Laba-laba hitam merupakan binatang spiritual tingkat tinggi dengan basis kultivasi hampir setara manusia pada tahap puncak yayasan. Keistimewaannya adalah laba-laba hitam mampu membuat dimensi parsial di dalam tubuhnya. Sekarang ini, laba-laba hitam tidak mendeteksi Lin SuYin dan Zhang Junqing sebagai tamu, maka dari itu mereka terjebak dalam perut laba-laba hitam dan bukan di dalam dimensi parsial yang di buat oleh laba-laba hitam.
Perbedaannya adalah, dalam dimensi parsial ini dilengkapi dengan array pemendek waktu. Artinya, meskipun sebenarnya mereka melakukan perjalanan selama satu hari, mereka hanya merasakan perjalanan selama satu jam. Selain itu, tekanan udara lebih banyak dan orang-orang yang memasuki dimensi ini tidak akan merasakan guncangan apapun.
Berbeda dengan dua remaja malang yang bahkan tidak terhitung berapa kali mereka jatuh dan menyentuh cairan basah entah apa itu di perut binatang ini.
Lin SuYin mengusap perutnya yang kelaparan, dia mengeluh, "Kapan kita sampai?"
"Mana aku tahu!" Zhang Junqing juga mulai terganggu dengan aroma busuk di sekitarnya dan berharap segera keluar.
"Aku lapar."
Zhang Junqing menghela napas, "Kamu bahkan masih memiliki nafsu makan di tempat kotor menjijikan seperti ini?"
"Apa lapar ada hubungannya dengan tempat untuk makan?" Lin SuYin bertanya, dia juga mulai merasa jenuh dan menanyakan hal lain untuk mengusir kebosanan, "Ngomong-ngomong kakak besar, misi apa yang kamu lakukan?"
"Jangan panggil aku kakak besar, aku tidak setua itu. Panggil saja dengan namaku."
Lin SuYin sedikit terkejut, "Benarkah? Aku pikir kamu berumur hampir tiga puluh tahun. Tubuhmu sangat tinggi."
"Apa itu pujian?" Zhang Junqing mengangkat alis.
"Lalu berapa umurmu?" Lin SuYin menjawab dengan pertanyaan lainnya.
"18 Tahun."
"Bohong!" Lin SuYin menampar paha Zhang Junqing, dia tertawa, "Tidak mungkin semuda itu, bukan? Kamu pasti membodohiku."
Zhang Junqing yang tidak pernah ditampar pahanya seumur hidup dan kini pahanya ditampar oleh anak laki-laki kurus entah dari mana asalnya memiliki ekspresi, "............"
Seolah-olah tidak menyadari yang dia lakukan, Lin SuYin mulai mengajaknya bermain, "Kalau begitu coba tebak umurku."
"Untuk apa aku menebak umurmu?" Zhang Junqing tidak tertarik.
"Sudah kuduga kamu bukan orang yang pintar, bahkan menebak umur seseorang pun tidak mampu." Lin SuYin berkata dengan nada prihatin.
Zhang Junqing si jenius baru pertama kali disebut bodoh oleh seseorang yang bahkan memiliki wajah lebih bodoh merasa ingin menggigit orang ini sampai mati. Dia menenangkan amarahnya lalu mengikuti kemauan Lin SuYin untuk bermain, "15 tahun.."
"Hampir."
"Kalau begitu 16 Tahun."
"Belum."
"17?"
"Salah!"
"18"
"Salah lagi."
"19?"
"Bubu." Lin SuYin menggeleng, "Semuanya salah, yang benar adalah 16 tahun 160 hari."
Zhang Junqing, "......."
Dia terdiam beberapa menit, memikirkan seribu satu cara untuk membalas laki-laki kecil ini di masa depan ketika getaran di seluruh ruangan itu kembali. Lin SuYin secara reflek memegang lengan Zhang Junqing. Suara lengkingan panjang terdengar hampir menusuk telinga semua orang, Lin SuYin yang memiliki pendengaran paling tajam sangat tersakiti. Dia menutup telinganya, merasakan otak sampai gendang telinganya bergetar dan hampir pecah.
Tiba-tiba cahaya bulan yang remang menyapu wajah mereka, ketika keduanya mengangkat kepalanya. Mereka menyadari bahwa perut laba-laba hitam sudah kembali membuka, artinya mereka telah sampai ke tujuan. Ketika keduanya keluar dari perut laba-laba hitam, laba-laba hitam itu pergi menjauh dengan mengebor tanah. Melihat sekitarnya, Lin SuYin hanya menemukan kegelapan dan kekosongan. Dia menjadi bingung, "Dimana markasnya?"
