Malam musim gugur seharusnya terasa dingin, namun di halaman yang luas dan indah, hanya ada hawa panas tersisa. Dua orang tengah menjadi pusat perhatian, seolah bersitegang. Penjaga rendahan menyadari bahwa ada perkelahian di halaman Istana, akan tetapi ketika mendengar bahwa yang terlibat adalah bangsawan pangeran kedelapan. Mereka tidak berani ikut campur.
Bao Yu berpikir orang ini tidak waras. Dia sangat percaya dengan kemampuannya, dia belajar akademi Fenghuang, murid salah satu penatua terbaik disana. Dia baru berumur 23 tahun tapi telah mencapai tahap pertama yayasan. Di ibukota, bakatnya adalah salah satu yang terbaik.
Sementara itu, Lin SuYin juga memikirkan hal sama. Dia bisa merasakan tingkat kultivasi orang ini melalui persepsi sihir. Dan hanya tahap satu yayasan. Bila dibandingkan dengan Zhang Junqing, orang ini hanya seperti kotoran. Meskipun sekarang dia seorang penyihir tingkat enam. Andai dikonversi menjadi tingkat kultivasi kesatria, mereka hanya berbeda satu tingkatan. Ini akan menjadi pertarungan yang sulit, tapi bukan berarti dia tidak bisa menang.
Bao Yu tersenyum miring, dia mencemooh, "Kamu yakin ingin melawanku?"
Lin SuYin terdiam, dia mengangguk.
Huo Yi ketakutan dengan tantangan tiba-tiba itu, dia menarik ujung jubah putih Lin SuYin, "Xiao Yin, hentikan. Dia bukan lawan kita."
"Yi ge, tidak perlu khawatir. Aku tidak akan kalah dengan mudah."
Tiba-tiba Bao Yu tertawa keras, mengejek, "Tidak akan kalah dengan mudah? Betapa sombongnya." Detik kemudian, salah satu bawahannya memberikan sebuah pedang berwarna emas, ada kekuatan spiritual kuat berfluktuasi dari sana.
Wajah Lin SuYin tenggelam, dia tidak bisa tidak mengejek dalam hatinya, "Betapa curangnya."
"Kamu tahu pedang ini?" Bao Yu meraih gagang pedang, melepas sarungnya. Kemudian kilau cahaya keperakan dari bilahnya menyilaukan mata semua orang. "Ini adalah pedang Xuan Xu, mengandung kekuatan spiritual tingkat 2 yayasan. Pedang ini hadiah dari pangeran kedelapan, pustaka keluarga kerajaan dan ditempa langsung oleh master kura-kura hitam."
"Kura-kura hitam?" Lin SuYin bergumam dalam hati, "Kenapa aku merasa mengenalnya?"
Di seberang gunung, Xuan Wu tiba-tiba merinding. Dia meremas daftar pedang di tangannya dan berteriak marah pada sepuluh bawahannya, "Sialan, kenapa masih ada barang palsu atas namaku? Siapapun cepat pergi kesana dan hancurkan semua pedang itu!"
Liu Ye melihat dari jauh dan tiba-tiba merasa khawatir. Pedang Xuan Xu adalah senjata ganas yang sulit dikendalikan, satu tebasannya bisa memotong manusia menjadi dua bagian. Bao Yu masih berada di tahap pertama, pedang itu sebenarnya tidak cocok di tangannya.
Tiba-tiba Bao Yu mundur beberapa langkah, melihat mereka bersiap bertarung. Orang-orang segera menjauh meninggalkan Liu Ye yang masih berada di dekat sana. Liu Ye fokus pada kecantikan di depannya, ada keringat di dahi pria kecil itu dan oramg itu pasti sadar bahwa posisinya sedang tidak menguntungkan.
Lin SuYin memerintahkan Huo Yi untuk menjauh agar tidak terluka. Huo Yi menolak, memaksa untuk membantu. Tapi Lin SuYin meyakinkannya. Lin SuYin melihat Bao Yu yang sudah bersiap, ada keringat dingin lolos di dahinya yang putih. Jika digabungkan dengan kekuatan pedang itu, maka sudah pasti dia akan hancur disini. Dia sedang terdesak, tapi tantangan itu sudah tidak bisa ditarik lagi. Pertama, dia harus membuat array pelindung sekuat mungkin.
Bao Yu menyipitkan mata, ketika dia akan pergi menyerang. Matanya terbelalak, sesuatu datang dan pedang di tangannya terlempar jauh. Lin SuYin dan Bao Yu terkejut.
"Sial! Siapa yang melakukannya?" Bao Yu melihat pedangnya jatuh ke tanah, di sampingnya ada tombak berwarna hitam pekat dengan ujung berlapis emas. "Tombak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...