah tampan Zhang Junqing, dia tersenyum lembut, "Kemampuanmu hebat tapi belum cukup tajam."

Meskipun Liu Ye dua tahun lebih tua dari Zhang Junqing, dia tidak marah setiap kali orang ini mengkritiknya. Sebaliknya telinganya akan tegak dan dia akan menerima semuanya sebagai bahan latihan dan perbaikan. Suara-suara ribuan manusia tumpang tindih, mereka sedang melewati area halaman depan Istana.

Liu Ye menoleh kearah jendela, melihat pada lampion-lampion merah dan keramaian di halaman Istana. Ketika matanya sampai pada meja-meja penuh makanan, jakunnya bergerak, dia menoleh pada Zhang Junqing sedikit ragu, "Apa Tuan ingin singgah untuk melihat-lihat?"

Tumbuh bersama sejak kecil, Zhang Junqing tahu alasan dibalik pertanyaan Liu Ye, dia tersenyum tipis, "Untuk apa aku pergi ke tempat itu? Bukankah kamu tahu aku tidak suka keramaian?"

Kecewa, kepala Liu Ye sedikit tertunduk, "Maaf."

Zhang Junqing melirik Liu Ye dan menyembunyikan tawa, "Jika kamu ingin pergi, pergilah.. Aku akan pulang sendiri."

Liu Ye terbelalak, menatap Zhang Junqing penuh kejutan namun kemudian dia menggeleng, "Tidak, tidak perlu. Aku tidak begitu ingin kesana."

Alis Zhang Junqing terangkat, dia bertanya, "Kamu yakin?"

Liu Ye adalah pria dewasa yang benar-benar menyukai manisan sama seperti ayahnya, namun apa daya bahwa tidak ada satupun orang di keluarga Zhang yang menyukai makanan itu hingga mencari manisan di rumah keluarga Zhang sesulit mencari jarum di tumpukan jerami. Dia melirik Zhang Junqing penuh dilema. "Tuan besar akan marah pada saya."

"Apa yang kamu takutkan? Ayah sedang tidak ada di ibukota. Lagipula mengadu terlihat kekanak-kanakan." Zhang Junqing menganggap Liu Ye sebagai saudaranya, dia menunjuk kerumunan di luar dan berkata, "Turunlah sebelum aku berubah pikiran. Kamu sudah lelah memata-matai laba-laba hitam dan mencari informasi. Istirahatlah sebentar."

Mata Liu Ye bersinar, dia tersenyum, "Terimakasih tuan muda."

Kemudian kereta itu berhenti di depan gerbang Istana dan menurunkan Liu Ye disana. Liu Ye menatap tuannya sekali lagi, bertanya, "Anda yakin tidak ingin singgah? Mungkin Anda akan bertemu teman yang Anda ceritakan."

Zhang Junqing teringat Lin SuYin, dia menatap kerumunan di sana cukup lama tampak mempertimbangkan namun setelah itu hanya menghela napas. Menggeleng lembut, "Aku akan pulang, ada yang harus aku lakukan."

Liu Ye memahami dan mengucap selamat tinggal. Setelah kereta itu melaju dan menghilang dibalik persimpangan, baru Liu Ye berbalik dan masuk halaman Istana dengan hati bahagia.

Di sisi lain, Lin SuYin dan Huo Yi duduk di kursi batu, mengusap perut mereka yang penuh. "Makanan disini sangat enak, seperti yang diharapkan dari koki istana."

Lin SuYin mengangguk.

"Kamu sudah minum teh hitam di meja depan? Aku sudah pernah meminum teh hitam hadiah guruku di desa tapi bila dibandingkan dengan teh ini. Itu benar-benar seperti air kobokan."

[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang