Ratusan pasukan serigala tulang mengejar Hong BaoYu. Mantera kecepatan yang dipasang di sepatu kuda itu tidak bertahan lama, dia bisa merasakan jarak antara pasukannya dan pasukan serigala tulang itu kian mengecil. Hong BaoYu mengerutkan kening dan memberi komando.
"Percepat!"
Dia menggoyang tali kekang kuda lebih keras. Kuda-kuda itu meringkik dan dengan kaki berototnya berlari lebih cepat menuju ke celah dua tebing yang tinggi.
Para penunggang serigala tulang itu terkejut melihat kedua tebing yang mengapit mereka. "Sejak kapan ada tebing di tempat ini.. " Lalu mata mereka melebar. Dia berteriak. "Ini jebakan!"
Pasukan Hong BaoYu telah berhenti di depan mereka. Dia membalik kudanya dan turun dengan cepat. Menampar tanah kemudian dua buah dinding kayu yang sangat tinggi memenjarakan pasukan serigala tulang itu dalam sekejap.
Mulut pemimpin pasukan serigala tulang itu berkedut tidak terkendali. Dia memberi perintah dalam kepanikan. "Keluarkan senjata kalian dan hancurkan dinding kayu itu cepat!"
Pasukan itu mengikuti perintah dan memborbardir dinding kayu itu dengan pedang mereka. Akan tetapi meski tenaga mereka besar, dinding kayu itu jauh lebih tebal dari yang mereka kira. Mereka terlalu panik hingga tidak menyadari bahwa ada ratusan pasukan pemanah mengintai mereka dari atas tebing.
Liu Ye di atas tebing memimpin dua ratus pasukan pemanah. Sudut bibirnya terangkat ketika melihat orang-orang yang terjebak di bawah sana. "Baris depan. Turunkan!"
Baris depan pasukan itu menggelindingkan batu-batu besar. Batu besar itu jatuh tepat di atas pasukan penunggang serigala. Serigala itu mengaum dan jeritan manusia terdengar ketika batu-batu itu menghantam kepala mereka hingga pecah. Ji Guan, Komandan pasukan serigala tulang itu menatap para bawahannya yang tewas dengan tatapan tidak percaya.
Wajahnya memucat ketika dia mendongak keatas. "SIAPA?!" teriaknya.
Kemudian batu-batu besar itu kembali jatuh. Para pasukan yang masih hidup ketakutan hingga kaki mereka melembut. Ji Guan menatap ujung tebing dengan kemarahan, tangannya terentang keatas dan sapuan angin yang kuat menerbangkan batu besar itu. Batu itu memiliki panjang lima meter dengan tinggi lima kaki. Bebannya mungkin bisa mencapai sepuluh ribu kati.
Ji Guan berkeringat deras ketika mengangkat batu itu ke udara. Dia berteriak pada para pasukannya. "Bawa serigala itu dan menghindar!"
"Ta–tapi komandan." Suara pasukan bergetar. "Area depan dan belakang kita tertutup dinding kayu. Tidak ada tempat untuk melarikan diri."
Kening Ji Guan itu menyembulkan urat-urat hijau. Dia berteriak memaki. "Gunakan otakmu! Panjat tebing itu."
Pasukan itu mengangguk serempak dan memacu serigala tulang memanjat tebing yang curam. Mereka menggunakan kuku tajam mereka dan bergerak cepat ke atas.
Hong BaoYu berkata dengan tenang. "Sayang sekali. Andai dia memilih untuk memanjat dinding yang aku buat. Aku bisa mempermainkan mereka." Menyentuh anting di telinga kanannya. Hong BaoYu melaporkan, "Liu Ye. Mereka kearahmu."
"Aku tahu." suara Liu Ye terdengar. Dia memberi perintah selanjutnya. "Ganti posisi!"
Serempak pasukan baris pertama mundur digantikan pasukan baris kedua.
"Bersiap!"
Pasukan baris kedua mengangkat busur panah mereka dan maju ke tepian teping. Ujung anak panah itu membidik kearah bawah, pada pasukan serigala tulang yang sedang memanjat. Melihat ratusan orang berjejer di sepanjang tepi teping siap menyerang mereka. Pasukan itu panik.
Ji Guan meletakan batu itu dan segera menyusul. Dia berteriak. "Jangan panik! Keluarkan perisai. Kita serang mereka di atas!"
Kening Liu Ye mengerut. Dia berteriak. "Tembak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...