Kereta kuda menyusuri jalanan kecil perbukitan dengan hamparan rumput yang luas. Tidak ada yang aneh dengan pemandangan di sekitarnya, tapi fluktasi energi sihir membuat telinga Shinzi yang telah berubah menjadi bentuk anak singanya menegak.
Lin Yu berkata ringan. "Kita memasuki array pelindung wilayah klan Hongsui. Seperti namanya, wilayah klan ini di dominasi oleh sungai dan danau. Semua anggota klannya merupakan praktisi air yang luar biasa."
Vermilion mendengus, tidak peduli dengan perkataan Lin Yu. Pria cantik itu melihat keluar jendela. Dari atas bukit, pemandangan sungai-sungai besar yang dikelilingi bukit dan tertutup kabut-kabut seperti permadani putih terlihat indah dan spektakuler. Dari atas, sungai-sungai itu seperti jalur-jalur kecil ujung-ujungnya bertemu di danau besar.
Ketika kereta kuda menuruni bukit, menuju tepian danau seperti cermin. Udara perlahan menjadi lebih dingin dan dingin, membuat Shinzi meringkuk seperti kucing. Vermilion melirik anak singa itu dan mencibir. "Mau sampai kapan kamu tidur seperti itu, huh?"
"Berisik! Jangan bicara padaku kamu burung tua!" Shinzi berteriak dengan suara cemprengnya lalu segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang berbulu. "Energiku terkuras habis dan aku masih -hmph ingin muntah!"
"Dasar lemah!" dengus Vermilion. "Seperti itu dan kamu masih membual lebih hebat daripada yang mulia ini."
Liu Ye mengabaikan dua binatang mitologi yang kembali bertengkar dan menoleh pada Lin Yu. "Dimana semua anggota klan tinggal? Sejak kita menembus array perlindungan, aku belum melihat satupun manusia di tempat ini."
"Tempat ini hanya gerbang depan. Untuk mencapai pemukiman, kita harus menyebrangi danau cermin terlebih dahulu. Tempat tinggal klan Hongsui terletak di gunung Sui, posisinya tepat berada di tengah-tengah danau." Setelah Lin Yu selesai bicara, kereta kuda benar-benar berhenti. Hong BaoYu turun dan mengikat tali kekangnya ke sebuah batang pohon.
Shinzi yang sejak tadi merengek karena mabuk darat, merasakan kereta berhenti dan seketika bahagia. "Apa kita sudah sampai?!" Anak singa itu berdiri, melompat gembira keluar melalui jendela dan kembali berubah menjadi wujud manusianya. Saat Shinzi melihat pemandangan di depannya, dia tertegun.
Danau itu sangat luas, airnya jernih, sangat tenang tanpa larik dan riak. Permukaan danau-nya seperti cermin, memantulkan kabut-kabut yang mengambang lembut seperti gumpalan kapas putih. Kabut ini merupakan sekumpulan esensi energi yang. Ketika praktisi seperti Liu Ye turun dari kereta kuda dan menghirup udara di sekitar danau. Tubuhnya perlahan rileks dan nyaman.
"Tempat ini tidak buruk." Vermilion turun dari kereta dan berkomentar. "Tapi bagaimana cara kita menyebrang ke kampung halaman Jenderal Hong? Kalian tidak mungkin menyuruhku berubah untuk mengangkut semua orang pergi ke sana, kan?"
Hong Baoyu masih menyimpan ketidaksukaan pada Vermilion akibat mulut jahatnya. Ada perasaan sinis ketika dia menjawab pertanyaan binatang mitologi itu. "Pikirkan cara untuk dirimu sendiri, kami warga klan Hong Sui bisa menyebrang tanpa bantuan siapapun."
"Oh." Alis Vermilion terangkat, wajahnya yang cantik tersenyum miring. "Kenapa aku merasa kamu menjadi sangat kasar padaku, Jenderal Hong? Apa karena ucapanku tentang permaisuri sebelumnya?"
Hong Baoyu meliriknya tajam. Tangannya terkepal kuat. "Diam."
"Jangan salahkan aku tentang itu." Vermilion mengangkat bahu. "Apapun tentang kamu yang merebut Permaisuri dari Kaisar lalu menidurinya. Semua cerita itu, aku hanya mendengarnya dari orang-orang. Jika kamu ingin menyalahkan seseorang, carilah orang yang pertama kali memantik gosip."
Hong Baoyu semakin marah, dia menatap Vermilion seolah ingin membunuh burung itu melalui tatapan matanya. Tapi sebelum pria itu
meledak, Lin Yu kembali mencairkan suasana dengan merangkul bahu Vermilion.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...