Seperti yang dikatakan Zhang Junqing, pendongeng itu tiba-tiba melanjutkan. "Sebuah pejabat surgawi takut dengan hukuman langit jadi tidak ada satupun dari mereka yang mau membantu Kaisar dewa mereka. Kaisar dewa kemudian memanggil binatang kontraknya, dewa phoenix dan lima dewa mata angin. Peperangan itu sangat dahsyat, gunung terbalik dan langit terbelah. Kekuatan phoenix dan lima dewa mata angin sangat besar hingga mampu meratakan kerajaan iblis di dunia fana. Meski tanpa pasukan yang besar, Kaisar dewa berhasil memenangkan perang dewa dan iblis."
"Akan tetapi, hukuman langit tidak bisa dihindari. Sebelum hari pembuangannya, dia memberikan kekuatannya yang tersisa kepada kedua puteranya sehingga kedua puteranya mewarisi cahaya dewa. Kaisar dewa dibuang ke dunia fana, seluruh kultivasinya dihapus dan dia hanya orang biasa berumur paling lama seratus tahun. Akan tetapi, Kaisar dewa tidak menyesal. Bersama putera-puteranya, dewa phoenix dan lima dewa mata angin. Mereka membangun kerajaan baru yang aman, damai dan makmur."
"Kaisar dewa membesarkan kedua puteranya untuk menolong manusia dan memimpin Kerajaan. Kedua putera kembar itu tumbuh menjadi sangat kuat. Dua puluh tahun kemudian, putera pertama hidup liar, dia pergi membasmi sisa-sisa klan iblis, pada saat itu dia disebut manusia terkuat di bumi. Di umurnya yang ke tiga puluh tahun, dia berada di puncak kultivasinya dan akan diangkat ke langit untuk menjadi dewa. Namun putera pertama menolak promosinya karena ingin terus melindungi saudaranya dan umat manusia."
"Putera kedua mewarisi kebijaksanaan dewa, dia duduk di singgasana Kerajaan sebagai Kaisar yang luar biasa dan di kagumi banyak orang. Era kerajaan pada saat itu sangat damai hingga bagai surga. Tidak ada manusia kelaparan, tidak ada serangan iblis dan tidak ada kemiskinan. Umat manusia memberikan gelar putera kedua sebagai Kaisar yang ditakdirkan." Pendongeng itu berhenti sejenak, kemudian melanjutkan dengan sedih. "Namun delapan puluh tahun kemudian, langit tiba-tiba mendung dan hujan yang sangat lebat turun. Seluruh Istana berduka, Kaisar dewa telah menjemput ajalnya. Sebelum Kaisar dewa meninggal, dia melepaskan kontak dewa phoenix dan lima dewa mata angin, Kaisar juga bermimpi."
"Suatu saat, di era kerajaan di masa depan. Raja iblis akan bangkit dan menghancurkan umat manusia. Hanya reinkarnasi dari kedua puteranya yang bisa mengalahkan raja iblis yang kejam." Pendongeng itu menghela napas. "Semenjak saat itu, semua orang mencari reinkarnasi dari sang pahlawan dan Kaisar yang ditakdirkan. Akan tetapi ratusan ribu tahun berlalu dan reinkarnasi putera dewa belum juga muncul. Tiba-tiba dua puluh tahun yang lalu, seorang pangeran lahir di Nian Zhen, ketika dia lahir langit bergemuruh dan awan berputar. Bayi itu lahir dengan tanda lahir di pundaknya, tanda lahir phoenix yang melambangkan keabadian dan kelahiran kembali. Seperti milik Kaisar yang ditakdirkan. Anak itu tumbuh kuat dan bijak, semua rakyat mencintainya dan sekarang dia menjadi Putera Mahkota Nian Zhen."
Lin SuYin ber–hmph kemudian membuang muka. "Apanya yang bijak, tidak ada sedikitpun dari orang itu yang mirip dengan dewa."
Zhang Junqing terkekeh dan mencubit hidungnya. "Hati-hati dengan kata-katamu."
"Kenapa? Kita ada di Xinjiang Selatan, musuh Nian Zhen. Bukan masalah jika aku menjelek-jelekan putera mahkotanya di sini." Lin SuYin berhenti lalu menatap tajam Zhang Junqing. "Apa? Kamu ingin membelanya? Apa karena dia hebat dan keturunan dewa lalu kamu menyesal meninggalkannya."
Zhang Junqing tidak bisa menahan tawa. "Kenapa kamu berpikir seperti itu." Dia menarik tangan Lin SuYin dan membawa pemuda itu ke pangkuannya. "Bagaimana bisa kamu dibandingkan dengan putera mahkota, semua bagian darimu lebih baik dari dia."
Jantung Lin SuYin berdebar. Dia menatap Zhang Junqing dan tersenyum, memeluk leher pria itu dan menempelkan wajahnya di pundak kekasihnya yang lebar. "Sungguh?"
Zhang Junqing mengusap rambut kekasihnya yang panjang, mengangguk. "Hm."
Ketika Zhang Junqing dan Lin SuYin kembali ke markas, Le Hanyi memberitahunya untuk datang ke ruang rapat. Di dalam markas goa itu, bawahan Le Hu telah lama menyulap sebuah ruang batu besar sebagai ruang pertemuan. Di dalam ruangan itu, ada jejeran peta Xinjiang Selatan dan kertas-kertas dari aula informasi di tempel di dinding-dindingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...