Gurun Gaoling dulu mulanya merupakan sebuah pemukiman yang makmur. Meskipun kondisi tanah berpasir dan musim panas yang panjang membuat tanaman hampir tidak bisa tumbuh di sana, sumber daya tambang di tempat sangat kaya. Ada setidaknya dua lokasi tambang batu granit di gurun Gaoling sekitar sepuluh tahun yang lalu. Setiap hari kedua tambang itu mampu menghasilkan hingga ratusan jin granit murni yang digunakan untuk pembuatan benteng saat perang.
Akan tetapi setelah Raja sekarang menjabat. Tambang itu kini dikelola pemerintah seutuhnya sedangkan para pekerja yang meletakan semua sumber penghasilan mereka di sana dipekerjakan seolah seperti budak. Raja saat ini adalah seorang yang tamak, sebelumnya dia juga pernah ingin menyerang kerajaan tetangganya untuk mengambil hak atas laut mereka yang kaya.
Namun Lin Yu tidak bersama mereka dan kekalahan demi kekalahan terjadi. Granit itu kini habis, tidak ada sedikitpun lagi tersisa dalam tambang. Sedangkan para pekerjanya tidak memiliki apapun sehingga harus menjual diri mereka sendiri. Akhirnya setelah beberapa tahun, gurun Gaoling malah menjadi markas penjualan manusia.
Perjalanan ke Gurun Gaoling tidak memakan waktu lama. Hanya sekitar satu hari dengan perjalanan darat. Akan tetapi medan yang ditempuh sangat sulit. Seluruh jalan ditutupi pasir merah sehingga ketika hujan, ban kereta akan dengan mudah tersangkut di jalanan yang becek. Sayangnya angin ketidakberuntungan benar-benar berhembus kearah mereka. Siang itu turun hujan deras, seluruh jalan tergenang dan ban kereta terjepit di lubang. Kaki-kaki kuda juga kesulitan melangkah.
Zhang Junqing, Liu Ye dan Le Hanyi yang sudah menyamarkan wajah mereka mau tidak mau singgah di Kota Gao, kota kecil yang tidak begitu ramai.
"Mari kita makan siang terlebih dahulu sambil menunggu hujan reda. Terlalu beresiko apabila terlalu memaksakan pergi." Le Hanyi mengusulkan.
Zhang Junqing maupun Liu Ye tidak akrab dengan tempat ini sehingga keduanya setuju. Mereka singgah di sebuah restoran merangkap penginapan. Restoran itu kecil, namun ditempat ini, restoran ini tampak yang terbaik. Selain mereka bertiga ada beberapa kelompok pengunjung yang juga berteduh dari hujan.
Pakaian mereka terbuat dari bulu unggas, kulit mereka lebih gelap dan banyak aksesoris gading sebagai anting dan kalung mereka. Liu Ye mengernyit, merasa tidak nyaman di seluruh tubuhnya.
Ketiga orang itu sebenarnya mengenakan jenis pakaian serupa.
"Kenapa orang bar-bar sangat senang mengenakan pakaian dari bulu ayam daripada kain sutra." Liu Ye mengeluh sambil berbisik.
"Ini seperti tradisi suku bar-bar. Nenek moyang kami adalah pemburu dan pengelana sehingga pakaian ini mencirikan karakter kami."
"Buas dan liar." Komentar Liu Ye. Dia tidak bisa tidak melirik Zhang Junqing yang meminum tehnya dengan anggun meskipun sekarang orang ini mengenakan pakaian dengan dada terbuka. Ada anting dari tulang binatang yang dibentuk menyerupai pasak tergantung di telinganya. Rambut panjangnya dibiarkan terurai dengan ikat kepala hitam. Zhang Junqing juga telah menyamarkan kulit putihnya sehingga terlihat lebih gelap.
Penampilannya jauh berbeda dari karakter Tuan muda agung dan mulia sebelumnya.
Liu Ye menyeringai. Berbisik. "Tuan muda, kamu terlihat sangat seksi. Aku jamin jika kamu kembali tanpa mengubah penampilanmu. Lin SuYin akan meneteskan air liur."
Zhang Junqing mendengus. "Omong kosong." Akan tetapi diam-diam mencatat perkataan Liu Ye dalam hati.
"Apa kamu dengar? Si anak dewa, Zhang Junqing ada di Xinjiang Selatan sekarang!"
Kelompok beranggotakan tiga orang itu terkejut.
"Darimana kamu mengetahuinya?"
"Apa kamu bodoh? Kabar itu sudah beredar dimana-mana. Tadi pagi prajurit kerajaan berkeliling mengumumkan hal itu. Kabarnya Zhang Junqing bergabung dengan mantan Putera Mahkota untuk menggulingkan Raja sekarang. Kabar tentang perang akan terjadi telah menyebar sejak lama, tapi aku tidak menyangka bahwa si jenius yang terkenal itu akan terlibat."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...