"Tampaknya kita diantar ke tempat yang berbeda. Bagaimanapun kita bukan tamu, jadi secara otomatis tidak akan membiarkan kita datang ke sarang tuannya." Zhang Junqing menjelaskan dengan muram.
Lin SuYin mengeluarkan peta dari tas kainnya, benar juga. Mereka diantar ke tempat lain, meskipun sebenarnya jaraknya ke markas tersembunyi itu tidak terlalu jauh. Namun tetap saja memerlukan waktu setengah hari untuk kesana.
Zhang Junqing menghela napas, "Tidak ada pilihan." Dia tiba-tiba melompat ke atas pohon tertinggi, memejamkan matanya dan memberi perintah entah pada siapa, "Kemarilah!"
Kemudian udara di sekitar mereka tiba-tiba naik beberapa derajat, suara lengkingan tinggi datang dari langit. Lin SuYin melihat keatas dan terpana. Seperti sebuah meteor yang jauh, seekor burung terbang kearah mereka, gerakannya menukik meninggalkan kobaran api di belakang tubuhnya. Sebagai seorang yang di besarkan binatang mitologi tingkat suci, dia sudah diminta menghafal banyak rupa dan tampilan binatang-binatang mitologi lain melalui sebuah buku.
Lin SuYin memiliki energi spiritual tipe api, dia selalu bermimpi untuk memiliki binatang spiritualnya sendiri dengan tipe Qi yang sama dengannya. Maka dari itu, sejak lama Lin SuYin sudah mengidolakan burung vermilion.
Burung vermilion juga bisa dianggap dewa diantara para binatang spiritual burung. Kekuatannya luar biasa dan basis kultivasinya hampir berada di tahap langit.
Oleh sebab itu, ketika Fai Huanran mengisahkan tentang pria bernama Zhang Junqing yang berhasil menaklukan ras terakhir binatang mitologi burung vermilion. Dia sangat iri dan marah.
Tunggu! Binatang Vermilion!
Zhang Junqing!!
Jadi dia!
Mulut Lin SuYin menganga, dia menatap pria yang sedang menyambut burung vermilion miliknya dengan tatapan tak terlukiskan. Antara tidak menyangka, kesal, marah dan kagum, "Jadi kamu adalah Zhang Junqing!"
Zhang Junqing mendengar seruannya dan menoleh, matanya heran dan menyembunyikan penghinaan, "Bukankah aku sudah menyebutkan namaku beberapa kali. Apa kamu babi?"
Saat itu, burung vermilion sudah mendarat. Api besar melilit tubuh burungnya yang menyusut, beberapa saat kemudian pria dengan cheongsam berwajah cantik lengkap dengan cat kuku berwarna merah keluar dari gumpalan api. Melihat Lin SuYin yang memiliki wajah halus seperti batu giok dan mata yang cemerlang. Burung vermilion yang merasa tersaingi dalam hal pria tercantik di kerajaan merasa marah, "Siapa kamu beraninya mendekati suamiku?!"
Lin SuYin yang memiliki kekaguman berlebih pada burung vermilion namun ketika melihat sosok manusia seperti banci ini, dia merasa ekspektasinya terlempar jauh ke langit.
Zhang Junqing tentu sudah kebal dengan sifat otoriter burung vermilion, dia hanya menghela napas lelah. Andai saja mereka tidak terdesak waktu, dia lebih memilih pergi berjalan kaki daripada harus memanggil hewan ini, "Jangan pikirkan dia, aku perintahkan kamu untuk membawaku ke markas laba-laba hitam sekarang."
"Aku baru saja datang tapi kamu langsung menyuruhku bekerja, bukankah seharusnya kamu merindukanku?" Burung vermilion menggandeng tangan Zhang Junqing, wajahnya yang memiliki riasan permaisuri tampak menyedihkan.
"Kamu pikir untuk apa aku memanggilmu jika bukan untuk bekerja." Zhang Junqing menjawab acuh tak acuh. Dia kemudian melirik Lin SuYin yang berdiri mematung, "Kamu juga ikut."
Mendengar itu, burung vermilion marah, "Kenapa dia juga ikut?"
"Dia memiliki peta untuk kesana, itu akan menghemat banyak waktu. Diam dan patuhi saja apa yang aku katakan." Katanya dingin.
Burung vermilion tampak enggan, dia berubah menjadi burung besar setinggi dua meter. Melirik Lin SuYin, terutama wajahnya lalu tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Riasan apa yang kamu gunakan?"
Kening Lin SuYin berkerut, dia mengusap pipi dan keningnya kemudian menggeleng, "Aku tidak memiliki riasan apapun."
Bibir burung vermilion berkedut, "Kecantikan pria adalah dosa!"
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...